Pertamina Tandatangani Nota Kesepahaman Dengan Pelni
N3, Jakarta ~ PT Pertamina (Persero) melakukan penandatanganan nota kesepahaman B to B dengan PT Pelni (Persero) di Kantor Kementerian BUMN. Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan antara Direktur Pemasaran PERTAMINA Ahmad Bambang dan Direktur Utama PELNI, Elfien Goentoro.
Nota kesepahaman antara PERTAMINA dengan PELNI telah dimulai sejak tahun 2013 di mana pada awalnya hanya mencakup penyediaan pelumas dan grease yang diproduksi dan dipasarkan oleh PERTAMINA sesuai standar kualitas, spesifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan PELNI untuk seluruh armada kapal yang digunakan PELNI. Dengan ditandatanganinya nota kesepahaman hari ini, PERTAMINA juga akan menyediakan BBM untuk kebutuhan kapal dan kendaraan operasional PELNI, serta Musicool yaitu produk refrigerant hidrokarbon PERTAMINA yang ramah lingkungan untuk fasilitas gedung perkantoran PELNI. Selain produk, PERTAMINA juga akan menyediakan jasa sertifikasi Standard of Training, Certification and Watchkeeping for Seafarers (STCW) Manila Amendment 2010 (on board training) untuk awak kapal PELNI.
Sementara itu, PELNI akan menyediakan kapal yang diperlukan oleh PERTAMINA untuk pengangkutan produk yang diproduksi dan atau dibutuhkan oleh PERTAMINA sebanyak minimum 1 (satu) unit kapal angkut dengan ukuran tertentu sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan PERTAMINA. Masa berlaku nota kesepahaman ini berlaku selama 5 tahun sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan kedua belah pihak. “Penandatanganan nota kesepahaman ini sangat penting, bukan hanya dilihat dari hubungan reciprocal business to business antara dua perusahaan yang saling bekerja sama, tetapi lebih jauh dari itu, hal ini merupakan bentuk sinergi dari dua perusahaan BUMN strategis yang berada di bawah naungan Kementerian BUMN untuk memberikan total value yang maksimal bagi negara”, demikian Ahmad Bambang menuturkan.
Dari sisi hubungan bisnis, Elfien Goentoro menuturkan bahwa sinergi PERTAMINA dengan PELNI ini saling menguntungkan, dimana PELNI memakai produk PERTAMINA dan di sisi lain PELNI memperoleh kesempatan untuk mengangkut produk PERTAMINA dan juga peralatan pengeboran minyak di beberapa daerah.