Wahyu: Program sekolah Gratis Jangan Kurangi Gairah Guru
Dirgantara~Program sekolah gratis merupakan salah satu program unggulan Walikota-Wakil walikota Padang Mahyeldi-Emzalmi. Tak ayal program ini disambut gegap gempita masyarakat Padang, walaupun sekolah yang digratiskan itu hanya sekolah negeri yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan Kota Padang, sebab madrasah dan sekolah swasta tidak termasuk dalam program ini.
Dibalik program unggulan ini berdampak ironi kepada guru honor. Pasalnya honrium guru honor selama ini diambil dari sumbangan wali murid yang dipungut Komite Sekolah. Bukan hanya itu, beberapa agenda kegiatan lainnya seperti kegiatan ekstrakulikuler, makan siang para majelis guru serta tambahan honor bagi guru yang memberikan tambahan pelajaran bagi siswa terancam, kareana pendanaannya ditunjang Komite Sekolah.
Maka dari itu, Wakil Ketua DPRD Kota Padang Wahyu Iramana Putra mengingatkan Pemerintah Kota Padang, agar pendidikan gratis yang menjadi program unggulan kepala daerah tidak mengurangi mutu pendidikan. "Kita mengingatkan, jangan sampai program pendidikan gratis berimbas pada mutu pendidikan di kota ini," cakapnya kala dijumpai kemarin, Selasa (07/10).
Wahyu mengatakan, program pendidikan gratis sebenarnya bertujuan untuk mensejahterakan warga kota dibidang pendidikan. Namun, program pendidikan gratis tersebut bisa saja berdampak kepada gairah guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
"Program pendidikan gratis tersebut jangan sampai mengurangi gairah guru. Kita takut, pendidikan gratis akan menyebabkan kualitas pendidikan makin berkurang. Pemko harus jeli menyikapi persoalan ini, sehingga program yang bertujuan mulia tidak berdampak buruk pada mutu pendidikan," katanya.
Menurut Wahyu, Pemko Padang belum mampu menerapkan program pendidikan gratis. Sebab, kalau semuanya digratiskan dan ditanggung oleh APBD, maka Peko Padang bisa bangkrut. "Saya mengusulkan, bukan gratis bagi semua murid, tetapi dilakukan subsidi silang, dimana wali murid yang kaya tetap dikenakan biaya sekolah, sedangkan yang miskin baru digratiskan," katanya memberikan solusi. (Mond)