Gubernur Resmikan Pabrik Pupuk NPK
Dirgantara ~ Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meresmikan pabrik pupuk NPK PT. Suwarni Agro yang merupakan pabrik pupuk pertama di Sumatera Barat dan berkemungkinan akan menyuplai kebutuhan pupuk yang selama ini masih menjadi kendala di Sumatera Barat.
"Dengan diresmikannya pabrik pupuk ini, saya optimis akan mampu menjadi solusi bagi para petani di Sumatera Barat yang sering mengalami ketersediaan pupuk yang kurang, sehingga akan berimbas kepada peningkatan jumlah hasil pertanian" sebut Gubernur Sumatera Barat, Kamis (24/03/2016) di desa Padang Cakur Kota Pariaman.
Dijelaskannya kembali, bahwa 60 persen mata pencaharian masyarakat di Sumatera Barat adalah sebagai petani dan selama ini pupuk yang digunakan berasal dari luar Sumatera Barat.
"Saya menyambut dengan bahagia dengan adanya pabrik ini sekarang, namun satu hal yang ingin saya harapkan dari pihak pabrik ini agar harga pupuk jangan mahal-mahal dijual kepada petani di Sumatera Barat" harap Irwan Prayitno.
Kemudian, Gubernur dua periode tersebut mengatakan, selain memberi kemudahan bagi petani, keuntungan lain yang di dapat oleh Sumatera Barat adalah berkurangnya angka pengangguran karena akan membuka lapangan pekerjaan baru.
"Artinya dengan adanya pabrik ini akan memberikan solusi bagi pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran di Sumatera Barat" terangnya.
Mukhlis Rahman Walikota Pariaman menyatakan hal yang senada dengan Gubernur Sumatera Barat, bahwa dengan adanya pabrik pupuk ini akan sangat membantu para petani dan mampu mengurangi angka pengangguran khususnya di Pariaman.
"Saat ini angka pengangguran di Kota Pariaman sebanyak 4.000 orang, dan saya yakin apabila pabrik ini terus berkembang kedepannya akan lebih banyak lagi membutuhkan tenaga pekerja" ujar Walikota Pariaman tersebut.
Hazni Maksum selaku Direktur Utama (Dirut) PT. Suwarni Agro, berujar pada saat ini sudah berhasil menjaring tenaga kerja dengan cara test dan seleksi.
"Sekarang sudah ada 80 orang tenaga kerja yang kami rekrut dan apabila pabrik ini selesai makan kami akan butuh 80 orang tenaga kerja lainnya" sebutnya.
Sekilas Hazni Maksum menceritakan, pabrik ini bukan hanya ada di pariaman saja tapi juga ada di Mojokerto.
"Pupuk kami sudah di merambah pasar nasional dan internasional, diantaranya : ke Jepang, Korea dan Selandia Baru" ujarnya. Zrd
"Dengan diresmikannya pabrik pupuk ini, saya optimis akan mampu menjadi solusi bagi para petani di Sumatera Barat yang sering mengalami ketersediaan pupuk yang kurang, sehingga akan berimbas kepada peningkatan jumlah hasil pertanian" sebut Gubernur Sumatera Barat, Kamis (24/03/2016) di desa Padang Cakur Kota Pariaman.
Dijelaskannya kembali, bahwa 60 persen mata pencaharian masyarakat di Sumatera Barat adalah sebagai petani dan selama ini pupuk yang digunakan berasal dari luar Sumatera Barat.
"Saya menyambut dengan bahagia dengan adanya pabrik ini sekarang, namun satu hal yang ingin saya harapkan dari pihak pabrik ini agar harga pupuk jangan mahal-mahal dijual kepada petani di Sumatera Barat" harap Irwan Prayitno.
Kemudian, Gubernur dua periode tersebut mengatakan, selain memberi kemudahan bagi petani, keuntungan lain yang di dapat oleh Sumatera Barat adalah berkurangnya angka pengangguran karena akan membuka lapangan pekerjaan baru.
"Artinya dengan adanya pabrik ini akan memberikan solusi bagi pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran di Sumatera Barat" terangnya.
Mukhlis Rahman Walikota Pariaman menyatakan hal yang senada dengan Gubernur Sumatera Barat, bahwa dengan adanya pabrik pupuk ini akan sangat membantu para petani dan mampu mengurangi angka pengangguran khususnya di Pariaman.
"Saat ini angka pengangguran di Kota Pariaman sebanyak 4.000 orang, dan saya yakin apabila pabrik ini terus berkembang kedepannya akan lebih banyak lagi membutuhkan tenaga pekerja" ujar Walikota Pariaman tersebut.
Hazni Maksum selaku Direktur Utama (Dirut) PT. Suwarni Agro, berujar pada saat ini sudah berhasil menjaring tenaga kerja dengan cara test dan seleksi.
"Sekarang sudah ada 80 orang tenaga kerja yang kami rekrut dan apabila pabrik ini selesai makan kami akan butuh 80 orang tenaga kerja lainnya" sebutnya.
Sekilas Hazni Maksum menceritakan, pabrik ini bukan hanya ada di pariaman saja tapi juga ada di Mojokerto.
"Pupuk kami sudah di merambah pasar nasional dan internasional, diantaranya : ke Jepang, Korea dan Selandia Baru" ujarnya. Zrd