Pelancong Terkesima dengan Keindahan Pantai Air Manis
DO, Padang ~ Kota Padang berada di sepanjang pesisir laut sebelah barat pulau Sumatera. Salahsatu pantai yang paling menarik dikunjungi di Kota Padang yakni Pantai Air Manis. Pantainya yang indah membuat pelancong ingin berwisata ke sini.
Keindahan Pantai Air Manis ditunjang dengan keberadaan cerita Malin Kundang yang telah melegenda sejak dahulunya. Batu Malin Kundang 'Si Anak Durhaka' yang sedang sujud di atas kapalnya, berdiri kokoh di sisi sebelah kiri pantai ini.
Terbentuknya Batu Malin Kundang tidak sengaja, bukan karena dipahat atau dibuat tangan manusia. Akan tetapi memang ada cerita menarik di baliknya.
Dalam legenda itu, Malin Kundang adalah seorang anak dari orangtua miskin yang marantau ke negeri seberang. Di perantauan, Malin berjodoh dengan wanita kaya cantik rupa. Berlimpahnya harta membuat Malin lupa diri. Ketika pulang ke kampungnya, karena malu, Malin durhaka dan tak mengakui ibu kandungnya. Ibu Malin kecewa dan iba hati untuk kemudian bermohon kepada Tuhan agar Malin menerima ganjarannya. Tuhan mengutuk Malin menjadi batu yang hingga kini keberadaannya tampak di Pantai Air Manis.
Legenda Malin Kundang ini telah tersohor hingga ke mana-mana. Ceritanya telah berurat berakar di tengah-tengah masyarakat. Kisah ini mesti menjadi iktibar bagi anak cucu agar tidak durhaka kepada orangtua.
Hingga kini Batu Malin Kundang terus dikunjungi khalayak ramai. Tak hanya pelancong lokal akan tetapi juga pelancong dari luar Sumatera Barat. Wery contohnya. Wanita asal Pekanbaru ini membawa keluarga dan anak-anaknya ke Pantai Air Manis. Dirinya mengaku jika ini adalah kali ketiga ia berkunjung ke objek wisata tersebut. “Ini yang ketiga kali ke sini, banyak sekali perubahannya,” katanya Minggu (24/5) kemarin.
Wery mengaku bila berwisata ke Padang, dirinya tak ingin melewatkan kunjungan ke Pantai Air Manis. “Di sini banyak pembelajaran bagi kita dan anak-anak. Dengan menceritakan legenda batu Malin Kundang kepada anak-anak akan menanamkan rasa hormat dan cinta kepada orangtuanya. Pelajaran itu yang diambil jika ke sini,” ungkapnya.
Rahmat sebiduk sedayung dengan Wery. Rahmat yang siang itu membawa isteri dan anak-anaknya mengaku terkesima dengan keindahan Pantai Air Manis. Menurutnya, perubahan yang cukup mencolok terlihat di batu Malin Kundang. Dulunya saat ia ke objek wisata ini, batu Malin Kundang nampak sudah tertimbun pasir pantai. “Tapi sekarang batunya sudah kelihatan lagi, sudah bagus,” sebutnya.
Pemerintah Kota Padang sejak beberapa bulan belakangan ini memang sedang membenahi objek wisata yang ada di Padang. Kawasan yang mendapat perhatian yakni Pantai Air Manis, Gunung Padang, Kota Tua, dan Pantai Padang. Khusus Pantai Air Manis, Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah bersama kepala SKPD di lingkup kerjanya telah berkali-kali mengadakan gotongroyong. Pasir yang menutupi Batu Malin Kundang dikeruk dengan tujuan objek wisata ini menjadi primadona. Hasilnya dapat dilihat, Batu Malin Kundang telah terlihat kembali.(nal/hms)
Keindahan Pantai Air Manis ditunjang dengan keberadaan cerita Malin Kundang yang telah melegenda sejak dahulunya. Batu Malin Kundang 'Si Anak Durhaka' yang sedang sujud di atas kapalnya, berdiri kokoh di sisi sebelah kiri pantai ini.
Terbentuknya Batu Malin Kundang tidak sengaja, bukan karena dipahat atau dibuat tangan manusia. Akan tetapi memang ada cerita menarik di baliknya.
Dalam legenda itu, Malin Kundang adalah seorang anak dari orangtua miskin yang marantau ke negeri seberang. Di perantauan, Malin berjodoh dengan wanita kaya cantik rupa. Berlimpahnya harta membuat Malin lupa diri. Ketika pulang ke kampungnya, karena malu, Malin durhaka dan tak mengakui ibu kandungnya. Ibu Malin kecewa dan iba hati untuk kemudian bermohon kepada Tuhan agar Malin menerima ganjarannya. Tuhan mengutuk Malin menjadi batu yang hingga kini keberadaannya tampak di Pantai Air Manis.
Legenda Malin Kundang ini telah tersohor hingga ke mana-mana. Ceritanya telah berurat berakar di tengah-tengah masyarakat. Kisah ini mesti menjadi iktibar bagi anak cucu agar tidak durhaka kepada orangtua.
Hingga kini Batu Malin Kundang terus dikunjungi khalayak ramai. Tak hanya pelancong lokal akan tetapi juga pelancong dari luar Sumatera Barat. Wery contohnya. Wanita asal Pekanbaru ini membawa keluarga dan anak-anaknya ke Pantai Air Manis. Dirinya mengaku jika ini adalah kali ketiga ia berkunjung ke objek wisata tersebut. “Ini yang ketiga kali ke sini, banyak sekali perubahannya,” katanya Minggu (24/5) kemarin.
Wery mengaku bila berwisata ke Padang, dirinya tak ingin melewatkan kunjungan ke Pantai Air Manis. “Di sini banyak pembelajaran bagi kita dan anak-anak. Dengan menceritakan legenda batu Malin Kundang kepada anak-anak akan menanamkan rasa hormat dan cinta kepada orangtuanya. Pelajaran itu yang diambil jika ke sini,” ungkapnya.
Rahmat sebiduk sedayung dengan Wery. Rahmat yang siang itu membawa isteri dan anak-anaknya mengaku terkesima dengan keindahan Pantai Air Manis. Menurutnya, perubahan yang cukup mencolok terlihat di batu Malin Kundang. Dulunya saat ia ke objek wisata ini, batu Malin Kundang nampak sudah tertimbun pasir pantai. “Tapi sekarang batunya sudah kelihatan lagi, sudah bagus,” sebutnya.
Pemerintah Kota Padang sejak beberapa bulan belakangan ini memang sedang membenahi objek wisata yang ada di Padang. Kawasan yang mendapat perhatian yakni Pantai Air Manis, Gunung Padang, Kota Tua, dan Pantai Padang. Khusus Pantai Air Manis, Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah bersama kepala SKPD di lingkup kerjanya telah berkali-kali mengadakan gotongroyong. Pasir yang menutupi Batu Malin Kundang dikeruk dengan tujuan objek wisata ini menjadi primadona. Hasilnya dapat dilihat, Batu Malin Kundang telah terlihat kembali.(nal/hms)