Breaking News

Aksi Anarkis Suporter Persis Solo Nodai Laga Devisi Utama

Dirgantara~Laga Devisi Utama yang mempertemukan Persis Solo menjamu Martapura FC, Rabu (22/10) berakhir ricuh. Kerusuhan supporter ini mengakibatkan  satu orang supporter meninggal dunia. Sampai berita ini tayang, jasad korban masih terbaring di kamar mayat RS Panti Waluyo.

Kerusuhan itu tidak hanya terjadi di dalam Stadion Manahan, namun merembet ke luar Stadion Manahan. Aksi kerusuhan ini mengakibatkan sebuah pos polisi di Gendengan (Jalan Slamet Riyadi) tak luput dari aksi amukan supporter. Kaca jendela pos polisi pecah berkeping karena dilempari batu.

Warga yang berdomisili disekitar daerah tersebut mengatakan tidak tahu menahu jika ada aksi pelemparan yang dilakukan segerombolan besar supporter Persis kea rah pos Polisi tersebut, kala coba ditanyai www.dirgantaraonline.com. Menurut pengakuan Aan (35), Pos polisi yang terletak bersebrangan dengan rumah dinas Wakapolres Solo sudah berada dalam kondisi kosong sejak sore hari, ungkapnya.

Sedangkan korban tewas akibat aksi brutal pendukungan Persis Solo sampai saat kini berada di RS Panti Waluyo Kerten. Berdasar informasi yang dihimpun www.dirgantaraonline.com,  keterangan  dari satpam setempat Tri Widodo, korban tewas dibawa oleh seorang petugas Lantas sekitar pukul 17.45. Korban belum bisa diketahui lantaran tidak ada kartu identitas atau pengenal yang melekat di pakaiannya.

Dikatakan, korban merupakan seorang laki-laki, mempunyai kumis tipis, memakai baju merah bertuliskan Pasoepati dan celana jins. Di dalam saku korban terdapat uang sejumlah Rp 3 ribu dan kunci motor. Ditaksir usia korban sekitaran 30-an. (mond)