Hewan Qurban Diperiksa Kelayakannya
Dirgantara~Tinggal beberapa hari lagi jatuhnya
Hari Raya Idul Adha 1435 H atau yang juga disebut Hari Raya Qurban ini, hampir
di seluruh kandang penampungan ternak sapi diperiksa di Kota Padang . Dalam hal
ini, petugas pemeriksa yang terdiri dari dokter hewan, paramedis dan penyuluh
pertanian melakukan pemeriksaan sebanyak 72 tempat dan dimulai dua minggu yang
lalu.
Dinas Peternakan Perkebunan dan Kehutanan (Dispernakbunhut) Kota Padang, Heryanto Rustam mengatakan, berdasarkan maindset yang ada berupa pemberian kartu sehat bagi seluruh sapi korban diharapkan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan produksi. Sebab, sapi yang selalu dipelihara dan dijaga dengan baik tentu akan berdampak positif bagi kesehatan dan perkembangbiakannya. Selain itu, peran tanaman yang menghasilkan berupa terong, tomat, cabe rawit, rumput gajah dan sebagainya sangat besar bagi perkembangan sapi tersebut.
“Alhamdulillah, untuk jumlah sapi qurban selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yang mencapai lima sampai sepuluh persen. Hasil itu dapat dilihat dari jumlah sapi qurban tahun 2013 yang berjumlah 6500 ekor sedangkan sekarang pada 2014 mengalami kenaikan menjadi 7213 ekor,” terang Heryanto Rustam di sela memeriksa sapi korban di Kandang Penampungan Sapi Ternak Pondok Pesantren Sabbihisma jalan Anak Aie Koto Tangah, Rabu (1/10).
Heriyanto Rustam melanjutkan, adapun sapi ternak tersebut memang sangat wajib diperiksa dikarenakan sapi tersebut akan disembelih dan dikonsumsi hampir seluruh masyarakat Kota Padang. Maka untuk itu, dari beberapa minggu yang lalu petugas pemeriksa qurban telah melakukan pemeriksaaan di kandang penampungan ternak. Di samping itu, petugas juga memberikan penyuluhan kepada masyarakat khususnya pengurus mesjid dan mushala.
“Untuk pemeriksaan sapi qurban kita melihat terutama kesehatannya, kemudian, harus cukup umur yaitu lebih dari tahun. Setelah itu, tidak cacat, tidak kurus dan harus jantan. Sedangkan, untuk penyuluhan untuk tahun ini lebih kurang 300 mesjid telah kita berikan ilmu pengetahuan tentang cara memilih sapi qurban yang baik dan cara menyembelih hewan qurban dengan benar. Jadi, dengan sapi-sapi qurban yang telah diperiksa lalu dipilih dengan tepat, menjadikan sapi tersebut memang layak untuk disembelih dan dikonsumsi masyarakat pada Hari Raya Qurban nantinya,” imbuhnya
Setelah itu, Ketua Yayasan Perguruan Sabbihisma, H Zulkifli Imam Said juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas kerja sama dengan memberikan sapi ternak yang disertai fasilitas yang lengkap di pondok pesantren yang ia pimpin. Dengan adanya sapi ternak ini, setidaknya telah mampu membantu penunjangan kelanjutan perkembangan ekonomi pondok pesantrennya. Di samping itu, menurutnya Zulkifli, sapi ternak ini memang cocok dikembangkan di sini selaku pondok pesantren yang memiliki Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3).
“Jadi, bantuan sapi ternak ini diberikan pemerintah pada 2006 lalu sebanyak 30 ekor sapi dan sekarang telah berkembang menjadi 100 ekor. Atas jasa yang sangat besar dari pemerintah tersebut, menjadi kaharusan bagi kami di sini untuk membesarkan dan mengelolanya dengan baikdan menjadikannya lebih banyak lagi. Karena dengan sapi ternak ini menambah keuntungan bagi keuangan pondok pesantren menjadi 100 persen,” tutup pemimpin panti ini sambil melihatkan jenis sapi lainnya. (mond/humas)
Dinas Peternakan Perkebunan dan Kehutanan (Dispernakbunhut) Kota Padang, Heryanto Rustam mengatakan, berdasarkan maindset yang ada berupa pemberian kartu sehat bagi seluruh sapi korban diharapkan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan produksi. Sebab, sapi yang selalu dipelihara dan dijaga dengan baik tentu akan berdampak positif bagi kesehatan dan perkembangbiakannya. Selain itu, peran tanaman yang menghasilkan berupa terong, tomat, cabe rawit, rumput gajah dan sebagainya sangat besar bagi perkembangan sapi tersebut.
“Alhamdulillah, untuk jumlah sapi qurban selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yang mencapai lima sampai sepuluh persen. Hasil itu dapat dilihat dari jumlah sapi qurban tahun 2013 yang berjumlah 6500 ekor sedangkan sekarang pada 2014 mengalami kenaikan menjadi 7213 ekor,” terang Heryanto Rustam di sela memeriksa sapi korban di Kandang Penampungan Sapi Ternak Pondok Pesantren Sabbihisma jalan Anak Aie Koto Tangah, Rabu (1/10).
Heriyanto Rustam melanjutkan, adapun sapi ternak tersebut memang sangat wajib diperiksa dikarenakan sapi tersebut akan disembelih dan dikonsumsi hampir seluruh masyarakat Kota Padang. Maka untuk itu, dari beberapa minggu yang lalu petugas pemeriksa qurban telah melakukan pemeriksaaan di kandang penampungan ternak. Di samping itu, petugas juga memberikan penyuluhan kepada masyarakat khususnya pengurus mesjid dan mushala.
“Untuk pemeriksaan sapi qurban kita melihat terutama kesehatannya, kemudian, harus cukup umur yaitu lebih dari tahun. Setelah itu, tidak cacat, tidak kurus dan harus jantan. Sedangkan, untuk penyuluhan untuk tahun ini lebih kurang 300 mesjid telah kita berikan ilmu pengetahuan tentang cara memilih sapi qurban yang baik dan cara menyembelih hewan qurban dengan benar. Jadi, dengan sapi-sapi qurban yang telah diperiksa lalu dipilih dengan tepat, menjadikan sapi tersebut memang layak untuk disembelih dan dikonsumsi masyarakat pada Hari Raya Qurban nantinya,” imbuhnya
Setelah itu, Ketua Yayasan Perguruan Sabbihisma, H Zulkifli Imam Said juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas kerja sama dengan memberikan sapi ternak yang disertai fasilitas yang lengkap di pondok pesantren yang ia pimpin. Dengan adanya sapi ternak ini, setidaknya telah mampu membantu penunjangan kelanjutan perkembangan ekonomi pondok pesantrennya. Di samping itu, menurutnya Zulkifli, sapi ternak ini memang cocok dikembangkan di sini selaku pondok pesantren yang memiliki Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3).
“Jadi, bantuan sapi ternak ini diberikan pemerintah pada 2006 lalu sebanyak 30 ekor sapi dan sekarang telah berkembang menjadi 100 ekor. Atas jasa yang sangat besar dari pemerintah tersebut, menjadi kaharusan bagi kami di sini untuk membesarkan dan mengelolanya dengan baikdan menjadikannya lebih banyak lagi. Karena dengan sapi ternak ini menambah keuntungan bagi keuangan pondok pesantren menjadi 100 persen,” tutup pemimpin panti ini sambil melihatkan jenis sapi lainnya. (mond/humas)