Pertemuan Para Sastrawan Kokohkan Eksistensi Melayu
Dirgantara- Pertemuan Sastrawan Melayu Nusantara di Kota Padang, hari ini (Jumat, 1/11) digelar di Hotel Hayam Wuruk. Kegiatan yang difasilitasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Padang ini, diikuti 50 orang sastrawan maupun utusan dari berbagai pihak termasuk dari luar negeri yang serumpun.
Tema yang dibahas tahun ini adalah ''Karya Sastra dan Relevansinya dengan Kehidupan Bangsa Melayu Serumpun Masa Kini''.
''Sasaran yang diharapkan dalam pertemuan ini adalah tergalinya budaya Melayu yang perlu kita pertahankan dan wariskan kepada generasi muda selanjutnya,'' kata Walikota Padang H.Mahyeldi Ansharullah saat menjamu peserta di Rumah Dinas, Kamis (30/10) malam.
Menurut Mahyeldi, pertemuan ini perlu dilakukan rutin setiap tahunnya guna menjaga eksistensi budaya bangsa melayu ditengah perubahan dan kemajuan teknologi.
''Setidaknya ada sekitar 500 juta penduduk dunia yang berbudaya melayu. Ini jumlah yang sedikit. Akan tetapi, sejauh ini kiprah bangsa melayu di tataran Internasional belum mendapat tempat. Untuk itulah kita perlu memperkokoh bangsa serumpun ini,'' kata Mahyeldi.
Sesuai tema yang diangkat, lanjut Walikota Mahyeldi, maka pertemuan Sastrawan Melayu Nusantara ini akan dapat meningkatkan silaturahmi antar peserta dalam rumpun Melayu di Indonesia dan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunei dan Thailand.
''Diharapkan juga dari pertemuan ini akannlahir ide - ide bernas dalam perspektif kelangsungan budaya Melayu yang berjaya serta mampu berbicara di tingkat internasional,'' imbuhnya.
Terlihat juga hadir sastrawan asal Kota Padang dalam jamuan makan malam tersebut, antara lain Rusli Marzuki Saria dan Darman Munir.(mond/rel)
Tema yang dibahas tahun ini adalah ''Karya Sastra dan Relevansinya dengan Kehidupan Bangsa Melayu Serumpun Masa Kini''.
''Sasaran yang diharapkan dalam pertemuan ini adalah tergalinya budaya Melayu yang perlu kita pertahankan dan wariskan kepada generasi muda selanjutnya,'' kata Walikota Padang H.Mahyeldi Ansharullah saat menjamu peserta di Rumah Dinas, Kamis (30/10) malam.
Menurut Mahyeldi, pertemuan ini perlu dilakukan rutin setiap tahunnya guna menjaga eksistensi budaya bangsa melayu ditengah perubahan dan kemajuan teknologi.
''Setidaknya ada sekitar 500 juta penduduk dunia yang berbudaya melayu. Ini jumlah yang sedikit. Akan tetapi, sejauh ini kiprah bangsa melayu di tataran Internasional belum mendapat tempat. Untuk itulah kita perlu memperkokoh bangsa serumpun ini,'' kata Mahyeldi.
Sesuai tema yang diangkat, lanjut Walikota Mahyeldi, maka pertemuan Sastrawan Melayu Nusantara ini akan dapat meningkatkan silaturahmi antar peserta dalam rumpun Melayu di Indonesia dan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunei dan Thailand.
''Diharapkan juga dari pertemuan ini akannlahir ide - ide bernas dalam perspektif kelangsungan budaya Melayu yang berjaya serta mampu berbicara di tingkat internasional,'' imbuhnya.
Terlihat juga hadir sastrawan asal Kota Padang dalam jamuan makan malam tersebut, antara lain Rusli Marzuki Saria dan Darman Munir.(mond/rel)