Breaking News

Pasaraya Padang Bebas Dari Becek

Dirgantara ** Sebelumnya, telah menjadi kebiasaan bagi warga yang berbelanja ke Pasar Raya Padang sambil mengangkat celana. Pasalnya, becek akibat genangan air karena drainase yang tersumbat membuat pembeli harus berjinjit sambil angkat celana ketika belanja.

Namun kini tak begitu lagi. Pasar Raya sejak dua tahun ini sudah jauh berubah. Terlebih setelah direvitalisasinya Pasar Raya Padang karena terkena bencana gempa.

"Kini ke pasar tak perlu lagi angkat celana. Masyarakat berdasi juga sudah bisa masuk pasar," kata Walikota Padang, H. Mahyeldi Dt Marajo di sela-sela serahterima Pasar Inpres II Pasar Raya Padang.

Pascagempa 2009 silam, pembangunan pasar kembali dikebut. Pengerjaan Pasar Inpres I, II, III dan IV dilakukan dengan memakan biaya mencapai Rp 326 Miliar. Dan sejak 2010, rehabilitasi pasar Inpres I, II dan IV (tahap I) dilakukan. Pembangunan pasar ini membuat pengunjung jadi aman dan nyaman berbelanja.

"Sebagaimana kita ketahui bahwa pembangunan Pasar Inpres Blok I selesai pada 2011, pembangunan Pasar Inpres Blok IV selesai pada 2015. Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak," ujar Mahyeldi. Ketua Himpunan Pedagang Pasar Inpres II (HIPPI 2), Syafrudin mengucapkan terimakasih dan menilai bahwa Walikota Padang dan jajarannya telah berkomitmen menyelesaikan dan membantu pedagang pascagempa beberapa tahun lalu.

"Kami juga menjadi saksi bahwa Pemko Padang juga telah melaksanakan program unggulan pembenahan pasar sesuai janji Walikota saat pilkada lalu untuk menyelesaikan masalah pasar dalam dua tahun," katanya di depan walikota.

Syafrudin menyebut bahwa seluruh pedagang telah menunggu saat-saat seperti sekarang ini. Karena telah empat tahun di penampungan dan sudah banyak pedagang terjerat hutang di bank dan bahkan ada yang tidak mampu lagi mengelola usahanya.

"Dengan selesainya pasar ini kami akui terdapat secercah harapan baru untuk menapaki dan menata kembali kehidupan pedagang yang diibaratkan orang sakit, keadaan sebagian besar pedagang koma untuk kembali sadar dan menjalani pemulihan," ungkapnya.

HIPPI bertekad menjadikan Pasar Inpres II lantai I sebagai pasar tradisional terbersih dan menjadi percontohan pengelolaan kebersihan yang baik. HIPPI bahkan telah menghitung kebutuhan tenaga cleanning service dan biayanya akan dioperasionalkan oleh koperasi sehingga pengunjung pasar menjadi nyaman dan betah.

"Untuk mewujudkan hal itu kami berharap dukungan Bapak Walikota dan membantu menempatkan pengawas dari Dinas Pasar untuk mengatasi kendala dari luar yang mungkin akan mengganggu kegiatan koperasi nantinya," pungkas Syafrudin.(Charlie)