Gubernur Lounching Sumbar Expo 2014
Dirgantara ~ Irwan prayitno Gubernur Sumatera Barat membuka acara Sumatera Barat Expo tahun 2014 yang akan diselenggarakan di Bali pada 13-16 Nopember 2014, di Ballroom Andromeda, Hotel Mercure Padang satu jam yang lalu.
Pada kesempatan tersebut gubernur menyampaikan pada audiens yang terdiri dari para pelaku usaha dan wisata di Sumatera Barat. Beliau mengatakan “Melalui kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif, mari majukan pembangunan ekonomi Sumatera Barat.”
Hal ini didasari dari banyaknya Negara maupun kota-kota besar di Indonesia yang berhasil mengembangkan dan memajukan daerahnya dengan mengsinergikan kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai mesin penggeraknya. Ambil contoh Singapura terkenal dengan destinasi wisata belanja, Bandung terkenal dengan
“Distro dan Factory Outlet, Yogyakarta dikenal dengan baju kaos Dagadunya sedangkan Bali dikenal melalui wisata Bahari dan baju kaos Jogger.
“Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan dua hal saling berpengaruh dan saling besinergi jika dikelola dengan baik, dengan mengembangkan konsep yang lebih komprehensif, terkoordinasi dan multy year.” Kata Irwan menambahkan.
Dijelaskannya lagi, jika kedua sektor tersebut dapat besinergi dan saling menunjang apabila terdapat tiga faktor yaitu :
Pada kesempatan tersebut gubernur menyampaikan pada audiens yang terdiri dari para pelaku usaha dan wisata di Sumatera Barat. Beliau mengatakan “Melalui kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif, mari majukan pembangunan ekonomi Sumatera Barat.”
Hal ini didasari dari banyaknya Negara maupun kota-kota besar di Indonesia yang berhasil mengembangkan dan memajukan daerahnya dengan mengsinergikan kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai mesin penggeraknya. Ambil contoh Singapura terkenal dengan destinasi wisata belanja, Bandung terkenal dengan
“Distro dan Factory Outlet, Yogyakarta dikenal dengan baju kaos Dagadunya sedangkan Bali dikenal melalui wisata Bahari dan baju kaos Jogger.
“Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan dua hal saling berpengaruh dan saling besinergi jika dikelola dengan baik, dengan mengembangkan konsep yang lebih komprehensif, terkoordinasi dan multy year.” Kata Irwan menambahkan.
Dijelaskannya lagi, jika kedua sektor tersebut dapat besinergi dan saling menunjang apabila terdapat tiga faktor yaitu :
- “something to see” (terkait dengan aktrasi-aktrasi di daerah tujuan wisata)
- “something to do” (terkait dengan aktifitas wisatawan di daerah wisata)
- “something to buy” (terkait souvenir khas daerah yang dibel di daerah wisata sebagai memorabilia pribadi wisatawan).
Bila ketiga faktor tersebut bisa diselaraskan maka roda perekonomian Sumatera Barat akan meningkat pesat melalui kunjungan wisatawan asing maupun domestik.
Maka dari itu Sumatera Barat melakukan upaya yang strategis dalam melakukan promosi melalui kegiatan pameran di daerah-daerah destinasi wisata unggul dan populer dikalangan wisatawan, serta luar negeri.
Ini alasan kami memilih Bali sebagai tempat promosi yang bertujuan menjaring wisatawan mancanegara dan nusantara yang ada di Bali, serta menjaring investor untuk masuk ke Sumatera Barat. Karena setiap tahunannya Bali dikunjungi lebih dari 8 juta wisatawan asing. Bali juga sering dijadikan tempat pertemuan-pertemuan bisnis pengusaha nasional dan mancanegara.
Maka dari itu Sumatera Barat melakukan upaya yang strategis dalam melakukan promosi melalui kegiatan pameran di daerah-daerah destinasi wisata unggul dan populer dikalangan wisatawan, serta luar negeri.
Ini alasan kami memilih Bali sebagai tempat promosi yang bertujuan menjaring wisatawan mancanegara dan nusantara yang ada di Bali, serta menjaring investor untuk masuk ke Sumatera Barat. Karena setiap tahunannya Bali dikunjungi lebih dari 8 juta wisatawan asing. Bali juga sering dijadikan tempat pertemuan-pertemuan bisnis pengusaha nasional dan mancanegara.
Gubernur Sumbar menguraikan lebih lanjut, bahwa peserta pameran akan diikuti dari Sektor Pariwisata seperti dinas pariwisata, ASITA Sumatera Barat, dan PHRI sumatera barat. Sektor Perdagangan, sektor Investasi dan Kementrian dan lembaga terkait, pungkasnya. nal