PSSI dan Menpora Meski Evaluasi Diri
DO, Padang ~ Perseteruan antara Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) akhirnya berujung pembekuan terhadap sepakbola Indonesia. Menpora mem’banned’ (melarang-red) PSSI menyelenggarakan pertandingan maupun kompetisi sepakbola di Indonesia. Federasi sepakbola dunia, FIFA, akhirnya menjatuhkan sanksi kepada Indonesia untuk berkiprah di ajang internasional.
Imbas dari pembekuan itu, sepakbola Indonesia seperti mati suri karena kompetisi berhenti total. Hal ini juga berimbas kepada pelaku sepakbola itu sendiri karena klub memutus kontrak pemain.
Pembekuan sepakbola Indonesia ini mendapat tanggapan dari Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah. Menurutnya, sepakbola Indonesia mesti segera diselamatkan. Karena menyangkut hayat hidup pemain sepakbola, pecinta dan sekaligus klub yang menaungi pemain sepakbola itu sendiri. “Setelah terjadi pembekuan sepakbola, banyak pemain sepakbola yang bermain ke mana-mana,” kata Wako saat ditemui setelah bermain sepakbola bersama PS Pemko Padang dengan PS Pemkab Padang Pariaman di Stadion GOR H. Agus Salim Padang, Minggu (26/7).
Wako Mahyeldi menuturkan beberapa waktu lalu cukup banyak pemain sepakbola yang ‘mengadu’ kepada Wako. Mereka menyampaikan keluh kesahnya atas pembekuan sepakbola di Indonesia. “Saya juga di SMS oleh pemain sepakbola dan mereka pada umumnya terpukul (dengan pembekuan sepakbola),” terang Walikota yang juga Ketua Umum PSP Padang ini.
Wako berharap, dengan terjadinya kisruh sepakbola di Indonesia, dua pihak yang tengah ‘berseteru’ untuk saling evaluasi diri. Sehingga keinginan untuk memperbaiki dan memajukan sepakbola dapat terwujud. “Perlu evaluasi diri, apakah itu Kemenpora atau PSSI. Kalau mau bercita-cita kebaikan dan kemajuan sepakbola ke depan, masing-masing kita harus evaluasi demi kemajuan. Apalagi hampir seluruh penduduk di Indonesia menggilai sepakbola” katanya.
Di sisi lain, Wako Mahyeldi menyebut bahwa ke depannya Kota Padang akan dijadikan kota sepakbola atau “Padang Soccer City”. Guna mewujudkan itu, Pemko Padang telah menjalin kerjasama dengan BV Sport. “Insha Allah secara bertahap kita akan upayakan untuk itu,” katanya.
Dalam rangka jalinan kerjasama itu, Wako Mahyeldi diundang secara khusus oleh BV Sport untuk menonton langsung pertandingan sepakbola “AS Roma Indonesia Day 2015’’ di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Sabtu (25/7). Wako Mahyeldi melihat kunjungan klub besar liga Italia, AS Roma ini mendapat dukungan penuh dari pecinta sepakbola di Indonesia. “Saya melihat kerinduan dan antusiasme masyarakat kita cukup tinggi terhadap iven pertandingan sepakbola,” sebutnya.
Wako mengatakan, dalam waktu dekat Pemko Padang akan mencoba mengundang klub Indonesia Super League (ISL) untuk datang ke Padang. Kunjungan itu diharapkan dapat memberi pelajaran bagi sepakbola di Padang.(Charlie)
Imbas dari pembekuan itu, sepakbola Indonesia seperti mati suri karena kompetisi berhenti total. Hal ini juga berimbas kepada pelaku sepakbola itu sendiri karena klub memutus kontrak pemain.
Pembekuan sepakbola Indonesia ini mendapat tanggapan dari Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah. Menurutnya, sepakbola Indonesia mesti segera diselamatkan. Karena menyangkut hayat hidup pemain sepakbola, pecinta dan sekaligus klub yang menaungi pemain sepakbola itu sendiri. “Setelah terjadi pembekuan sepakbola, banyak pemain sepakbola yang bermain ke mana-mana,” kata Wako saat ditemui setelah bermain sepakbola bersama PS Pemko Padang dengan PS Pemkab Padang Pariaman di Stadion GOR H. Agus Salim Padang, Minggu (26/7).
Wako Mahyeldi menuturkan beberapa waktu lalu cukup banyak pemain sepakbola yang ‘mengadu’ kepada Wako. Mereka menyampaikan keluh kesahnya atas pembekuan sepakbola di Indonesia. “Saya juga di SMS oleh pemain sepakbola dan mereka pada umumnya terpukul (dengan pembekuan sepakbola),” terang Walikota yang juga Ketua Umum PSP Padang ini.
Wako berharap, dengan terjadinya kisruh sepakbola di Indonesia, dua pihak yang tengah ‘berseteru’ untuk saling evaluasi diri. Sehingga keinginan untuk memperbaiki dan memajukan sepakbola dapat terwujud. “Perlu evaluasi diri, apakah itu Kemenpora atau PSSI. Kalau mau bercita-cita kebaikan dan kemajuan sepakbola ke depan, masing-masing kita harus evaluasi demi kemajuan. Apalagi hampir seluruh penduduk di Indonesia menggilai sepakbola” katanya.
Di sisi lain, Wako Mahyeldi menyebut bahwa ke depannya Kota Padang akan dijadikan kota sepakbola atau “Padang Soccer City”. Guna mewujudkan itu, Pemko Padang telah menjalin kerjasama dengan BV Sport. “Insha Allah secara bertahap kita akan upayakan untuk itu,” katanya.
Dalam rangka jalinan kerjasama itu, Wako Mahyeldi diundang secara khusus oleh BV Sport untuk menonton langsung pertandingan sepakbola “AS Roma Indonesia Day 2015’’ di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Sabtu (25/7). Wako Mahyeldi melihat kunjungan klub besar liga Italia, AS Roma ini mendapat dukungan penuh dari pecinta sepakbola di Indonesia. “Saya melihat kerinduan dan antusiasme masyarakat kita cukup tinggi terhadap iven pertandingan sepakbola,” sebutnya.
Wako mengatakan, dalam waktu dekat Pemko Padang akan mencoba mengundang klub Indonesia Super League (ISL) untuk datang ke Padang. Kunjungan itu diharapkan dapat memberi pelajaran bagi sepakbola di Padang.(Charlie)