Breaking News

Isis Ancaman Serius Bangsa

Islam States of Irak Syam dikenal dengan singkatan ISIS, sekarang mulai menebar wabahnya ke Negara-negara berpenduduk muslim didunia, tidak terkecuali Indonesia. ISIS dibentuk berawal dari rasa frustasi yang melanda kaum syam yang notabene adalah suku dari mantan president Irak yang tertangkap dan dihukum gantung oleh Amerika.

Tindakan radikalisme serta keinginan membentuk tatanan agama baru dimuka bumi adalah wujud rasa frustasi dari pemimpin suku Syam. Kekecewaan ini dilimpahkan dengan tindakan terorisme, penindasan, penculikan dan pembunuhan terhadap tentara yang tergabung dengan pihak asing. Banyaknya ditemukan kuburan massal dari suku khurdi, pembantaian terhadap  kaum yezidi yang menewaskan lebih dari 500 korban jiwa, bentuk kebiadaban ISIS dalam mengembangkan sayapnya dimuka bumi ini.

Paham-paham yang menyesatkan dibuat sebagai doktrin dalam perekrutan anggota baru terus dihembuskan, sehingga banyak dari dari kelompok-kelompok islam radikal yang masuk sebagai anggota baru. Beberapa waktu yang lalu kelompok  dari Indonesia mendiklair dirinya sebagai anggota ISIS. Ini bisa dibuktikan dari tayangan televisi swasta Indonesia yang menampilkan video kelompok ini yang berbasis di Bekasi Jawa Barat.

Negara harus siap dalam hal ini. Jangan sampai paham-paham yang dapat menggerus sendi persatuan bangsa menjadi boomerang bagi bangsa sendiri. Belum pulihnya suhu politik yang masih memanas, ditambah dengan adanya tindakan-tindakan ingin memperkeruh situasi keamanan berbangsa dan bernegara bisa berdampak buruk dalam keutuhan NKRI. 

Pelajaran dari kejadian terror pemboman di Bali dan Hotel JW merriot Jakarta yang dilakukan oleh jaringan Islam garis keras , selayaknya dijadikan acuan dalam pemberantasan tindakan terorisme di Indonesia.

Kementrian Polhukam dan HAM, Badan Intelijen Negara harus berkerja keras dalam pemberantasan jaringan-jaringan teroris di negeri tercinta Indonesia. Selamatkan bangsa dari perpecahan, jangan sampai ada pihak-pihak yang memancing di air keruh. Tindakan prepentif dan siaga satu harus cepat diambil demi menjaga keamanan bangsa. Karena dapat kita saksikan kebiadaban kelompok ISIS dalam mengembangkan jaringannya sangat tidak berperikemanusiaan.

Indonesia dijadikan target dalam menyebar luaskan paham ISIS, dikarenakan penduduk Indonesia memiliki jumlah muslim terbesar didunia, dan memiliki basis-basis Islam yang kuat dan tergolong  agak militan terhadap organisasinya. Berbagai upaya ditebar jaringanan  ini menambah jumlah personal pasukannya, doktrin-doktrin tentang jihad dikumandangkan, bujuk rayu didendangkan agar mau bergabung dengan kelompok ISIS.

Saatnya Negara waspada satu, karena suhu politik belum mendingin, ditambah munculnya aliran-aliran baru yang siap menebar terror di negeri Indonesia, maka tindakan untuk melindungi rakyat Indonesia dari tindakan radikal harus segera diambil.

Ini saatnya pembuktian Negara dalam menjaga kedaulatan NKRI dari ancaman perpecahan, jangan sampai paham ISIS berkembangluas dinegeri tercinta Indonesia.

Penulis : Dicky Osmond