Peristiwa Asteroid `Hantam` Bumi Hanya Soal Waktu
Dirgantara ~ Dua pekan terakhir publik dihebohkan dengan isu ribuan asteroid yang akan menghantam bumi. Pertanyaannya, kapan asteroid tersebut akan jatuh ke planet ini?
Peneliti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Indonesia (Lapan), Abdul Rahman, menjelaskan bahwa banyak ilmuwan yang menyakini bahwa tabrakan antara Bumi dan asteroid besar hanya tinggal persoalan waktu. Terkait kapan, ia memang tidak bisa mengungkap.
Namun, semua pihak memang harus siap menghadapi peristiwa yang bisa saja terjadi kapanpun ini. Solusinya, lanjut Abdul, bergantung kepada seberapa besar kemampuan manusia untuk mencegah dan menyelamatkan peristiwa tabrakan asteroid dengan bumi ini.
Abdul mengungkap, solusi untuk `selamat` dari tabrakan asteroid ini bergantung dengan kerjasama internasional. Hal tersebut yang paling memungkinkan untuk membuat kemungkinan mencegah jatuhnya asteroid ke bumi. Selain itu juga dibutuhkan pendanaan untuk riset dan mengembangkan sistem peralatan sendiri.
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Abdul menjelaskan bahwa saat ini diperkirakan terdapat sekitar 12.851 benda alami (asteroid) di dekat Bumi yang sudah terdeteksi. Namun, banyaknya asteroid yang berpotensi menabrak Bumi dengan ukuran cukup besar diprediksi hanya sebanyak 1.593 objek.
"Indonesia harus mengembangkan sistem peralatan yang mampu mendeteksi benda-benda alami dan menganalisis datanya. Kita juga harus bergabung dalam jaringan internasional yang sudah berkembang saat ini," tambahnya.
Saat ini, terungkap bahwa Lapan telah bekerjasama dengan ITB untuk mengembangkan sistem pengamatan benda-benda alami dengan memanfaatkan alat teleskop. Nantinya, alat tersebut akan ditempatkan di Observatorium Nasional Kupang.
Pada saat yang bersamaan, diketahui bahwa pada pekan lalu publik juga sedang memperingati hari asteroid atau Asteroid Day . Asteroid Day digagas oleh Brian May, seorang Astrophysicist. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh penduduk dunia mengenai ancaman asteroid yang kapan saja dapat menghantam Bumi.
Selain itu, Asteroid Day juga berfokus untuk melaksanakan upaya mengimplementasikan petisi deklarasi 100x atau lebih dikenal dengan 100x Declaration.
100x Declaration memuat beberapa poin, salah satunya adalah pemerintah dan institusi swasta dihimbau menggunakan kecanggihan teknologi untuk memantau dan mendeteksi keberadaan asteroid di dekat Bumi.BB
Peneliti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Indonesia (Lapan), Abdul Rahman, menjelaskan bahwa banyak ilmuwan yang menyakini bahwa tabrakan antara Bumi dan asteroid besar hanya tinggal persoalan waktu. Terkait kapan, ia memang tidak bisa mengungkap.
Namun, semua pihak memang harus siap menghadapi peristiwa yang bisa saja terjadi kapanpun ini. Solusinya, lanjut Abdul, bergantung kepada seberapa besar kemampuan manusia untuk mencegah dan menyelamatkan peristiwa tabrakan asteroid dengan bumi ini.
Abdul mengungkap, solusi untuk `selamat` dari tabrakan asteroid ini bergantung dengan kerjasama internasional. Hal tersebut yang paling memungkinkan untuk membuat kemungkinan mencegah jatuhnya asteroid ke bumi. Selain itu juga dibutuhkan pendanaan untuk riset dan mengembangkan sistem peralatan sendiri.
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Abdul menjelaskan bahwa saat ini diperkirakan terdapat sekitar 12.851 benda alami (asteroid) di dekat Bumi yang sudah terdeteksi. Namun, banyaknya asteroid yang berpotensi menabrak Bumi dengan ukuran cukup besar diprediksi hanya sebanyak 1.593 objek.
"Indonesia harus mengembangkan sistem peralatan yang mampu mendeteksi benda-benda alami dan menganalisis datanya. Kita juga harus bergabung dalam jaringan internasional yang sudah berkembang saat ini," tambahnya.
Saat ini, terungkap bahwa Lapan telah bekerjasama dengan ITB untuk mengembangkan sistem pengamatan benda-benda alami dengan memanfaatkan alat teleskop. Nantinya, alat tersebut akan ditempatkan di Observatorium Nasional Kupang.
Pada saat yang bersamaan, diketahui bahwa pada pekan lalu publik juga sedang memperingati hari asteroid atau Asteroid Day . Asteroid Day digagas oleh Brian May, seorang Astrophysicist. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh penduduk dunia mengenai ancaman asteroid yang kapan saja dapat menghantam Bumi.
Selain itu, Asteroid Day juga berfokus untuk melaksanakan upaya mengimplementasikan petisi deklarasi 100x atau lebih dikenal dengan 100x Declaration.
100x Declaration memuat beberapa poin, salah satunya adalah pemerintah dan institusi swasta dihimbau menggunakan kecanggihan teknologi untuk memantau dan mendeteksi keberadaan asteroid di dekat Bumi.BB