Asal-Usul Halloween Day
 |
| Jack-o'-lantern |
Ucapan ini merupakan semacam ancaman yang kurang lebih memiliki arti “beri kami (permen/coklat) atau kami jahili…!”. Di jaman sekarang ini anak-anak tidak lagi menjahili para pemilik rumah walau tidak memberika apa-apa. Namun ada juga anak-anak yang bersifat jahil bila pemilik rumah pelit atau tidak memberi apa-apa pada mereka. Biasanya mereka akan menghiasi pohon yang berada di depan rumah mereka dengan tisu toilet, atau mencoret jendela maupun dinding rumah dengan sabun..
Sebenarnya asal-usul “Halloween Day” itu sendiri berasal dari festival yang dirayakan orang Kelt (penduduk Eropa Tengah) zaman kuno. Festival ini untuk perayaan akhir tahun musim panen biasanya disebut dengan “Tahun Baru Kelt”. Orang Kelt menganut paham Paganisme (kepercayaan/ praktek spiritual penyembahan terhadap berhala). Mereka merayakan festival ini dengan menyembelih hewan ternak serta menimbun makanan untuk musim dingin.
Lain hal dengan Bangsa Gael (Suku asli Irlandia kuno) percaya bahwa setiap tanggal 31 Oktober, merupakan pembatas dunia antara orang mati dan orang hidup menjadi terbuka. Orang mati membahayakan orang hidup dengan membawa penyakit dan merusak hasil panen. Sewaktu merayakan festival, orang Gael menyalakan api unggun untuk membakar tulang-tulang dari hewan yang mereka sembelih. Orang Gael mengenakan kostum dan topeng untuk berpura-pura sebagai arwah jahat atau berusaha berdamai dengan mereka.
Selain itu, simbol Halloween diketahui secara universal adalah buah labu yang diukir membentuk wajah menyeramkan, biasanya disebut dengan Jack-o’-lantern, dan di dalam Jack-o’-lantern biasanya diletakkan lilin yang menyala atau lampu agar terlihat lebih seram jika di tempat gelap. Di Amerika Serikat itu sendiri, Jack-o’-lantern biasanya diletakkan di depan pintu masuk rumah jika hari sudah mulai gelap.
Sejarah singkat yang dirangkum dirgantaraonline.com, mungkin dapat menambah sedikit referensi pembaca mengenai Halloween Day….(mond)
