Mei 2015 "Padang Bersih" Sudah Terwujud
Dirgantara- Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah menargetkan "Padang Bersih" terwujud pada Mei 2015. Dimana sampah dan permasalahan kebersihan kota sudah terkelola dengan baik, sedangkan Perda tentang pengelolaan sampah sudah diterapkan dengan efektif.
"Saya targetkan bulan Mei 2015 nanti Padang sudah menjadi kota yang bersih. Siapa saja yang tidak menjaga kebersihan atau membuang sampah sembarangan, baik warga atau pengunjung akan ada sidang tipiring dan dikenakan sanksi, yaitu denda sebesar - besarnya Rp.5 juta atau 3 bulan kurungan,"kata Mahyeldi di sela gotong royong bersama jajaran Pemko, Muspida dan pedagang di kawasan Pasar Raya Fase VII, Sabtu (8/11).
Walikota Mahyeldi menjelaskan, untuk mewujudkan kota Padang yang bervisi pariwisata maka kebersihan adalah hal utama yang harus diperhatikan. Tentu melakukannya harus membangun sinergi dengan seluruh komponen masyarakat dan melibatkan Muspida juga pihak swasta.
"Terlebih saat ini kita memiliki keterbatasan anggaran karena sudah berada di penghujung tahun 2014. Keterbatasan tersebut dapat kita atasi dengan melakukan goro bersama pedagang dan Muspida agar bisa menjaga kebersihan kawasan Pasar Raya sehingga nyaman dikunjungi," kata Mahyeldi.
Lebih lanjut Wako mengatakan, untuk memaksimalkan pengelolaan sampah, Pemko Padang sudah menganggarkan untuk pengadaan 90 unit becak motor pengangkut sampah yang akan diserahkan bagi Lembaga Pengelola Sampah (LPS) di setiap kelurahan.
Selain itu, warga juga diharapkan dapat melakukan pemilahan sampah organik dan unorganik sehingga dapat dimanfaatkan untuk komposter dan melalui bank sampah juga dapat dilakukan daur ulang yang bernilai ekonomi.
Ditegaskan Mahyeldi, para Camat dan Lurah juga harus dapat melakukan sosialisasi dan membantu LPS serta menggerakkan warga dalam penanggulangan sampah ini. "Camat dan Lurah bertanggung jawab terhadap kebersihan di wilayahnya. Ini akan menjadi penilaian kinerja. Bagi Camat atau Lurah yang tak memperhatikan ini, mereka bisa saja diganti atau diberhentikan," tegasnya.
Beberapa pengusaha juga turut berpartisipasi dalam pengelolaan sampah di Kota Padang. Diantaranya ada yang menyumbangkan tempat sampah. Bahkan, menurut Mahyeldi ada yang sudah menyatakan akan menyediakan mobil untuk operasi sweeping sampah."Mobil tersebut akan berpatroli melakukan sweeping sampah di setiap kawasan. Operasionalnya dibiayai oleh pengusaha itu," sebutnya.
Pada kesempatan ini, Walikota Mahyeldi bersama Dandim 0312/Wirabraja dan jajaran Polresta Padang tak segan - segan mengangkat sampah yang menyumbat riol. Kendati harus "merancah" genangan air yang berlunau di tengah hujan yang turun cukup lebat pada pagi menjelang siang itu.
Beberapa kali Walikota Mahyeldi terlihat memberi arahan kepada jajarannya yang ikut goro untuk menuntaskan mengangkat penyumbatan sampah pada riol di sekitar fase VII. Tampak beberapa Kepala SKPD turut bertungkus lumus dengan lumpur sedimen yang diangkat dari dasar riol tersebut. Diantaranya ada Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Afrizal Khaidir, Kepala Bapedalda Edi Hasymi, Kepala Dinas Pasar Hendrizal Azhar, Kabag Humas Mursalim, Camat Padang Barat Arfian serta beberapa orang lurah di kecamatan Padang Barat.
Pembersihan riol sepanjang kurang lebih 200 meter di Fase VII akhirnya berhasil dituntaskan saat mendekati tengah hari. Drainase di kawasan tersebut dapat berfungsi kembali.(mond/hms)
"Saya targetkan bulan Mei 2015 nanti Padang sudah menjadi kota yang bersih. Siapa saja yang tidak menjaga kebersihan atau membuang sampah sembarangan, baik warga atau pengunjung akan ada sidang tipiring dan dikenakan sanksi, yaitu denda sebesar - besarnya Rp.5 juta atau 3 bulan kurungan,"kata Mahyeldi di sela gotong royong bersama jajaran Pemko, Muspida dan pedagang di kawasan Pasar Raya Fase VII, Sabtu (8/11).
Walikota Mahyeldi menjelaskan, untuk mewujudkan kota Padang yang bervisi pariwisata maka kebersihan adalah hal utama yang harus diperhatikan. Tentu melakukannya harus membangun sinergi dengan seluruh komponen masyarakat dan melibatkan Muspida juga pihak swasta.
"Terlebih saat ini kita memiliki keterbatasan anggaran karena sudah berada di penghujung tahun 2014. Keterbatasan tersebut dapat kita atasi dengan melakukan goro bersama pedagang dan Muspida agar bisa menjaga kebersihan kawasan Pasar Raya sehingga nyaman dikunjungi," kata Mahyeldi.
Lebih lanjut Wako mengatakan, untuk memaksimalkan pengelolaan sampah, Pemko Padang sudah menganggarkan untuk pengadaan 90 unit becak motor pengangkut sampah yang akan diserahkan bagi Lembaga Pengelola Sampah (LPS) di setiap kelurahan.
Selain itu, warga juga diharapkan dapat melakukan pemilahan sampah organik dan unorganik sehingga dapat dimanfaatkan untuk komposter dan melalui bank sampah juga dapat dilakukan daur ulang yang bernilai ekonomi.
Ditegaskan Mahyeldi, para Camat dan Lurah juga harus dapat melakukan sosialisasi dan membantu LPS serta menggerakkan warga dalam penanggulangan sampah ini. "Camat dan Lurah bertanggung jawab terhadap kebersihan di wilayahnya. Ini akan menjadi penilaian kinerja. Bagi Camat atau Lurah yang tak memperhatikan ini, mereka bisa saja diganti atau diberhentikan," tegasnya.
Beberapa pengusaha juga turut berpartisipasi dalam pengelolaan sampah di Kota Padang. Diantaranya ada yang menyumbangkan tempat sampah. Bahkan, menurut Mahyeldi ada yang sudah menyatakan akan menyediakan mobil untuk operasi sweeping sampah."Mobil tersebut akan berpatroli melakukan sweeping sampah di setiap kawasan. Operasionalnya dibiayai oleh pengusaha itu," sebutnya.
Pada kesempatan ini, Walikota Mahyeldi bersama Dandim 0312/Wirabraja dan jajaran Polresta Padang tak segan - segan mengangkat sampah yang menyumbat riol. Kendati harus "merancah" genangan air yang berlunau di tengah hujan yang turun cukup lebat pada pagi menjelang siang itu.
Beberapa kali Walikota Mahyeldi terlihat memberi arahan kepada jajarannya yang ikut goro untuk menuntaskan mengangkat penyumbatan sampah pada riol di sekitar fase VII. Tampak beberapa Kepala SKPD turut bertungkus lumus dengan lumpur sedimen yang diangkat dari dasar riol tersebut. Diantaranya ada Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Afrizal Khaidir, Kepala Bapedalda Edi Hasymi, Kepala Dinas Pasar Hendrizal Azhar, Kabag Humas Mursalim, Camat Padang Barat Arfian serta beberapa orang lurah di kecamatan Padang Barat.
Pembersihan riol sepanjang kurang lebih 200 meter di Fase VII akhirnya berhasil dituntaskan saat mendekati tengah hari. Drainase di kawasan tersebut dapat berfungsi kembali.(mond/hms)