Komisi IV DPRD Tinjau Jebolnya Irigiasi Koto Tuo
Dirgantara ** Arus sungai
yang deras akibat hujan lebat Selasa (22/3) membuat bendungan irigasi di
Koto Tuo, Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto, Kecamatan Koto Tangah, Kota
Padang, jebol. Bendungan irigasi tersebut jebol akibat derasnya air
sungai Lubuk Minturun, sehingga pasir dan sedimen masuk ke saluran irigasi dan
menyumbat saluran irigasi.
Menanggapi
kejadian tersebut, Komisi IV DPRD Kota Padang Urusan Kesejahteraan
Rakyat, langsung mengunjungi lokasi kejadian guna mengetahui seberapa
besar dampak akibat yang terjadi pasca banjir tersebut.
Ketua
Komisi IV DPRD Padang, Surya Jufri Bitel saat kunjungan ke lokasi
tersebut didampingi anggota Komisi IV lainnya, menjelaskan dari
apa yang dilihat saat ini pengairan tidak efektif lagi, karena air
yang masuk dari sungai maupun yang keluar tidak berfungsi lagi. Kondisi
tersebut bisa mengakibatkan petani di daerah tersebut terancam gagal
panen,”ujarnya.
Hal
yang sama disampaikan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Padang, Zaharman.
Menurutnya, kondisi akibat banjir yang melanda daerah Koto Panjang Ikur
Koto mengakibatkan jebolnya bendungan irigasi. Dampak dari itu, sekitar
360 hektare sawah, termasuk puluhan kolam ikan warga terancam kekeringan
pasokan air.
Menurutnya
meluapnya air sungai karena derasnya air dari hulu aliran Sungai Lubuk
Minturun disertai pasang naik dari laut,debit air terlampau besar
sehinga bendungan tidak lagi mampu menampung dan menahan air yang ada.
"Akibat
banjir tersebut menyebabkan irigasi di Koto Tuo banyak yang rusak
akibat sungai yang mengalir sangat deras hingga meluap. Kondisi yang
dilihat di lapangan saat ini, pengairan yang ada disitu tidak lagi
efektif, karena air yang masuk dari sungai maupun keluar tidak ada.Halm
itu akibat material pasir, batu dan sedimen lainnya ikut masuk ke
saluran irigasi,”terangnya.
Agar
kondisi itu tidak menimbulkan kerugian, Dinas PU diminta untuk segera
mengambil tindakan. “Harus segera dilakukan pengerukan pasir dan sedimen
yang menghambat saluran irigasi. Kemudian, perlu dilakukan perbaikan
terhadap bendungan dan irigasi di Koto Tuo.
Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait agar segera memperbaiki saluran
irigasi itu secepatnya. Sebab hal itu akan berimbas kepada kesejahteraan
masyarakat setempat."Tidak mengalirnya air di irigasi itu, akan membuat
petani tidak dapat mengolah sawah mereka yang tentu akan menganggu
perekonomian mereka. Selain itu, juga kolam-kolam masyarakat juga
kekeringan," katanya.
Minimal, lanjut Zaharman,
untuk jangka pendek, solusi yang perlu dilakukan Dinas Pekerjaan Umum
(PU) Kota Padang segera mengeruk pasir dan sedimen yang ada sehingga air kembali dapat mengalir ke sawah-sawah masyarakat.
(PU) Kota Padang segera mengeruk pasir dan sedimen yang ada sehingga air kembali dapat mengalir ke sawah-sawah masyarakat.
"Kami
harap Dinas PU segera mengerahkan escavator untuk mengeruk pasir dan
sedimen segera. Untuk jangka panjang perbaikan saluran mudah-mudahan
bisa dibantu pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat,"ungkapnya.
Kunjungan
tersebut dilakukan oleh Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, Surya Jufri
Bitel, Wakil Ketua, Zaharman, Sekretaris Komisi IV, Iswandi Muchtar
didampingi anggota komisi IV, Fakhri Bahar, Dewi Susanti serta diiringi
Delma Putra dari Komisi II DPRD Padang untuk meninjau langsung ke lokasi
yang masuk Dapilnya, Kecamatan Koto Tangah. (*)