Breaking News

Kehidupan Malam Kota Padang Mengkhawatirkan, Anggota DPRD Padang Angkat Bicara

Dirgantara~Kehidupan malam di Kota Padang semakin mengkhawatirkan saja. Selayaknya sebagai Kota Serambi Madinah Al Munawwarah kota kembar kota nabi, Ranah Bingkuang harus terdepan dalam pemberantasan tindakan maksiat.

Menurut Helmi Moesim, anggota DPRD Kota Padang dari Partai Golkar kala dijumpai Kemarin, Rabu (15/10) di ruangan Fraksi Golongan Karya. Beliau mengatakan, Kota Padang ini hanya sebagai transit saja bagi pria hidung belang dari daerah lain. Kesempatan ini dijadikannya untuk melapiaskan nafsu bejatnya.

“Padang dijadikan persinggahan sementara dan dimanfaatkan orang dari daerah lain untuk berbuat maksiat, terutama bos-bos yang memang sengaja datang ataupun yang lagi berkantong tebal untuk melampiaskan nafsunya.” Cakap Helmi

Nampaknya filosofi sebagai kota kembar Kota Madinah Al Munawarah tidak berjalan dengan semestinya di Ranah Bingkuang. Sebab, kehidupan malam marak berkembang di kota ini. Banyaknya kafe-kafe, penginapan-penginapan memudahkan orang untuk melakukan tindakan maksiat disini, ujar Helmi geram.

Kondisi yang terjadi sekarang ini, hendaknya harus menjadi perhatian khusus, terutama Pemko Padang. Bagaimana kafe-kafe yang sengaja menyediakan perempuan penghibur harus bisa dibasmi. Begitu juga penginapan-penginapan yang menjamur di Kota Padang yang menyediakan tempat bagi pasangan yang ingin melakukan tindakan maksiat, harus ditinjau kembali perizinannya, tukasnya menambahkan

Kondisi saat ini sangat bertentangan dengan falsafah adat, “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato, Adat Mamakai.” Maka dari itu pemberantasan maksiat ini harus ditanamkan semenjak dini. Penanaman nilai agama dan adat harus diterapkan sejak dini, sehingga anak kemenakan kita tidak terjebak dalam dunia hitam ini, pungkasnya. (mond)