Bank Nagari Luncurkan Program KPER Bunga Tujuh Persen
dirgantaraonline.co.id
Dalam rangka mendukung perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masyarakat di Sumatera Barat, Bank Nagari segera meluncurkan program Kredit Peduli Ekonomi Rakyat (KPER) berupa pinjaman dengan bunga tujuh persen.
Berdasarkan
data yang ada, hampir 84 persen usaha di Sumbar merupakan usaha mikro,
dan 16 persen lagi merupakan kecil dan menengah. Berpijak penilaian
usaha mikro dan makro tentu tidak terlepas dari modal. Oleh karenanya,
melalui Bank Nagari pemerintah berupaya membantu memberikan kredit bunga
ringan.
Ini dikatakan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat ditemui wartawan usai menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Nagari.
Sesuai kesepakatan dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) wacana kredit 100 persen untuk usaha ini telah disetujui dan secepatnya diluncurkan pada tanggal 01 Mei 2016.
Sementara waktu, kita memberi waktu Bank Nagari satu minggu untuk menyiapkan mekanisme pengajuan kredit, ujarnya.
Untuk itu diharapkan nantinya realisasi dari peluncuran program tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan UMKM di Sumbar sehingga pelaku usaha yang awalnya mikro bisa naik kelas menjadi usaha kecil dan usaha kecil naik jadi usaha menengah.
"Kita juga mengharapkan multiplier effek dari kredit tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Sumbar," katanya.
Dijelaskannya, dari 84 persen pelaku mikro di Sumbar pada umumnya terkendala dalam perkembangan usaha karena kesulitan akses modal. Sementara untuk ketekunan dan kemampuan sudah jelas terbukti mampu.
"Mereka masih bertahan sampai sekarang, itu buktinya mereka sudah paham dan memiliki kemampuan usaha, oleh sebab itu kita menyimpulkan pelaku usaha tersebut hanya tergantung dengan modal," ujarnya.
Menurutnya, program tersebut juga memberikan kesempatan kepada Bank Nagari untuk meningkatkan jumlah nasabah yang produktif dan konsumtif dengan perbandingan 60-40.
"Meski Bank Nagari tidak untung, tapi multiplier effeknya sangat besar," katanya.
Pejabat Sementara (Pjs) Dirut Bank Nagari Syafrizal didampingi Direktur Kredit dan Syariah, Hendri mengatakan bergulirnya program tersebut bisa mendukung peningkatan jumlah nasabah Bank Nagari sehingga secara tidak langsung mendukung capaian target Bank Nagari.
"Ini akan mendukung program kita nantinya. Akan semakin banyak nasabah yang dapat dijangkau, karena dengan bunga rendah," ujarnya. (*)
Sesuai kesepakatan dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) wacana kredit 100 persen untuk usaha ini telah disetujui dan secepatnya diluncurkan pada tanggal 01 Mei 2016.
Sementara waktu, kita memberi waktu Bank Nagari satu minggu untuk menyiapkan mekanisme pengajuan kredit, ujarnya.
Untuk itu diharapkan nantinya realisasi dari peluncuran program tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan UMKM di Sumbar sehingga pelaku usaha yang awalnya mikro bisa naik kelas menjadi usaha kecil dan usaha kecil naik jadi usaha menengah.
"Kita juga mengharapkan multiplier effek dari kredit tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Sumbar," katanya.
Dijelaskannya, dari 84 persen pelaku mikro di Sumbar pada umumnya terkendala dalam perkembangan usaha karena kesulitan akses modal. Sementara untuk ketekunan dan kemampuan sudah jelas terbukti mampu.
"Mereka masih bertahan sampai sekarang, itu buktinya mereka sudah paham dan memiliki kemampuan usaha, oleh sebab itu kita menyimpulkan pelaku usaha tersebut hanya tergantung dengan modal," ujarnya.
Menurutnya, program tersebut juga memberikan kesempatan kepada Bank Nagari untuk meningkatkan jumlah nasabah yang produktif dan konsumtif dengan perbandingan 60-40.
"Meski Bank Nagari tidak untung, tapi multiplier effeknya sangat besar," katanya.
Pejabat Sementara (Pjs) Dirut Bank Nagari Syafrizal didampingi Direktur Kredit dan Syariah, Hendri mengatakan bergulirnya program tersebut bisa mendukung peningkatan jumlah nasabah Bank Nagari sehingga secara tidak langsung mendukung capaian target Bank Nagari.
"Ini akan mendukung program kita nantinya. Akan semakin banyak nasabah yang dapat dijangkau, karena dengan bunga rendah," ujarnya. (*)