Pembebasan Jalur Dua Bypass, Warga Bongkar Bangunan Sendiri
DO, Padang ~ Pembebasan jalur dua Bypass semakin memperlihatkan progres menjanjikan. Deadline pembongkaran yang diberikan Pemerintah Kota Padang kepada masyarakat hingga 31 Juli, langsung direspon dengan baik. Warga lantas membongkar bangunan milik sendiri tanpa paksaan.
Seperti di Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto Kecamatan Koto Tangah, sebanyak 15 pemilik membongkar bangunan sendiri. Hingga sore kemarin (27/7), dari 15 bangunan, sebanyak 13 bangunan sudah dibongkar langsung. Sedangkan sisa dua bangunan lagi akan selesai dibongkar pada hari ini (28/7).
Salah seorang pemilik bangunan di simpang empat by pass Lubuk Minturun, Yusmardi mengaku membongkar bangunan miliknya sejak Sabtu (25/7). Dirinya membongkar bangunan tersebut dengan kesadaran sendiri. “Malu awak, awak urang siko, jalan ko untuak awak juo. Untuak apo melawan (pemerintah-red), IMB nyo lah jaleh mah,” katanya, Senin (27/7).
Pantauan di lapangan, sepanjang jalan setelah lampu merah di simpang empat by pass Lubuk Minturun itu sejumlah bangunan yang menjorok ke arah jalan rata-rata sudah dibongkar pemiliknya. Bangunan kedai, rumah makan, bengkel dan lainnya sudah dibuka masing-masing pemilik. Di kedai milik Yusmardi sendiri terlihat besi penyangga kedai dan kanopi sudah berhasil dibuka. Yusmardi mengakui jika nanti jalur dua by pass selesai dibangun akan dirasakan dampak positifnya. “Efek dibangunnyo jalur by pass ko indak tangguang-tangguang nantik, anak kamanakan awak juo nan ka marasokannyo,” tuturnya.
Yusmardi yang telah mulai berdagang di lokasi itu sejak 1995, sebenarnya mengaku kecewa ketika dulu dana bantuan by pass ini pernah dikembalikan lagi ke pemerintah pusat. “Dulu awak subananyo kecewa gadang, awak dapek bantuan tapi babaliak ka pusat, rugi subananyo,” katanya.
Camat Koto Tangah melalui Lurah Koto Panjang Ikur Koto, Zulpadli menyebut berdasarkan rapat dan pertemuan dengan warga di Kantor Camat Koto Tangah, Senin (13/7) lalu pada umumnya pemilik bangunan setuju untuk membongkar bangunan sendiri. Setelah dilakukan pengecekan hingga kemarin, dari 15 bangunan yang ada sebanyak 13 bangunan telah dibongkar. Sedangkan dua bangunan lagi belum dibongkar karena pengontrak bangunan tersebut sedang tidak berada di tempat. “Pengontrak bangunan sedang tidak di tempat. Namun begitu pemilik bangunan itu sendiri sudah memberi izin kepada kami untuk pembongkaran. Kita pastikan besok (hari ini-red) kedua bangunan itu sudah clear dibongkar.” Kata Lurah Zulpadli.
Zulpadli menyebut pada dasarnya masyarakat di Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto siap membantu dan menyukseskan jalur dua bypass. Hal ini dapat terlihat dimana masyarakat mau bahu-membahu dengan kesadaran sendiri membongkar bangunan miliknya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, jumlah titik bangunan yang akan dibongkar di Kecamatan Koto Tangah sebanyak 32 titik. Sebanyak 3 titik di Batipuh Panjang telah dibongkar. Termasuk 4 titik di Koto Pulai. “Mudah-mudahan hari ini atau paling lambat esok akan selesai semuanya, itu harapan kita,” tukuk Zulpadli.(Charlie)
Seperti di Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto Kecamatan Koto Tangah, sebanyak 15 pemilik membongkar bangunan sendiri. Hingga sore kemarin (27/7), dari 15 bangunan, sebanyak 13 bangunan sudah dibongkar langsung. Sedangkan sisa dua bangunan lagi akan selesai dibongkar pada hari ini (28/7).
Salah seorang pemilik bangunan di simpang empat by pass Lubuk Minturun, Yusmardi mengaku membongkar bangunan miliknya sejak Sabtu (25/7). Dirinya membongkar bangunan tersebut dengan kesadaran sendiri. “Malu awak, awak urang siko, jalan ko untuak awak juo. Untuak apo melawan (pemerintah-red), IMB nyo lah jaleh mah,” katanya, Senin (27/7).
Pantauan di lapangan, sepanjang jalan setelah lampu merah di simpang empat by pass Lubuk Minturun itu sejumlah bangunan yang menjorok ke arah jalan rata-rata sudah dibongkar pemiliknya. Bangunan kedai, rumah makan, bengkel dan lainnya sudah dibuka masing-masing pemilik. Di kedai milik Yusmardi sendiri terlihat besi penyangga kedai dan kanopi sudah berhasil dibuka. Yusmardi mengakui jika nanti jalur dua by pass selesai dibangun akan dirasakan dampak positifnya. “Efek dibangunnyo jalur by pass ko indak tangguang-tangguang nantik, anak kamanakan awak juo nan ka marasokannyo,” tuturnya.
Yusmardi yang telah mulai berdagang di lokasi itu sejak 1995, sebenarnya mengaku kecewa ketika dulu dana bantuan by pass ini pernah dikembalikan lagi ke pemerintah pusat. “Dulu awak subananyo kecewa gadang, awak dapek bantuan tapi babaliak ka pusat, rugi subananyo,” katanya.
Camat Koto Tangah melalui Lurah Koto Panjang Ikur Koto, Zulpadli menyebut berdasarkan rapat dan pertemuan dengan warga di Kantor Camat Koto Tangah, Senin (13/7) lalu pada umumnya pemilik bangunan setuju untuk membongkar bangunan sendiri. Setelah dilakukan pengecekan hingga kemarin, dari 15 bangunan yang ada sebanyak 13 bangunan telah dibongkar. Sedangkan dua bangunan lagi belum dibongkar karena pengontrak bangunan tersebut sedang tidak berada di tempat. “Pengontrak bangunan sedang tidak di tempat. Namun begitu pemilik bangunan itu sendiri sudah memberi izin kepada kami untuk pembongkaran. Kita pastikan besok (hari ini-red) kedua bangunan itu sudah clear dibongkar.” Kata Lurah Zulpadli.
Zulpadli menyebut pada dasarnya masyarakat di Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto siap membantu dan menyukseskan jalur dua bypass. Hal ini dapat terlihat dimana masyarakat mau bahu-membahu dengan kesadaran sendiri membongkar bangunan miliknya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, jumlah titik bangunan yang akan dibongkar di Kecamatan Koto Tangah sebanyak 32 titik. Sebanyak 3 titik di Batipuh Panjang telah dibongkar. Termasuk 4 titik di Koto Pulai. “Mudah-mudahan hari ini atau paling lambat esok akan selesai semuanya, itu harapan kita,” tukuk Zulpadli.(Charlie)