Padang Berpeluang Menjadi Kota Penggerak Koperasi
Dirgantara-- Kota Padang dinilai oleh Tim Verifikasi Lapangan Penilaian tingkat provinsi, kota dan kabupaten penggerak koperasi tahun 2014 dari Kementerian Koperasi dan UKM RI untuk mendapatkan prediket kota penggerak koperasi.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Rumah Dinas Walikota Padang pada Senin (3/11), Deputi Kelembagaan Koperasi dan UKM Kementerian RI, Gendo, SE memberikan apresiasi atas perkembangan koperasi di Ibukota Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sejauh ini. Dimana, untuk tingkat keaktifan koperasi di Kota Padang saat ini telah mencapai 91,25 persen. Tingginya tingkat keaktifan ini, merupakan hasil dari wujud nyata Pemko Padang dalam memberdayakan koperasi.
“Kota Padang termasuk dari 3 kabupaten/kota yang kita nilai untuk wilayah Sumbar. Ini disebabkan, karena lebih dari 85 persen koperasi di Kota Padang dinilai berkualitas. Untuk itu, kedatangan kami ke sini, untuk mengetahui apa-apa saja kebijakan yang dibuat Pemko Padang dalam pengembangan koperasi," terang Gendo.
menanggapi penilaian tersebut, Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengatakan, berbicara percepatan pertumbuhan koperasi di Kota Padang sudah berlangsung cukup lama. Tetapi mulai menjadi perhatian sejak 2008 lalu, dengan tumbuhnya Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) yang dimaksimalkan ke 104 kelurahan.
“Jadi, atas kunjungan Kemeterian Koperasi dan UKM RI kepada Pemko Padang, tmenyampaikan rasa senang dan bangga, karena untuk wilayah Sumbar Kota Padang beserta Kota Sawahlunto dan Kabupaten 50 Kota termasuk daerah yang dinilai sebagai kota penggerak koperasi,” ungkap Mahyeldi
Setelah itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Padang, Yunisman menyebutkan, pertumbuhan koperasi di Kota Padang untuk tahun 2014 ini sangat pesat dengan jumlah koperasi berhasil mencapai 648 koperasi. Dan tiap tahunnya koperasi tersebut minimal bertambah 10 koperasi. Sedangkan untuk KJKS kelurahan, sebelumnya 54 yang berbadan hukum saat ini telah menjadi 70 dari target keseluruhan 104 kelurahan.
“Saat ini kita terus berupaya mencapai 34 KJKS dari 104 KJKS yang masih berstatus pra koperasi. Pra koperasi ini sedang proses pengurusan untuk bisa berbadan hukumnya sedang berjalan. Semoga saja, sampai akhir tahun 2014 ini, KJKS di Kota Padang mencapai keseluruhan yakni pada 104 kelurahan. Sehingga, melalui KJKS ini, kita akan berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat di usaha jenis mikro dan sebagainya,” tutupnya. (mond/rel)
Dalam pertemuan yang berlangsung di Rumah Dinas Walikota Padang pada Senin (3/11), Deputi Kelembagaan Koperasi dan UKM Kementerian RI, Gendo, SE memberikan apresiasi atas perkembangan koperasi di Ibukota Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sejauh ini. Dimana, untuk tingkat keaktifan koperasi di Kota Padang saat ini telah mencapai 91,25 persen. Tingginya tingkat keaktifan ini, merupakan hasil dari wujud nyata Pemko Padang dalam memberdayakan koperasi.
“Kota Padang termasuk dari 3 kabupaten/kota yang kita nilai untuk wilayah Sumbar. Ini disebabkan, karena lebih dari 85 persen koperasi di Kota Padang dinilai berkualitas. Untuk itu, kedatangan kami ke sini, untuk mengetahui apa-apa saja kebijakan yang dibuat Pemko Padang dalam pengembangan koperasi," terang Gendo.
menanggapi penilaian tersebut, Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengatakan, berbicara percepatan pertumbuhan koperasi di Kota Padang sudah berlangsung cukup lama. Tetapi mulai menjadi perhatian sejak 2008 lalu, dengan tumbuhnya Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) yang dimaksimalkan ke 104 kelurahan.
“Jadi, atas kunjungan Kemeterian Koperasi dan UKM RI kepada Pemko Padang, tmenyampaikan rasa senang dan bangga, karena untuk wilayah Sumbar Kota Padang beserta Kota Sawahlunto dan Kabupaten 50 Kota termasuk daerah yang dinilai sebagai kota penggerak koperasi,” ungkap Mahyeldi
Setelah itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Padang, Yunisman menyebutkan, pertumbuhan koperasi di Kota Padang untuk tahun 2014 ini sangat pesat dengan jumlah koperasi berhasil mencapai 648 koperasi. Dan tiap tahunnya koperasi tersebut minimal bertambah 10 koperasi. Sedangkan untuk KJKS kelurahan, sebelumnya 54 yang berbadan hukum saat ini telah menjadi 70 dari target keseluruhan 104 kelurahan.
“Saat ini kita terus berupaya mencapai 34 KJKS dari 104 KJKS yang masih berstatus pra koperasi. Pra koperasi ini sedang proses pengurusan untuk bisa berbadan hukumnya sedang berjalan. Semoga saja, sampai akhir tahun 2014 ini, KJKS di Kota Padang mencapai keseluruhan yakni pada 104 kelurahan. Sehingga, melalui KJKS ini, kita akan berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat di usaha jenis mikro dan sebagainya,” tutupnya. (mond/rel)