Penataan Pasar Raya, Atom Center Jadi Sentra Batu Akik
Dirgantara- Pembenahan
Pasar Raya yang ditargetkan tuntas dalam dua tahun 'memaksa' Walikota Padang
H.Mahyeldi terus ngotot memantau kawasan tersebut. Selain melakukan penertiban
para pedagang yang
menyesaki jalan, perbaikan terhadap fisik jalan di kawasan itu juga tengah
dikerjakan.
"Penataan Pasar Raya memang kita targetkan
tuntas dalam dua tahun ini. Untuk melanjutkan pembangunannya, pedagang yang
menempati bagian jalan harus ditata. Begitu juga jalan - jalan seputar Pasar
Raya sudah harus diperbaiki," kata Mahyeldi kepada wartawan, Kamis (9/10).
Penataan tersebut direncanakan dengan mengumpulkan
pedagang sejenis agar menjadi suatu sentra. Mulai dari pedagang batu akik di
Atom Center, penjahit dan usaha salon di Padang Teater serta pedagang kuliner
di Matahari Lama, rencananya dijadikan masing - masing satu tempat.
"Untuk pedagang batu akik, misalnya, akan kita
tempatkan menjadi satu di Atom Center. Tempat ini nantinya akan menjadi sentra
batu akik. Para penjahit di Padang Teater juga disatukan di gedung itu (Padang
Teater) karena disana aksesnya hidup dari semua arah. Terus pedagang kuliner
disatukan tersendiri di depan Matahari Lama," jelas Walikota.
Menurut Mahyeldi, rencana menjadikan pedagang
sejenis di satu tempat ini sudah disepakati oleh sebagian besar pedagang.
"Dari pertemuan - pertemuan yang dilakukan dengan pedagang hal itu sudah
kita bicarakan. Tinggal lagi pedagang membentuk kelompok dan menunjuk salah
seorang sebagai ketua agar terkoordinir nantinya," imbuhnya.
Dalam setiap kunjungan Walikota Mahyeldi di Pasar
Raya biasanya mendapat respon baik dari para pedagang. Sekaligus berbagai
aspirasi yang disampaikan langsung oleh para pedagang tersebut juga diakomodir
untuk ditindaklanjuti jika dinilai positif dan konstruktif.
"Alhamdulillah para pedagang juga mengharapkan
penataan yang lebih baik untuk kenyamanan pedagang dan pengunjung. Jika
pengunjung nyaman tentunya akan banyak yang datang untuk berbelanja sehingga
meningkatkan penghasilan mereka (pedagang) sendiri,"ulas Mahyeldi.
Terkait penganggaran untuk penataan pedagang dan
merehab infrastruktur yang rusak tersebut, Walikota mengatakan, tidak selalu
harus dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Ia yakin banyak pihak
yang mau berinvestasi untuk pusat perdagangan ini.
Sementara itu, Zul (44) salah seorang pedagang batu
akik yang ditemui mengungkapkan harapannya agar para pedagang batu akik ini
berada di satu tempat. Tidak terpencar seperti sekarang.
"Kami berharap pedagang batu akik ini bisa
kompak dengan tersentral di satu tempat. Dengan demikian akan memudahkan
pecinta batu akik untuk mencari batu yang mereka inginkan. Mereka tidak usah
lagi bertanya ke sana kemari," tuturnya.
Rekan Zul juga mengungkapkan hal serupa. Herdi (38)
yang berjualan di bawah Atom Center merasa berjualan di tempat sekarang agak
sepi karena orang yang ingin mencari batu akik tidak mengetahui dimana pusat
batu akik di Kota Padang. "Bagusnya memang di satu tempat agar orang
mencari batu akik lebih mudah dan pedagang batu akik juga bisa kompak meskipun
akan bersaing ketat di satu tempat itu," ujarnya. (mond/rel)