Kembali Ke Surau Cerminan Pendidikan Adat Budaya dan Agama
DO, Padang ~ Program kembali ke Surau, seperti yang dilakukan pada masa lalu, dimana seorang anak laki-laki tidur dan belajar di Surau. Pendidikan di Surau yang di masa lalu itu mencerminkan pendidikan adat budaya dan agama serta juga belajar silat, dalam kondisi ke kinian rasa tidak mungkin lagi dapat kita wujudkan. Tapi program kembali ke Surau dalam bentuk memakmurkan masjid dan masjid sebagai pembinaan umat tentu akan terus kita dorong sesuai dengan kondisi perkembangan zaman.
Hal ini disampaikan Gubernur Irwan Prayitno ketika memberikan tausiyah dan sambutan Tim Safari Ramadhan Provinsi di Masjid Al Mukhlisin Kayu Kalek Perumahan Padang Sarai Permai Kecamatan Koto Tangah. Hadir dalam kesempatan tersebut Kabiro Binsos, Utusan kadis PSDA, Utusan kadis Pertanian, Ketua LKAAM Sumbar Drs. Sayuti Dt. Panghulu Basa, Asisten Pemerintahan dan beberapa kepala SKPD Pemko Padang.
Namun Gubernur Irwan Prayitno, jika program kembali ke surau dapat dilaksanakan oleh masyarakat sebagai mana masa dahulu, kita akan berikan apresiasi dan dukung secara bersama-sama. Karena dalam kontek kekinian gaya hidup masyarakat kita telah berubah, mana ada lagi anak-anak kita yang tidur di masjid, semua saat ini tidur dirumah dengan tingkat kesejahteraan yang semakin baik.
Dan kita lihat pola para orang tua dalam memperhatikan anak-anaknya, mereka tidur dirumah dengan baik dan teratur, terangnya.
Irwan Prayitno juga menjelaskan tentang evaluasi terhadap pelaksanaan Pesantren Ramadhan selama ini yang dilakukan oleh Pemko Padang saat ini, dengan mencoba memperbandingkan efektifitas kegiatan apakah di Masjid dilingkungan masyarakat seperti selama ini atau di Sekolah seperti yang percontohan pada 5 sekolah saat.
Mana yang lebih efektif dan mana yang lebih baik, kita tunggu hasil evaluasi dan penilaian oleh pemerintah Kota Padang. Kita menyadari sepenuhnya sejak pesantren ramadhan digelar, keramaian dan pusat kegiatan masyarakat di masjid-masjid tumbuh lebih baik dari tahun ke tahun.
Namun kita juga menyadari efektifitas didikan pesantren ramadhan di masjid dilingkungan siswa-siswa tidak terkondisi dengan baik, karena bukan guru mereka secara langsung, kemudian tingkat pembinaan siswa tidak fokus, anak-anak kita lebih banyak bermain main, sehingga keberadaan hasil pesantren belum mendorong anak untuk tekun dalam pembinaan generasi muda kita, ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Irwan Prayitno menyerahkan bantuan sebesar Rp. 20 juta, 25 Al Qur'an dan 15 Tafsir. Zrd
Hal ini disampaikan Gubernur Irwan Prayitno ketika memberikan tausiyah dan sambutan Tim Safari Ramadhan Provinsi di Masjid Al Mukhlisin Kayu Kalek Perumahan Padang Sarai Permai Kecamatan Koto Tangah. Hadir dalam kesempatan tersebut Kabiro Binsos, Utusan kadis PSDA, Utusan kadis Pertanian, Ketua LKAAM Sumbar Drs. Sayuti Dt. Panghulu Basa, Asisten Pemerintahan dan beberapa kepala SKPD Pemko Padang.
Namun Gubernur Irwan Prayitno, jika program kembali ke surau dapat dilaksanakan oleh masyarakat sebagai mana masa dahulu, kita akan berikan apresiasi dan dukung secara bersama-sama. Karena dalam kontek kekinian gaya hidup masyarakat kita telah berubah, mana ada lagi anak-anak kita yang tidur di masjid, semua saat ini tidur dirumah dengan tingkat kesejahteraan yang semakin baik.
Dan kita lihat pola para orang tua dalam memperhatikan anak-anaknya, mereka tidur dirumah dengan baik dan teratur, terangnya.
Irwan Prayitno juga menjelaskan tentang evaluasi terhadap pelaksanaan Pesantren Ramadhan selama ini yang dilakukan oleh Pemko Padang saat ini, dengan mencoba memperbandingkan efektifitas kegiatan apakah di Masjid dilingkungan masyarakat seperti selama ini atau di Sekolah seperti yang percontohan pada 5 sekolah saat.
Mana yang lebih efektif dan mana yang lebih baik, kita tunggu hasil evaluasi dan penilaian oleh pemerintah Kota Padang. Kita menyadari sepenuhnya sejak pesantren ramadhan digelar, keramaian dan pusat kegiatan masyarakat di masjid-masjid tumbuh lebih baik dari tahun ke tahun.
Namun kita juga menyadari efektifitas didikan pesantren ramadhan di masjid dilingkungan siswa-siswa tidak terkondisi dengan baik, karena bukan guru mereka secara langsung, kemudian tingkat pembinaan siswa tidak fokus, anak-anak kita lebih banyak bermain main, sehingga keberadaan hasil pesantren belum mendorong anak untuk tekun dalam pembinaan generasi muda kita, ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Irwan Prayitno menyerahkan bantuan sebesar Rp. 20 juta, 25 Al Qur'an dan 15 Tafsir. Zrd