Mahyeldi Serahkan Kunci Bedah Rumah
Dirgantara~Siska tak kuasa menyembunyikan rasa harunya. Gadis 26 tahun itu memandangi rumah barunya dengan mata berkaca - kaca. Ia tak menyangka, tempat tinggalnya yang dulu hanya gubuk dan telah reot itu, kini menjadi rumah mungil yang lebih kokoh dan representatif.
Walikota Padang H. Mahyeldi baru saja menyerahkan langsung kunci rumah tersebut kepada Siska, Senin (6/10) dalam acara peresmian yang dihadiri beberapa pejabat dan tokoh masyarakat. Hadir diantaranya, ketua DPRD Kota Padang Erisman dan wakil ketua Muhidi, anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Rahmat Saleh serta Kadinsosnaker Kota Padang Frisdawati A.Boer.
Rumah yang terletak di RT 01 / RW 02 Kelurahan Pasa Gadang Kecamatan Padang Selatan itu mendapat bantuan melalui program ''Bedah Rumah'' dengan anggaran Bazda sebesar Rp.15 juta. Kemudian Pemerintah Kota Padang juga merangkul para donatur baik dari pengusaha maupun dermawan lainnya untuk mewujudkan rumah yang layak huni bagi warga miskin.
Walikota Mahyeldi mengatakan, Pemko akan terus berupaya melakukan pembangunan dan renovasi terhadap rumah warga miskin yang tak layak huni. Pemko juga akan menggali sumber penganggaran dari berbagai pihak baik bantuan pusat, CSR perusahaan, maupun partisipasi para dermawan.
''Kita akan upayakan anggaran dari berbagai sumber, baik dari pusat, Bazda maupun dari para dermawan,'' ujar Mahyeldi
Walikota mengungkapkan, rumah yang ditempati Siska bersama sang ayah adalah sasaran bedah rumah yang dikunjungi tim singgah sahur pada bulan Ramadhan lalu. Dimana kondisinya saat itu sangat memprihatinkan. Sang ayah yang sakit harus tidur di luar karena rumah hanya ada satu kamar nyang ditempati anak gadisnya Siska.
''Kondisi rumah ini waktu itu, selain sempit juga sudah lapuk. Sangat tidak memenuhi syarat kesehatan,'' kata Mahyeldi.
Hal itu dibenarkan Siska. Ia terpaksa tinggal di rumah peninggalan sang ibu karena tidak punya pilihan. Rumah itu satu - sayunya yang dimiliki keluarganya. Karena kondisi ekonomi, keluarganya tak mampu memperbaiki rumah tersebut. Sang ayah lima tahun terakhir sudah sakit - sakitan sementara gaji Siska yang bekerja di toko sepatu, untuk memenuhi kebutuhan satu bulan, jauh dari cukup.
''Gaji Ika cuma tujuh ratus ribu rupiah, bagaimana mungkin bisa memperbaiki rumah. Papa juga sakit - sakitan sehingga harus berobat juga. Sedangkan kakak - kakak sudah sibuk mengurus keluarga masing - masing. Mereka juga tidak mampu,'' tutur gadis yang hanya menamatkan SMP itu.
Ia bersyukur, Pemerintah Kota Padang punya program yang menyentuh masyarakat lemah sepertinya. ''Ika sangat bersyukur Pemko Padang membangunkan rumah Ika,''ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bapedalda Kota Padang DR. Edi Hasymi selaku inisiator dan koordinator program singgah sahur dan bedah rumah menyebut, rumah Siska adalah rumah kedua yang selesai dibangun. Sebelumnya sebuah rumah di Tabek Batu Aie Pacah sudah diserahkan kepada keluarga Mustafa, pemiliknya.
''Delapan rumah yang dikunjungi pada Ramadhan lalu, enam diantaranya masih dalam pengerjaan diharapkan secepatnya selesai dan diserahkan kepada pemiliknya,'' kata Edi.
Edi menambahkan, program ''singgah sahur'' yang dijalankan swlama bulan puasa lalu, selain menyasar warga miskin sebagai target bedah rumah. Hal itu juga menjadi media silaturahmi antara Pemerintah Kota dengan warga.
''Dimana pada kesempatan itu kita dapat melihat realita kehidupan warga. Serta dapat berkomunikasi dengan warga sehingga efektif mengetahui permasalahan - permasalahan baik maslah sosial, ekonomi serta kesehatan,'' ujarnya.(mond/rel)
Walikota Padang H. Mahyeldi baru saja menyerahkan langsung kunci rumah tersebut kepada Siska, Senin (6/10) dalam acara peresmian yang dihadiri beberapa pejabat dan tokoh masyarakat. Hadir diantaranya, ketua DPRD Kota Padang Erisman dan wakil ketua Muhidi, anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Rahmat Saleh serta Kadinsosnaker Kota Padang Frisdawati A.Boer.
Rumah yang terletak di RT 01 / RW 02 Kelurahan Pasa Gadang Kecamatan Padang Selatan itu mendapat bantuan melalui program ''Bedah Rumah'' dengan anggaran Bazda sebesar Rp.15 juta. Kemudian Pemerintah Kota Padang juga merangkul para donatur baik dari pengusaha maupun dermawan lainnya untuk mewujudkan rumah yang layak huni bagi warga miskin.
Walikota Mahyeldi mengatakan, Pemko akan terus berupaya melakukan pembangunan dan renovasi terhadap rumah warga miskin yang tak layak huni. Pemko juga akan menggali sumber penganggaran dari berbagai pihak baik bantuan pusat, CSR perusahaan, maupun partisipasi para dermawan.
''Kita akan upayakan anggaran dari berbagai sumber, baik dari pusat, Bazda maupun dari para dermawan,'' ujar Mahyeldi
Walikota mengungkapkan, rumah yang ditempati Siska bersama sang ayah adalah sasaran bedah rumah yang dikunjungi tim singgah sahur pada bulan Ramadhan lalu. Dimana kondisinya saat itu sangat memprihatinkan. Sang ayah yang sakit harus tidur di luar karena rumah hanya ada satu kamar nyang ditempati anak gadisnya Siska.
''Kondisi rumah ini waktu itu, selain sempit juga sudah lapuk. Sangat tidak memenuhi syarat kesehatan,'' kata Mahyeldi.
Hal itu dibenarkan Siska. Ia terpaksa tinggal di rumah peninggalan sang ibu karena tidak punya pilihan. Rumah itu satu - sayunya yang dimiliki keluarganya. Karena kondisi ekonomi, keluarganya tak mampu memperbaiki rumah tersebut. Sang ayah lima tahun terakhir sudah sakit - sakitan sementara gaji Siska yang bekerja di toko sepatu, untuk memenuhi kebutuhan satu bulan, jauh dari cukup.
''Gaji Ika cuma tujuh ratus ribu rupiah, bagaimana mungkin bisa memperbaiki rumah. Papa juga sakit - sakitan sehingga harus berobat juga. Sedangkan kakak - kakak sudah sibuk mengurus keluarga masing - masing. Mereka juga tidak mampu,'' tutur gadis yang hanya menamatkan SMP itu.
Ia bersyukur, Pemerintah Kota Padang punya program yang menyentuh masyarakat lemah sepertinya. ''Ika sangat bersyukur Pemko Padang membangunkan rumah Ika,''ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bapedalda Kota Padang DR. Edi Hasymi selaku inisiator dan koordinator program singgah sahur dan bedah rumah menyebut, rumah Siska adalah rumah kedua yang selesai dibangun. Sebelumnya sebuah rumah di Tabek Batu Aie Pacah sudah diserahkan kepada keluarga Mustafa, pemiliknya.
''Delapan rumah yang dikunjungi pada Ramadhan lalu, enam diantaranya masih dalam pengerjaan diharapkan secepatnya selesai dan diserahkan kepada pemiliknya,'' kata Edi.
Edi menambahkan, program ''singgah sahur'' yang dijalankan swlama bulan puasa lalu, selain menyasar warga miskin sebagai target bedah rumah. Hal itu juga menjadi media silaturahmi antara Pemerintah Kota dengan warga.
''Dimana pada kesempatan itu kita dapat melihat realita kehidupan warga. Serta dapat berkomunikasi dengan warga sehingga efektif mengetahui permasalahan - permasalahan baik maslah sosial, ekonomi serta kesehatan,'' ujarnya.(mond/rel)