Pemko Komit Bedah 5000 Rumah
Dirgantara ** Program bedah rumah yang dicanangkan Pemerintah Kota Padang terus berjalan. Pemerintah menargetkan selama lima tahun ke depan sebanyak minimal 5000 rumah dibangun bagi masyarakat kurang mampu. Masyarakat tidak mampu yang selama ini tinggal di rumah tidak layak huni akhirnya memiliki rumah yang mereka idam-idamkan lewat program tersebut.
Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Frisdawati A Boer dan Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Padang, Afrizal BR beserta jajarannya mengunjungi masyarakat kurang mampu yang telah menempati rumah tersebut. Pada umumnya, mereka menyatakan senang dan bahagia bisa menempati rumah yang dibedah Pemerintah Kota Padang.“Sanang Kami Tingga di Siko,” ujar Desvita Sari, pemilik rumah di RW 002 RT 003, Lubuk Sarik, Padang Besi, Kecamatan Lubuk Kilangan.
Desvita yang tinggal bersama suami dan kedua anaknya terlihat bahagia. Rasa haru terpancar dari wajah mereka. Apalagi setelah Pemerintah Kota Padang menyerahkan dana bantuan operasional sebesar Rp 1,5 juta kepadanya yang berasal dari Baznas Kota Padang. “Alhamdulillah buk, pak,” ujarnya tanpa mampu menahan air mata yang mulai membasahi pipinya. Rumah milik Desvita cukup luas. Terdapat dua kamar di rumah semi permanen yang mereka tempati. Pondasi rumah juga terlihat lebih kokoh.
Pada hari itu juga, Pemko Padang menyambangi rumah milik Jamaludin yang berada di RW 003 RT 004 di Belakang Pertamina Banda Buek, Kecamatan Lubuk Kilangan. Saat ditemui, Jamaludin yang tengah menderita sakit stroke ringan ini terlihat sedang membenahi rumahnya. Mendapat kunjungan, Jamaludin langsung menteskan air matanya. “Alhamdulillah, tarimokasih banyak alah datang ka rumah kami (Alhamdulillah, terimakasih banyak sudah datang ke rumah kami),” ujar lelaki dua anak ini lirih.
Kepala Dinas Sosnaker Frisdawati A Boer mengatakan kunjungan ke rumah yang telah dibedah untuk melihat langsung kondisi rumah dan keluarga yang menempati. Frisdawati mengaku, pemilik rumah umumnya sangat senang ketika dikunjungi. “Pak Jamaludin sudah 20 hari tak mendapatkan uang karena sakit. Keluarga ini belum makan sejak pagi hingga siang ini,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas TRTB Afrizal BR menyebut nilai bantuan setiap rumah warga kurang mampu berbeda-beda. Masing-masing rumah mendapat bantuan berupa material dengan nilai terendah Rp 9 juta. “Sedangkan biaya operasional yang diberikan kepada warga sebesar 10 persen dari nilai bantuan bedah rumah,” sebutnya didampingi Kabag Humas dan Protokol, Mursalim beserta staf. (Charlie / Tafrizal / Yurizal)