Walikota Goro di Pasar Raya, Tanpa Sungkan Mengangkat Sampah
Dirgantara- Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah memotori aksi pembersihan riol di kawasan Pasar Raya Padang, Sabtu (8/11). Aksi ini juga melibatkan anggota TNI dari Kodim 0312/Wirabraja dan anggota Polresta Padang.
Walikota Mahyeldi bersama Dandim 0312/Wirabraja dan jajaran Polresta Padang tak segan - segan mengangkat sampah yang menyumbat riol. Kendati harus "merancah" genangan air yang berlunau di tengah hujan yang turun cukup lebat pada pagi menjelang siang itu.
Riol di kawasan Pasar Raya tidak berfungsi lantaran banyaknya penyumbatan dari sampah serta sedimen lumpur. "Kondisi riol memang parah. Banyak tersumbat sampah dan sedimen yang tebal," kata Walikota kepada wartawan di sela kegiatan gotong royong tersebut.
Mulai sekarang, lanjutnya, riol - riol di Pasar Raya harus dijaga kebersihannya agar tak terjadi penyumbatan sehingga mengakibatkan genangan air. "Untuk itu kita melakukan goro ini melibatkan para pedagang agar mereka merasa bertanggung jawab dengan kebersihan di kawasan Pasar Raya," imbuh Wako Mahyeldi.
Sekaligus momen ini untuk sosialisasi kepada masyarakat terkait Perda Nomor 21 Tahun 2012 tentang pengelolaan sampah. "Dimana dalam Perda itu telah disebutkan denda paling tinggi Rp 5 juta atau 3 bulan kurungan bagi warga atau pengunjung di Kota Padang yang membuang sampah sembarangan," ujarnya.
Beberapa kali Walikota Mahyeldi terlihat memberi arahan kepada jajarannya yang ikut goro untuk menuntaskan pengangkatan sampah yang menyumbat riol di sekitar fase VII. Tampak beberapa Kepala SKPD turut bertungkus lumus dengan lumpur sedimen yang diangkat dari dasar riol tersebut. Diantaranya ada Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Afrizal Khaidir, Kepala Bapedalda Edi Hasymi, Kepala Dinas Pasar Hendrizal Azhar, Kabag Humas Mursalim, Camat Padang Barat Arfian serta beberapa orang lurah di kecamatan Padang Barat.
Pembersihan riol sepanjang kurang lebih 200 meter di Fase VII akhirnya berhasil dituntaskan saat mendekati tengah hari. Drainase di kawasan tersebut dapat berfungsi kembali.(mond/hms)
Walikota Mahyeldi bersama Dandim 0312/Wirabraja dan jajaran Polresta Padang tak segan - segan mengangkat sampah yang menyumbat riol. Kendati harus "merancah" genangan air yang berlunau di tengah hujan yang turun cukup lebat pada pagi menjelang siang itu.
Riol di kawasan Pasar Raya tidak berfungsi lantaran banyaknya penyumbatan dari sampah serta sedimen lumpur. "Kondisi riol memang parah. Banyak tersumbat sampah dan sedimen yang tebal," kata Walikota kepada wartawan di sela kegiatan gotong royong tersebut.
Mulai sekarang, lanjutnya, riol - riol di Pasar Raya harus dijaga kebersihannya agar tak terjadi penyumbatan sehingga mengakibatkan genangan air. "Untuk itu kita melakukan goro ini melibatkan para pedagang agar mereka merasa bertanggung jawab dengan kebersihan di kawasan Pasar Raya," imbuh Wako Mahyeldi.
Sekaligus momen ini untuk sosialisasi kepada masyarakat terkait Perda Nomor 21 Tahun 2012 tentang pengelolaan sampah. "Dimana dalam Perda itu telah disebutkan denda paling tinggi Rp 5 juta atau 3 bulan kurungan bagi warga atau pengunjung di Kota Padang yang membuang sampah sembarangan," ujarnya.
Beberapa kali Walikota Mahyeldi terlihat memberi arahan kepada jajarannya yang ikut goro untuk menuntaskan pengangkatan sampah yang menyumbat riol di sekitar fase VII. Tampak beberapa Kepala SKPD turut bertungkus lumus dengan lumpur sedimen yang diangkat dari dasar riol tersebut. Diantaranya ada Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Afrizal Khaidir, Kepala Bapedalda Edi Hasymi, Kepala Dinas Pasar Hendrizal Azhar, Kabag Humas Mursalim, Camat Padang Barat Arfian serta beberapa orang lurah di kecamatan Padang Barat.
Pembersihan riol sepanjang kurang lebih 200 meter di Fase VII akhirnya berhasil dituntaskan saat mendekati tengah hari. Drainase di kawasan tersebut dapat berfungsi kembali.(mond/hms)