Jumling Sarana Tampung Aspirasi Masyarakat
DO, Padang ~ Walikota Padang terus menggiatkan program mingguan Jumat Keliling (Jumling). Kali ini, Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah menyambangi Masjid Al-Mukhlisin, Kampuang Tarusan, Kelurahan Aia Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Jumat (5/6).
Dalam kesempatan ini, Wako Mahyeldi menampung aspirasi warga. Aspirasi warga tidak hanya didengar walikota, akan tetapi juga direspon kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup Pemko Padang yang ikut dalam rombongan itu.
Seperti disampaikan Syafrudin Uncu. Lelaki ini berharap agar jalan di Sungai Latung mendapat perhatian pemerintah dan dibebaskan. Sebab jalan ini merupakan akses masyarakat dari dan menuju Bypass serta RSUD.
Menanggapi hal tersebut, Wako Mahyeldi mengatakan akan membantu pembebasan jalan tersebut. Wako menegaskan, tahun 2016 nanti jalan di daerah itu akan dikerjakan. Namun, Wako berharap, sebelum jalan dikerjakan, unsur masyarakat sekitar untuk duduk bersama dan merembukkan harga pembebasan yang ditawarkan pemerintah kepada warga. “Diharapkan masyarakat duduk bersama sebelum puasa ini dan kami tunggu hasilnya,” kata Wako di depan warga usai shalat Jumat di masjid tersebut.
Dikatakan Wako Mahyeldi, Kampuang Tarusan merupakan daerah potensial yang didiami dan dilewati masyarakat. Di daerah ini terdapat dua kampus besar seperti Universitas Bung Hatta dan Universitas Baiturrahmah serta berdekatan dengan pusat pemerintah sehingga ke depannya menjadi pemukiman padat. “Ini sudah kami pikirkan, akan ada jalan mulus di sini nantinya dan menjadi jalan utama, keramaian akan teratasi begitu juga genangan air,” kata Wako.
Wako mengajak masyarakat sekitar untuk membuang sampah pada tempatnya. Sebab, jika sampah berserakkan akan menyumbat riol dan tali bandar sehingga terjadi banjir dan genangan air. “Buang lah sampah pada tempatnya, di sini ada TPS dan kontainer yang dipersiapkan untuk warga,” tukas Walikota.
Wako juga mengimbau kepada warga untuk taat membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Karena itu, warga diharapkan setiap membangun rumah untuk mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB) terlebih dahulu sehingga nantinya tak kesulitan dalam membayar PBB. Lewat pengurusan IMB itu, tata cara mendirikan bangunan akan sesuai tata ruang kota dan aman.
Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Padang, Afrizal BR menyebut dalam pengurusan IMB telah diberikan kewenangan kepada camat dan lurah. Karena itu diimbau kepada masyarakat untuk tidak membayar PBB dan mengurus IMB kepada calo.
Usai dialog dengan warga setempat, Wako beserta rombongan dan masyarakat makan bersama. Rombongan terlihat ‘cepak cepong’ dan menikmati masakan yang telah disediakan ibu-ibu. Usai makan bersama, Wako Mahyeldi menyempatkan diri menyambangi dapur tempat memasak masakan tersebut dan menyalami satu persatu ‘induak-induak’ (ibu-ibu-red) yang ada di dapur tersebut. “Masakannyo lamak bana (masakannya enak sekali),” celetuk Wako Mahyeldi.(Charlie)
Dalam kesempatan ini, Wako Mahyeldi menampung aspirasi warga. Aspirasi warga tidak hanya didengar walikota, akan tetapi juga direspon kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup Pemko Padang yang ikut dalam rombongan itu.
Seperti disampaikan Syafrudin Uncu. Lelaki ini berharap agar jalan di Sungai Latung mendapat perhatian pemerintah dan dibebaskan. Sebab jalan ini merupakan akses masyarakat dari dan menuju Bypass serta RSUD.
Menanggapi hal tersebut, Wako Mahyeldi mengatakan akan membantu pembebasan jalan tersebut. Wako menegaskan, tahun 2016 nanti jalan di daerah itu akan dikerjakan. Namun, Wako berharap, sebelum jalan dikerjakan, unsur masyarakat sekitar untuk duduk bersama dan merembukkan harga pembebasan yang ditawarkan pemerintah kepada warga. “Diharapkan masyarakat duduk bersama sebelum puasa ini dan kami tunggu hasilnya,” kata Wako di depan warga usai shalat Jumat di masjid tersebut.
Dikatakan Wako Mahyeldi, Kampuang Tarusan merupakan daerah potensial yang didiami dan dilewati masyarakat. Di daerah ini terdapat dua kampus besar seperti Universitas Bung Hatta dan Universitas Baiturrahmah serta berdekatan dengan pusat pemerintah sehingga ke depannya menjadi pemukiman padat. “Ini sudah kami pikirkan, akan ada jalan mulus di sini nantinya dan menjadi jalan utama, keramaian akan teratasi begitu juga genangan air,” kata Wako.
Wako mengajak masyarakat sekitar untuk membuang sampah pada tempatnya. Sebab, jika sampah berserakkan akan menyumbat riol dan tali bandar sehingga terjadi banjir dan genangan air. “Buang lah sampah pada tempatnya, di sini ada TPS dan kontainer yang dipersiapkan untuk warga,” tukas Walikota.
Wako juga mengimbau kepada warga untuk taat membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Karena itu, warga diharapkan setiap membangun rumah untuk mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB) terlebih dahulu sehingga nantinya tak kesulitan dalam membayar PBB. Lewat pengurusan IMB itu, tata cara mendirikan bangunan akan sesuai tata ruang kota dan aman.
Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Padang, Afrizal BR menyebut dalam pengurusan IMB telah diberikan kewenangan kepada camat dan lurah. Karena itu diimbau kepada masyarakat untuk tidak membayar PBB dan mengurus IMB kepada calo.
Usai dialog dengan warga setempat, Wako beserta rombongan dan masyarakat makan bersama. Rombongan terlihat ‘cepak cepong’ dan menikmati masakan yang telah disediakan ibu-ibu. Usai makan bersama, Wako Mahyeldi menyempatkan diri menyambangi dapur tempat memasak masakan tersebut dan menyalami satu persatu ‘induak-induak’ (ibu-ibu-red) yang ada di dapur tersebut. “Masakannyo lamak bana (masakannya enak sekali),” celetuk Wako Mahyeldi.(Charlie)