Padang (Bukan) Kota Religi
Oleh: Dicky Osmond
Padang merupakan ibukota provinsi Sumatera Barat, merupakan kawah candra dimuka percontohan bagi kota/kabupaten lainnya di provinsi Sumatera Barat. Selama ini Padang dikenal dengan kota nan religius dan beradat sehingga dikenal dengan istilah “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”.
Namun itu hanya tinggal kenangan dengan semakin meningkatnya tempat hiburan dan penginapan yang menjamur layaknya cendawan dimusim penghujan. Okupasi tempat hiburan dan semakin meningkatnya tempat penginapan yang murah, menggerus apa yang di cita-citakan para pemimpin kota padang dahulunya.
Kota Padang yang diharapkan menjadi kota religius seperti apa yang diinginkan masyarakat kota Padang hanya menjadi impian belaka pada saat ini. Sepertinya para petinggi Kota Padang terlena dengan hiruk pikuk geliat pembangunan, sehingga tidak memikirkan apa yang telah di cita-citakan para pemimpin kota Padang terdahulu.
Buya Hamka pernah berucap “Jika kerja hanya sekedar kerja, kera dihutanpun bekerja, kalau makan sekedar makan babi dihutanpun juga makan”, dari kata Buya Hamka, beliau menggambarkan bahwa bekerja itu harus sungguh-sungguh serta tulus ikhlas dalam menjalankan amar ma’ruf nahi mungkar, sehingga apa yang dikerjakan itu bermanfaat bagi masyarakat banyak, jangan sampai mereka memakan makanan yang dihasilkan dari pekerjaan yang haram. Karena sama diketahui bahwa tempat hiburan karaoke dan menjamurnya penginapan murah merupakan ajang maksiat terselubung di Kota Padang. Maka dari itu diperlukan ketegasan seorang pemimpin dalam mengendalikan kota dan menciptakan pekerjaan yang layak bagi masyarakat. Jangan hanya mengumbar janji palsu saat kampanye pada masyarakat dan konstituen.
Di zaman globalisasi saat ini pengaruh kehidupan hedonisme menyebabkan orang kehilangan akal sehatnya, bahkan moral dan prilaku masyarakat sudah semakin menggila. Akhlak manusia sudah melewati kewajaran, ini disebabkan karena tidak adanya ketegasan seorang pemimpin dalam mengambil kebijakan dan lapangan kerja pun sulit didapatkan di Kota Padang. Ini menyebabkan masyarakat terjerumus dalam perbuatan yang menyesatkan.
Kota Padang rindu dengan seorang pemimpin yang tegas seperti Umar Bin Khatab, beliau sangat tegas dalam menjalankan roda pemerintahan dan memperhatikan bagaimana situasi dan kondisi masyarakatnya, apalagi menyangkut masalah aqidah. Padang membutuhkan sosok seperti beliau, bukan seorang pemimpin yang lebay (istilah sekarang). Kita berharap Padang terus membangun namun jangan sampai mengesampingkan apa yang telah diciptakan selama ini, yang mana mewujudkan Padang sebagai Kota Religi.
Ini bukan tugas yang mudah bagi para pemimpin sekarang, cita-cita yang telah hampir terwujud selama ini jangan sampai hilang dengan geliat pembangunan. Seharusnya seorang pemimpin wajib menciptakan kehidupan yang layak bagi warga kota, dengan menciptikan lingkungan yang religius dan menciptakan lapangan kerja yang bisa menciptakan kesejahteraan bagi warganya.
Saat ini kita butuh bukti dari pemimpin Kota Padang, bukan hanya buaian janji-janji yang melenakan masyarakat. Ketegasan pemimpin dibutuhkan dalam menekan angka maksiat di Kota Padang dengan memberantas tempat hiburan karaoke yang juga biasanya dijadikan ajang transaksi jual beli narkoba, begitupun dengan tempat penginapan yang menjamur di Kota padang, tempat ini dijadikan tempat untuk bermaksiat ria karena lemahnya aturan dalam hal ini, sama diketahui bahwa penginapan-penginapan menerima tamu walaupun itu bukan pasangan suami istri.
Ini merupakan tanggung jawab dan tugas bagi pemimpin Kota Padang untuk mewujudkan Padang menjadi Kota Religius seperti motto Kota Padang “Ku Jaga dan Ku Bela”. Makna kata-kata tersebut sangat dalam, bagaimana menjaga dan membela Kota Padang dari segala perbuatan yang dapat menggerus akhlak generasi penerus bangsa
Berikan bukti pada masyarakat, karena masyarakat sudah bosan dengan segala janji-janji palsu yang hanya akan menjadi mimpi yang tidak teralisasi. Semua warga Kota Padang merindukan Padang menjadi Kota Religi dan juga mengharapkan kesejahteraan mereka meningkat dengan adanya lapangan kerja baru yang diciptakan pemimpin Kota Padang.
Penulis: Dicky Osmond