Cerita Pocong Mungil dan Uang Warga yang Hilang
DO, Jakarta ~ Beberapa waktu yang lalu, di kawasan Mampang Prapatan , Jakarta Selatan, dihebohkan penangkapan pocong mini. Pocong ini gentayangan mencari mangsa untuk dicuri uangnya.
Poncong bertubuh mungil itu meresahkan warga karena keusilannya menjarah isi dompet. Awalnya keberadaan pocong ini sempat diketahui warga namun tidak bisa ditangkap karena sering lenyap begitu saja.
Warga banyak yang bingung karena tiba-tiba uang yang disimpan di lemari menyusut, misalnya yang tadinya Rp1 juta menjadi Rp700 ribu. Awalnya dikira diambil manusia, tapi dugaan itu ditepis karena uang yang ditaruh di lemari kamar hilang dalam hitungan menit, kamar tetap terkunci, tidak ada orang yang masuk.
Tak cuma duit besar, recehan juga mau. Banyak warga yang kehilangan uang dalam jumlah kecil antara Rp50 ribu sampai Rp10 ribu. Meski tidak seberapa tapi yang kehilangan hampir tiap hari. Kejadian itu sempat menimbulkan kecurigaan satu sama lain sehingga mulai membuat warga was-was.
Mendengar peristiwa itu, Ustaz Surya yang tinggal di belakang kantor Imigrasi Jakarta Selatan merasa khawatir jika warga saling tuduh. Ia pun mulai memasang mata dan telinga untuk mengendus keberadaan makhluk ahlus yang suka usil tadi.
“Di daerah Pasar Minggu dan Cilandak bahkan ada yang kehilangan dalam jumlah besar, dalam sebulan bisa hilang Rp1-2 juta,” ujar ustaz Surya.
Ketika ada laporan warga kehilangan, ia lantas memasang jebakan di rumah warga yang kehilangan. Saat itu, kisahnya bermula dari laporan salah seorang warga bernama Fachri yang tinggal di Jalan Sawo Mampang Prapatan, Jaksel.
Suami istri itu beberapa pekan gelisah karena di rumahnya sering diganggu sosok makhluk gaib dengan wujud putih atau biasa disebut dengan istilah pocong. Kadang pocong itu muncul sekelebat di dalam rumah.
Tentu saja kemunculan pocong yang tiba-tiba meresahkan pemilik rumah. Akibat teror pocong itu membuat istri Fachri ketakutan tinggal di rumah tersebut. Mereka kemudian melaporkan kejadian tadi kepada Ustaz Surya.
Lalu ustaz Surya bersama beberapa warga lainnya melakukan ritual dzikir dan doa. “Pemilik rumah saya minta mencarikan sebuah botol kosong dan memegangi botol itu. Saya berdoa di sebelah botol yang dipegang Fahri”, ujarnya.
Sambil terus berdoa, ustaz Surya memerintahkan Fahri berkeliling rumah, dari ruang depan hingga kamar mandi. Sesaat kemudian seorang warga yang merekam proses tersebut mengatakan ada kilatan merah di sekitar ruangan. Seberkas cahaya itu masuk ke dalam botol yang dipegang oleh Fahri.
Kemudian Ia menyuruh Fahri menutup botol tersebut dengan plastik dan diikat dengan karet gelang. Ternyata, di dalam botol terlihat sesosok makhluk berupa pocong yang berbentuk kecil.
Pocong dalam botol itu sempat ditaruh di rumah ustaz Surya, ramai jadi tontonan warga. Setelah beberapa hari, pocong lalu dimusnahkan dengan cara dilarung ke sungai.
“Sejauh ini saat diinterogasi secara batin, pocong itu tidak mau mengaku yang memelihara dirinya. Dedemit itu kuat pendiriannya, tidak mau mengaku meski diancam akan dimusnahkan. Di Jakarta masih banyak makhluk halus yang mengambil uang untuk pesugihan pemiliknya. Bentuknya ada yang seperti tuyul, ular atau babi,” kata dia.**