Breaking News

Tradisi Balanjuang Hanya Ada Diranah Minang



DO, Padang ~ Tardisi makan bajamba sudah biasa bahkan dari jauh hari waktunya sudah di tetapkan dan di sepakati, lain lagi dengan tradisi makan Balanjuang cuma ada di Ranah Minang, waktunya tanpa di duga-duga sama sekali, tanpa ada perencanaan yang matang.

Balanjuang biasa di adakan dengan musyawarah dan mufakat sesat, berkumpul beberapa orang dan sampaikan niat untuk balanjuang, bertujuan agar tali persahabatan dengan teman-teman akan lebih terasa akrab dan menyatu.

Dalam balanjuang siapapun orangnya boleh ikut, tidak di batasi usianya, baik anak-anak. remaja, Ibuk-ibuk sampai orang tua, makanya tradisi balanjuang harus di galakan dan dilestarikan karena sangat banyak manfaatnya, disini segala informasi dapat di sampaikan, sambil makan penuh rasa keakraban antara yang satu dengan yang lainnya.

Bila di laksanakan makan bersama dengan cara balanjuang, di lakukan bersama pula, baik memasak makanan dan cari bahan akan di masak bersama pula, biasanya dengan cara beriuran secara spontan.

Pekerjaan dalam balanjuang di bagi pula, mencari bahan akan di masak atau membelinya, ada yang tukang masak dan ada yang menyiapkan tempat lokasi balanjuang atau tempat makan bersama untuk mencari daun pisang sebagai peganti piring dan sebagainya.

Tradisi balanjuang atau makan bersama ini sudah turun termurun sejak dahulunya di Ranah Minang, cuma sekarang penggerak acara balanjuang sangat kurang, padahal peluang ini sangat menguntungkan, bila seseorang dengan jeli dapat melihatnya.

Dalam acara Balanjuang rasa bahagia sangat terasa karena semua anggota ikut balanjuang terlibat langsung dalam memproses sampai makanan masak dan di hidangkan di atas daun pisang.

Seperti di samapikan Syahrul saat Balanjuang makan sahur bersama, di rumah saudara Mul, lebih seru dan nikmat, hidangan di atas daun pisang, menambah enak rasa makanan ..., goreng jariang, terung, ikan sapek dan ayam kampung. Di Jalan By Pass Anduring Padang. Bb