Breaking News

Kuburan Itu Bernama Real Madrid.

Dirgantara ~ Real Madrid klub raksasa asal Spanyol merupakan klub dengan sejarah besar yang mempuyai segudang pemain handal dan mahal. Seperti contoh Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, Toni Kroos sampai James Rodriquez pernah dipresentasikan di hadapan publik Santiago Bernabeu. Namun dibalik semua itu, Real Madrid juga simbol “Kuburan” bagi pemain-pemain bintang. Setelah menginjakan kakinya di stadion Santiago Bernabeu seakan sinar terang pemain meredup secara perlahan dan hilang tenggelam ditengah riuhnya pertandingan.

Marca harian olahraga terkemuka pernah menempatkan Luka Modric sebagai rekrutan gagal Real Madrid. Gelandang Kroasia ini tampil mengecewakan setelah didatangkan dari Tottenham Hotspur dengan transfer 33 juta pound. Sebelum itu nama Nuri Sahin juga tenggelam setelah datang dari Borusia Dortmund.

Berikut daftar nama pemain yang meredup setelah didatangkan ke Santiago Bernabeu: 

1. Javier Saviola

Sebelum muncul nama Lionel Messi merajai sepakbola Argentina ada nama Javier Saviola. Bahkan Saviola sebelumnya digadang-gadang sebagai penerus Maradona. Ramalan sebagai Maradona baru semakin nyata ketika Saviola memutuskan bergabung dengan Barcelona dari River Plate di tahun 2007, mirip langkah yang diambil Maradona ketika hijrah ke Camp Nou dari Boca Junior di awal 1980an.

Saviola memang tak bisa tampil konsisten bersama Barca, tetapi rasio golnya masih sebanding dengan jumlah laga yang dilakoninya. Semuanya berubah ketika Saviola bergabung dengan Real Madrid di tahun 2007. Jarang dimainkan, Saviola total hanya mengemas 5 gol dalam 2 musim berseragam Madrid,sebelum akhirnya dilepas ke Benfica. 

2. Klaas-Jan Hutelaar

Kesulitan untuk mengimbangi Barcelona di musim 2008-09, Real Madrid memutuskan untuk mendatangkan striker tajam. Pilihan El Real saat itu adalah merekrut striker muda Ajax, Klaas-Jan Huntelaar dengan harga yang lumayan mahal.

Huntelaar tampil apik dengan mencetak 8 gol di 13 laga untuk membawa Madrid mendekati Barcelona. Tetapi usahanya terbukti tidak cukup untuk membuatnya bertahan.

Madrid kemudian melepasnya menuju AC Milan di akhir musim. Hasil penjualan Huntelaar kemudian digunakan sebagai tambahan mendatangkan Kaka dan Cristiano Ronaldo di musim berikutnya. Saat sekarang Huntelaar berseragam Schalke 04. 

3. Arjen Robben 

Sejatinya Arjen Robben bermain cukup sukses bersama dengan tim utama Madrid sejak hijrah dari Chelsea di tahun 2007. Kecepatan driblling, akurasi umpan menjadikan Robben sebagai pemain kunci yang membantu Madrid memenangkan Trofi La Liga di tahun di musim 2008-09.

Tetapi rencana mendatangkan Cristiano Ronaldo memaksa Robben harus hengkang. Presiden Madrid, Florentino Perez melihat Robben tak bisa bermain bersama dengan Ronaldo karena gaya permainan yang mirip. Demi Ronaldo, akhirnya Robben dipaksa hengkang ke Bayern Munich di tahun 2009.

Awal 2010, Madrid dipaksa melihat Robben bersama Bayern berlaga di final Liga Champions di Santiago Bernabeu. Robben bersama Bayern kembali menjadi batu sandungan Madrid ketika menjegal langkah Los Blancos di babak semifinal Liga Champions edisi 2011-12. 

4. Rafael Van Der Vaart 

Rafael van der Vaart adalah salah satu bakat yang tersia-siakan di Madrid. Didatangkan dari Hamburg SV pada tahun 2008, Van Der Vaart tak memiliki banyak kesempatan bermain untuk membuktikan kualitasnya. Tetapi secara mengagetkan ia mampu bertahan sementara melihat kompatriotnya Robben, Huntelaar dan Sneijder hengkang di tahun 2009.

Tetapi hengkangnya trio Belanda tak lantas membuat peluang bermain bagi Van Der Vaart semakin bertambah. Sebaliknya, ia semakin ditepikan hingga dijual ke Tottenham tahun 2010. Selain Modric, jika ada mantan rekan setim Bale yang bisa menceritakan pahitnya bangku cadangan Madrid adalah Van Der Vaart. 

5. Wesley Sneijder 

Wesley Sneijder adalah pemain Belanda lainnya yang mendapat perlakuan salah. Di musim pertama bersama Madrid, Sneijder sukses mempersembahkan trofi La Liga, tetapi itu tak cukup untuk membuatnya bertahan lama.

Rentetan cedera dan pergantian pelatih memang tak banyak membantu Sneijder di musim berikutnya. Tetapi tak ada yang menyangka Real Madrid akan berani melepasnya ke Inter Milan di bursa transfer musim panas tahun 2009.

Dilepasnya Sneijder menjadi berkah bagi Inter Milan. Sneijder adalah pemain kunci ketika Nerazurri meraih treble winners di tahun 2010. 

6. Micheal Owen

Siapa yang berani meragukan kualitas Owen ketika masih berseragam Liverpool. Tetapi di Real Madrid, Owen lebih dikenal sebagai pemain super-sub. Hingga akhirnya Owen hanya mengenakan seragam Los Blancos selama semusim saja dengan torehan 13 gol dari 36 laga La Liga. Namun kebanyakan ia dimainkan sebagai pemain pengganti, seperti julukannya, super-sub.

7. Santiago Solari

Didatangkan dari Atletico Madrid untuk mengisi pos gelandang tengah Real Madrid, ternyata sia-sia. Solari gagal beradaptasi dengan gaya bermain Madrid. Ia memilih hengkang ke Inter Milan kendati membawa Madrid menjuarai Liga Champions 2001/2002.

8. Jonhatan Woodgate

Cemerlang bersama Newcastle United membuat Madrid tergiur memboyong pemain belakang ini untuk bermain di Santiago Bernabeu di tahun 2004. Tetapi Woodgate tidak memberikan kontribusi apa-apa dan hanya memakan gaji buta karena terlilit cedera panjang. Ketika bermainpun Woodgate sering merugikan tim karena acap melakukan blunder fatal. Maka dari itu Madrid melepas Woodgate.

9. Robinho 

Robson de Souza dibeli dari Santos seharga 24 juta euro di tahun 2005/2006 dinilai gagal oleh El Real dan di depak dari klub setelah bermain selama tiga musim.Kecewa di Real Madrid karena tidak menjadi pemain inti,dia hengkang ke klub yang salah,Manchester City yang jarang memberinya kesempatan bermain.Manchester City pun harus bayar 32,5 juta poundsterling untuk membawanya ke Inggris.

Robinho dijual oleh manajemen klub ke Manchester City dengan harga 42 juta euro pada awal musim 2008/2009 yang lebih dikarenakan hubungannya yang rusak dengan Presiden Los Merengues pada saat itu,Ramos Calderon saat membicarakan perpanjangan kontrak yang tidak menemui kata sepakat.Di Manchester City karirnya meredup sampai akhirnya dijual rugi ke AC Milan dengan harga 15 juta poundsterling.

10. Antonio Cassano

Antonio Cassano adalah pemain yang didatangkan dari AS Roma pada tahun 2006 bersamaan dengan ditunjuknya Fabio Capello sebagai pelatih Los Merengues.Kedatangannya sempat diharapkan menjadi kekuatan utama Real Madrid,namun perilakunya yang suka membangkang membuatnya sering dibangkucadangkan oleh sang pelatih.Dalam dua musim di Santiago Bernabeu,Cassano hanya membukukan 4 gol dari 29 penampilan di seluruh ajang.

11. Ruud Van Nistelrooy

Real Madrid menghabiskan banyak uang untuk mendapatkan Cristiano Ronaldo,Karim Benzema dan sejumlah bintang lainnya.Usai belanja,Real Madrid menjual sejumlah bintangnya termasuk hampir semua pemain asal Belanda.

Van Nistelrooy juga salah satu yang harus menyingkir,tapi dia memilih bertahan untuk bersaing dengan Gonzalo Higuain,Benzema dan Raul Gonzales.Ia yakin masih bisa bersinar meski telah berusia 33 tahun.Van Nistelrooy absen cukup lama sejak usai operasi lutut,sehingga ia sulit untuk bisa kembali ke performa terbaiknya.

Setelah gagal mendapatkan tempat di tim inti Real Madrid,ia memutuskan untuk bergabung dengan klub Bundesliga Jerman,Hamburg SV pada 23 Januari 2010 silam dengan durasi kontrak 18 bulan demi terus mempertahankan peluangnya masuk tim Oranje di Piala Dunia 2010.Selama empat musim bersama Real Madrid,ia menjadi bagian pemenangan gelar juara liga pada 2007 dan 2008 serta Piala Super Spanyol pada 2008.

Selain nama diatas masih ada beberapa nama lagi yang redup kala berseragam Madrid, antara lain Steve mcmanaman, Cincinho, Julio Baptista, Javi Garcia, Cambiasso, Walter Samuel, Gonzalo Higuain, Juan Antonio Reyes hingga Gonzalo Higuain. mond