Breaking News

Konsep Pengembangan KWT Gunung Padang yang Disayembarakan

Dirgantara- Pemerintah Kota Padang serius mengembangkan pariwisata, bahkan bekerjasama dengan Ikatan Arsitektur Indonesia menyelenggarakan sayembara perencanaan konsep pengembangan Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Gunung Padang. Penjurian terhadap sayembara tersebut sudah dilaksanakan dan akan diumumkan pemenangnya di Hotel Grand Inna Muara, pukul 9.00 WIB, Rabu (26/11).

Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi terselenggaranya sayembara ini serta apresiasi terhadap peserta sayembara yang telah menuangkan gagasannya untuk pengembangan kepariwisataan di Kota Padang.

"Saya berharap melalui sayembara ini akan melahirkan karya desain arsitekturterbaik untuk pengembangan kawasan wisata terpadu Gunung Padang. Dengandemikian akan tumbuh iklim investasi yang baik," ujarnya.
Disamping menyelenggarakan sayembara ini, keseriusan untuk penataan pariwisata di Kota Padang sesuai visi misi yang dituangkan dalam program unggulan, Walikota juga memaparkan terkait beberapa upaya yang telah dilakukan. Diantaranya, pembangunan Lapau Panjang Cimpago (LPC) di kawasan Pantai Purus untuk mengakomodir pedagang, pembangunan sarana dan prasarana di Pantai Aie Manih, pembangunan sarana dan prasarana di Danau Cimpago, peningkatan kebersihan objek wisata pantai dan penataan heritage Kota Padang.

"Untuk pengembangan ke depan, maka sayembara yang dilaksanakan ini akan menentukan bagaimana konsep pariwisata Kota Padang akan dikembangkan. Dari hasil karya para peserta yang kita pilih yang terbaik maka rencana itu disesuaikan untuk idealnya," ujar Walikota.

Adapaun rencana terhadap Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Gunung Padang ini menurut pemaparan Walikota Padang sebagai berikut;

1. Kawasan wisata Pantai Padang dikembangkan atraksi wisata pantai yang
dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang wisata baik untuk rekreasi,
kuliner, sarana bermain anak, parkir dan sarana penunjang lainnya seperti hotel, mall dan restoran, serta perlu mempertimbangkan antisipasi terhadap bencana gempa dan tsunami.

2. Kawasan wisata Padang Lama direncanakan sebagai kawasan pelestarian yang dapat menunjang fungsi kawasan sebagai kawasan wisata. Saya berharap di kawasan heritage ini menghidupkan kembali stasiun kereta api Pulau Aie. Diharapkan dapat mengembangkan kawasanwisata budaya menggerakkan aktifitas ekonomi dan budaya.

3. Kawasan sekitar Jembatan Siti nurbaya direncanakan sebagai Pelabuhan Marina yang akan menunjang kegiatan wisata di sepanjang sungai Batang Arau. Pada kawasan ini juga dikembangkan wisata air, sandaran nkapal - kapal pesiar dan restoran terapung serta sarana olah raga air.

4. Mengembangkan ekowisata flora dan fauna di kawasan wisata Gunung Padang serta pengembangan nilai sejarah dan budaya berupa legenda makam Siti Nurbaya, meriam dan bunker peninggalan tentara Jepang.

5. Merencanakan cabel card yang menghubungkan Pantai Padang - Gnung Padang - Pantai Air Manih dengan memanfaatkan gedung kantor Pariwisata Kota Padang atau bangunan penjara yang nantinya akan ruislag sebagai stasiun dari cabel card yang direncanakan berupa bangunan gedung tinggi yang bagian bawahnya berfungsi sebagai mall dan bagian atas berfungsi stasiun dari cabel card. Pada kawasan Wisata Gunung Padang juga dikembangkan hotel , cotage dan villa sebagai sarana penunjang fungsi kawasan wisata.

6. Pada koridor jalan dari Gunung Padang menunju Pantai Air Manih dikembangkan kegiatan hiking, sepeda gunung dan rekreasi alam serta pengembangan sarana dan prasarana pendukung pengembangan Pantai Aie Manih dengan legenda Batu Malin Kundang-nya.

Sementara itu Kepala Bappeda Kota Padang Hervan Bahar menyebutkan, dari 27 peserta yang mengikuti sayembara ini, hasil karya yang masuk menjadi nominasi dari hasil penjurian ada 11 karya. "Dari sebelas karya ini diambil satu yang terbaik sebagai konsep ideal pengembangan KWT Gunung Padang," kata Hervan.

Peserta sayembara ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, 3 diantaranya adalah peserta lokal dan satu peserta luar negeri, yaitu dari Singapura.

Adapun Dewan Juri yang melakukan penilaian dalam sayembara ini terdiri dari, Ir. Karnaya, M.Arch, UD(ketua), Ir.H Hervan Bahar, MM (anggota), DR.Ir. Eko Alfares Z. MSA (anggota), IrDhasmayzal (anggota) dan Ir. Rudi Ferial, MSi (anggota). (mond/rel)