Ketua DPRD Padang Peduli Budaya
DO, Padang ~ Waktu berputar zaman beredar. Cepatnya perkembangan zaman dan kian derasnya arus modernisasi membuat tradisi yang telah lama berkembang semakin terpinggirkan. Namun begitu, seiring dengan semakin gencarnya budaya asing yang masuk ke Indonesia, budaya Minangkabau justru masih tetap terjaga dan lestari di tengah-tengah masyarakat. Salahsatu budaya yang masih tetap berkembang yakni randai.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang, Erisman merasa tergugah dengan masih mentradisinya budaya randai di masyarakat Kota Padang. Ketergugahannya itu ditunjukkan dengan langsung menyambangi sanggar randai “Ranah Minang Saiyo Sakato” di Ganting, Kecamatan Padang Timur, Rabu (29/7) malam.
Sanggar randai “Ranah Minang Saiyo Sakato” adalah sanggar yang hingga kini masih tetap berlatih dan menampilkan kesenian randai serta silat. Dari sekian banyak sanggar randai yang ada di Padang, sanggar randai ini masih tetap eksis. Para perandai yang dilatih Haji Azwar Aceh Zet (76 tahun) ini sangat luar biasa. Masih berusia muda sekitar 12 – 16 tahun. Mereka terlihat antusias berlatih, mengikuti gerak-gerik yang diajarkan Haji Azwar Aceh Zet pada malam itu.
Sanggar randai “Ranah Minang Saiyo Sakato” berada di tengah Kota Padang. Hal inilah yang cukup membuat Keua DPRD terkesan, sebab selama ini sanggar randai pada umumnya hanya berada di pinggiran kota Padang. “Randai pada umumnya berada di pinggiran kota, jika pun ada yang di tengah kota mungkin pada zaman sekarang sudah cenderung punah dan habis.
Erisman melihat sanggar ini perlu perhatian terutama kebutuhan perlengkapan seperti pakaian dan tempat. Erisman mengimbau agar Dinas Budparpora membuat gebrakan baru di tengah kota serta menyuport sanggar tersebut dengan memperhatikan kebutuhan dan keperluan. “Saya di DPRD akan membantu dan memberikan support sepenuhnya kepada Dinas Budparpora dalam pembinaan sanggar ini,” ungkapnya.
Erisman sangat menginginkan randai kembali dicintai dan jaya di era saat ini. “Kecintaan saya tak lain dan tak bukan karena rindu dengan masa kejayaan randai. Dimana zaman dulu setiap ada kegiatan keagamaan selalu ada randai dan silat,” ungkapnya.Boy
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang, Erisman merasa tergugah dengan masih mentradisinya budaya randai di masyarakat Kota Padang. Ketergugahannya itu ditunjukkan dengan langsung menyambangi sanggar randai “Ranah Minang Saiyo Sakato” di Ganting, Kecamatan Padang Timur, Rabu (29/7) malam.
Sanggar randai “Ranah Minang Saiyo Sakato” adalah sanggar yang hingga kini masih tetap berlatih dan menampilkan kesenian randai serta silat. Dari sekian banyak sanggar randai yang ada di Padang, sanggar randai ini masih tetap eksis. Para perandai yang dilatih Haji Azwar Aceh Zet (76 tahun) ini sangat luar biasa. Masih berusia muda sekitar 12 – 16 tahun. Mereka terlihat antusias berlatih, mengikuti gerak-gerik yang diajarkan Haji Azwar Aceh Zet pada malam itu.
Sanggar randai “Ranah Minang Saiyo Sakato” berada di tengah Kota Padang. Hal inilah yang cukup membuat Keua DPRD terkesan, sebab selama ini sanggar randai pada umumnya hanya berada di pinggiran kota Padang. “Randai pada umumnya berada di pinggiran kota, jika pun ada yang di tengah kota mungkin pada zaman sekarang sudah cenderung punah dan habis.
Erisman melihat sanggar ini perlu perhatian terutama kebutuhan perlengkapan seperti pakaian dan tempat. Erisman mengimbau agar Dinas Budparpora membuat gebrakan baru di tengah kota serta menyuport sanggar tersebut dengan memperhatikan kebutuhan dan keperluan. “Saya di DPRD akan membantu dan memberikan support sepenuhnya kepada Dinas Budparpora dalam pembinaan sanggar ini,” ungkapnya.
Erisman sangat menginginkan randai kembali dicintai dan jaya di era saat ini. “Kecintaan saya tak lain dan tak bukan karena rindu dengan masa kejayaan randai. Dimana zaman dulu setiap ada kegiatan keagamaan selalu ada randai dan silat,” ungkapnya.Boy