Breaking News

DPRD dan Pemerintah Kota Harus Sinergis Jadikan Padang Kota Metro Politan

DO, Padang ~ Kota Padang memiliki bekal sebagai kota metropolitan. Sebab, sejak ‘saisuak’, Padang telah menjadi pintu gerbang di Sumatera bagian Barat. Kawasan Teluk Bayur menjadi pusat ekspor-impor barang. Berbekal itulah saat ini Kota Padang pada ulang tahunnya yang ke-346 tengah bersiap untuk menjadi kota metropolitan. 
 
Salahsatu yang mempengaruhi akan mampunya Kota Padang menjadi kota metropolitan yakni pertumbuhan ekonomi yang baik, ketersediaan sarana prasarana serta dukungan dari daerah hinterland. “Dengan modal dukungan itu sangat besar manfaatnya dalam percepatan salahsatu konsep yang sesuai dengan perkembangan perwujudan Kota Padang sebagai kota metropolitan,” terang Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah di saat HUT Kota Padang ke-346 disela-sela acara Rapat Paripurna Istemewa DPRD Padang Jumat (7/8) digedung bundar DPRD sawahan. 
 
Menurut Mahyeldi salahsatu strategi pengembangan wilayah perkotaan adalah menjadikan kawasan metropolitan Palapa (Padang – Lubuk Alung – Pariaman) sebagai pusat kegiatan nasional. “Keadaan tersebut merupakan harapan bagi Pemko Padang sebagai inti kota metropolitan Palapa menuju Kawasan Strategis Nasional (KSN. 
 
Dalam dokumen perencanaan wilayah dan pembangunan pada tingkat provinsi maupun kota, Padang memang telah diarahkan menjadi kota inti dari pengembangan metropolitan melalui kerjasama ketiga daerah itu. Ketiga daerah ini menjadi pusat pertumbuhan utama dengan alasan ketiga daerah ini terhubung secara geografis sangat berdekatan. Dimana saat Padang terjadi over supply (penduduk, ekonomi dan lainnya) dan karena keterbatasan lahan yang ada, kedua daerah lain justru memiliki ketersediaan lahan yang cukup luas untuk menampung kelebihan di Padang. “Dari segi infrastruktur, ketiga daerah ini sudah memiliki bandara internasional (BIM) di Padang Pariaman, Teluk Bayur (Padang) dan kawasan industry ‘Padang Industrial Park’ (PIP) di Padang Pariaman, serta kawasan wisata laut dan pantai di Pariaman,” ucap Mahyeldi.
 
Puncak peringatan Hari Jadi Kota Padang ke-346 pada pagi itu benar-benar terasa berbeda bagi mereka. Usaha dan jerih payah yang telah mereka lakukan selama ini bagi Kota Padang sangat diapresiasi pemerintah kota. Buktinya, pin emas melekat indah di jas dan baju kurung. 
 
Sebelumnya Prof.DR.Ir.H.Isril Gerd SU selaku tokoh masyarakat saat diminta tanggapannya terkait makna dari peringatan HUT Kota Padang ini menerangkan peringatan hari jadi Kota Padang haruslah dimaknai dengan selalu berupaya melakukan yang terbaik untuk pembangunan Kota Padang ke depan. 
 
“Banyaknya kekurangan yang harus diselesaikan dengan rasa kebersamaan dan gotongroyong, Insha Allah setiap permasalahan pembangunan akan dapat kita selesaikan dengan baik,” sebutnya. 
 
Tak dipungkiri, permasalahan tak hanya bisa diselesaikan oleh pemerintah kota saja, ataupun salahsatu kelompok. Akan tetapi sukses dan keberhasilan pembangunan itu hanya dapat terwujud melalui rasa tanggungjawab yang besar dan semangat kerja keras serta ketekunan semua lapisan masyarakat. 
 
Hal senada juga disampaikan Direktur Utama Bank Nagari Suryadi Asmi saat ditemui wartawan www.dirgantaraonline.com usai mengikuti Rapat Istemewa Paripurna HUT Kota Padang di gedung DPRD Padang.
 
Menurutnya, dari segi pembangunan banyak hal yang harus dicapai oleh pemerintah Kota Padang. Pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat merupakan hal yang pokok menjadikan Kota Padang sebagai Kota Metropolitan.
 
Oleh karenanya, antara Pemerintah Kota Padang dan DPRD harus sinergitas dalam mewujudkan tekad memberikan hal yang terbaik bagi masyarakat. Karena tanpa adanya perhatian yang serius serta kebijakan yang berpihak terhadap rakyat, niscahya segala pembangunan dan cita-cita untuk menjadikan Padang sebagai Kota Metropolitan tidak akan terwujud. Dan semoga pada peringatan hari ulang tahunnya yang 346 ini, dapat kita jadikan sebagai motivasi baru  menjadikan Padang yang relijius, aman dan sejahtera. **