BAGIAN PEREKONOMIAN : Hotel Dan Restoran Dilarang Gunakan LPG 3 Kg
Dirgantara- Program pemerintah tentang konversi minyak tanah ke Gas LPG 3 kg telah berlangsung dan tabungnya telah didistribusikan melaluli kelurahan untuk diteruskan pada masyarakat. Beralih kebutuhan minyak tanah pada gas khususnya untuk warga miskin merupakan hajat hidup orang banyak. Sehingga pengadaan dan kelancaran distribusi perlu tetap terjamin serta harga yang telah ditentukan pemerintah senilai Rp 15 ribu. Demikian disampaikan Asisten II Pemko Padang Eviet Nazmar pada pembukaan Sosialisasi, pembinaan dan pendistribusian yang tertib, tepat sasaran, harga dan jumlah ketersedian pasokan (Liquefied Petroleum Gas) LPG 3 Kg, di hotel Padang, Rabu (22/10).
Pada sosialisasi, pembinaan dan pendistribusian yang tertib, tepat sasaran, harga dan jumlah ketersedian pasokan (Liquefied Petroleum Gas) LPG 3 Kg tersebut juga dihadiri Adi Sulitiya Adhiutama dari Pertamina cabang Padang dan dari Hiswanamigas diikuti 50 orang pengusaha, dan agen LPG 3 Kg se Kota Padang.
Sehubungan dengan itu, kini telah tumbuh ratusan pangkalan LPG 3 Kg, baik yang baru maupun dari pangkalan minyak tanak menjadi pangkalan LPG 3 Kg di setiap kawasan di Kota Padang. Namun berdasarkan pantauan di lapangan, masih banyak yang perlu diperbaiki dan dikoordinasikan dengan baik. Tujuannya agar tatanan penjualan LPG tersebut berada dalam kondisi nyaman, aman dan menyenangkan bagi masyarakat,kata Eviet Nazmar.
Tapi kini yang perlu diperhatikan adalah persyaratan penempatan yang aman, mulai dari agen, pangkalan maupun pemakai dalam rumah tangga, kedai-kedai restoran dan lain sebagainya. Untuk itu kepada para pelaku usaha, dihimbau dan diingatkan supaya bisa mengikuti peraturan yang telah ditetapkan pemeringah. Sebab masalah gas adalah masalah strategis dan serius. Dan setiap subsidi yang diberikan pemerintah selalu berada dalam pengawasan pemerintah. Untuk itu marilah sama-sama berkoordinasi, bekerjasama dalam hal kelengkapan sarana prasarana, serta mempertahankan aspek keamanan lingkungan lokasi berusaha.
Sedangkan Adi Sulitiya Adhiutama dari Pertamina cabang Padang menyebutkan, persedian LPG 3 Kg tahun ini menipis, namun akan tetap berupaya agar tidak terjadi kelangkaannya. Dan sejalan dengan itu, pemakai Gas LPG ini khusus masyarakat miskin, dan jika mengetahui perhotelan dan restoran besar menggunakannya tolong diberitahu. Harganya juga telah ditentukan Pemerintah Provinsi Sumbar.
Sementara Kepala Bagian Perekonomian Ir. Edi Dharma sebagai penyelenggara sosialisasi dan pembinaan terhadap pelalku usaha LPG menyampaikan agar para peserta mengikuti dengan baik kegiatan ini dari awal hingga berakhirnya. Dan jika para pelaku usaha dan agen kurang memahami bisa mempertanyakan hingga memahami dan mengerti. Sehingga tujuan dari pembinaan ini membuahkan hasil yang sama –sama diinginkan, anara pemerintah, Pertamina, Hiswanamigas dan masyarakat.(mond/rel)