Pemko Padang Ingin Wujudkan Padang Sebagi Kota Smart City
DO, Bandung ~ Kunjungan Pemerintah Kota (Pemko) Padang, ke Bandung bertujuan untuk mengadopsi penerapan kota smart city yang telah berjalan di Kota Bandung. Bekerjasama dengan PT Telkom Bandung yang bertempat di Rumahmakan Simpang Raya, Pasteur, Bandung, Senin (1/6) draf kerjasama ini ditandatangani langsung Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah.
Dengan telah ditandatangani darft kerjasama tersebut PT Telkom Bandung akan mewujudkan misi Pemko Padang yang ingin menjadikan Padang sebagai kota Smart City.
Dalam mewujudkan Smart City itu, banyak hal yang mesti dilakukan Pemko Padang. Salahsatu hal yang mesti dilakukan yakni membangun enam unsur dimensi dari Smart City itu sendiri, seperti ekonomi pintar (Smart Economi), lingkungan pintar (Smart Environment), mobilitas pintar (Smart Mobility), masyarakat pintar (Smart People), kehidupan pintar (Smart Living), dan pemerintah pintar (Smart Governance). Keenam unsur itu merupakan suatu cara dalam mewujudkan Kota Padang sebagai kota berbasis Smart City.
Selain itu, hal yang paling mendasar dalam pelaksanaan Smart City ini ASN wajib melek IT, bukan hanya ASN masyarakat kota Padang uga diharapkan tidak lagi gagap teknologi (gaptek). Karena sekarang ini masyarakat dunia sudah mengacu pada pengunaan perangkat IT. Karena Smart City akan diterapkan di Kota Padang, pemanfaatan teknologi masa kini sangat dititikberatkan. Sehingga akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kota Padang.
Lewat Smart City akan menjadi solusi dalam mengatasi masalah kesemrawutan lalulintas. Selain itu menjadi solusi bagi masalah seperti fasilitas umum yang rusak, penumpukan sampah (penunjang penerapan Perda sampah), termasuk untuk mengetahui kondisi tanah yang layak dijadikan lahan pertanian atau lahan mendirikan bangunan.
Kemudian, tujuan penting Smart City utamanya memberikan kemudahan pada warga seperti misalnya dalam pelayanan publik atau akses komunikasi yang mudah bagi warga untuk menyampaikan segala hal pada pemerintah. Hanya dengan sekali sentuh di handphone, masyarakat akan dapat menyampaikan keluh kesah kepada pemerintah. Atau melaporkan masalah yang sedang terjadi di tengah kota. Pesan yang disampaikan masyarakat akan langsung ditindaklanjuti.
Namun di Kota Padang penerapan smart city tidak bisa instan, hal ini harus dilakukan secara bertahap dan membutuhkan waktu. Karena penerapan Smart City butuh aplikasi dan software manajemen pendukung. Wako Mahyeldi mengakui jika saat ini di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemko Padang sudah banyak menggunakan system pemanfaatan IT. Akan tetapi pemanfaatan IT itu belum terintegrasi dan perlu terkoneksi.
Maka dari itu setiap dinas di Pemko Padang diharuskan memiliki data digital sebagai salahsatu langkah persiapan penerapan operation room. Apabila seluruh dinas telah memiliki data digital, berbagai macam urusan di Kota Padang bisa dilakukan secara online. Dengan terciptanya Smart City di dinas-dinas pelayanan, akan mengurangi pertemuan manusia antar manusia. Melalui urusan yang terselesaikan lewat internet, maka tujuan Kota Padang menjadi kota pintar dengan sendirinya dapat terwujud. (Charlie/Mond)
Dengan telah ditandatangani darft kerjasama tersebut PT Telkom Bandung akan mewujudkan misi Pemko Padang yang ingin menjadikan Padang sebagai kota Smart City.
Dalam mewujudkan Smart City itu, banyak hal yang mesti dilakukan Pemko Padang. Salahsatu hal yang mesti dilakukan yakni membangun enam unsur dimensi dari Smart City itu sendiri, seperti ekonomi pintar (Smart Economi), lingkungan pintar (Smart Environment), mobilitas pintar (Smart Mobility), masyarakat pintar (Smart People), kehidupan pintar (Smart Living), dan pemerintah pintar (Smart Governance). Keenam unsur itu merupakan suatu cara dalam mewujudkan Kota Padang sebagai kota berbasis Smart City.
Selain itu, hal yang paling mendasar dalam pelaksanaan Smart City ini ASN wajib melek IT, bukan hanya ASN masyarakat kota Padang uga diharapkan tidak lagi gagap teknologi (gaptek). Karena sekarang ini masyarakat dunia sudah mengacu pada pengunaan perangkat IT. Karena Smart City akan diterapkan di Kota Padang, pemanfaatan teknologi masa kini sangat dititikberatkan. Sehingga akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kota Padang.
Lewat Smart City akan menjadi solusi dalam mengatasi masalah kesemrawutan lalulintas. Selain itu menjadi solusi bagi masalah seperti fasilitas umum yang rusak, penumpukan sampah (penunjang penerapan Perda sampah), termasuk untuk mengetahui kondisi tanah yang layak dijadikan lahan pertanian atau lahan mendirikan bangunan.
Kemudian, tujuan penting Smart City utamanya memberikan kemudahan pada warga seperti misalnya dalam pelayanan publik atau akses komunikasi yang mudah bagi warga untuk menyampaikan segala hal pada pemerintah. Hanya dengan sekali sentuh di handphone, masyarakat akan dapat menyampaikan keluh kesah kepada pemerintah. Atau melaporkan masalah yang sedang terjadi di tengah kota. Pesan yang disampaikan masyarakat akan langsung ditindaklanjuti.
Namun di Kota Padang penerapan smart city tidak bisa instan, hal ini harus dilakukan secara bertahap dan membutuhkan waktu. Karena penerapan Smart City butuh aplikasi dan software manajemen pendukung. Wako Mahyeldi mengakui jika saat ini di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemko Padang sudah banyak menggunakan system pemanfaatan IT. Akan tetapi pemanfaatan IT itu belum terintegrasi dan perlu terkoneksi.
Maka dari itu setiap dinas di Pemko Padang diharuskan memiliki data digital sebagai salahsatu langkah persiapan penerapan operation room. Apabila seluruh dinas telah memiliki data digital, berbagai macam urusan di Kota Padang bisa dilakukan secara online. Dengan terciptanya Smart City di dinas-dinas pelayanan, akan mengurangi pertemuan manusia antar manusia. Melalui urusan yang terselesaikan lewat internet, maka tujuan Kota Padang menjadi kota pintar dengan sendirinya dapat terwujud. (Charlie/Mond)