Juru Masak Kapal Perang Jadikan "Rendang Padang" Menu Wajib
Dirgantara ** Lomba merandang ikan tuna yang dilaksanakan dalam agenda Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2016 di Padang ternyata tidak sia-sia dilakukan. Masakan Randang kini mulai dikenal para juru masak di kapal perang sejumlah negara peserta MNEK 2016. Bahkan Randang akan menjadi menu wajib di kapal perang tersebut.
Nampaknya, usai memasak Randang, para juru masak kapal perang tersebut jatuh hati dengan masakan yang satu itu. Rasanya yang lezat membuat juru masak salah satu kapal perang memasukkan Randang menjadi menu wajib di kapalnya.
Hal ini dikatakan, Dibble, juru masak kapal perang Australia usai merandang (memasak Randang), Rabu (13/4) di Pantai Cimpago, Padang.
“Masakan yang lezat sekali,” katanya usai memasak Randang.
Dibble menyebut bahwa Randang akan dijadikan menu wajib di kapalnya. Sebab, selain rasanya yang lezat, Randang juga tahan lama.
Hal ini mendapat perhatian khusus dari Walikota Padang, H. Mahyeldi Dt Marajo. Menurut Walikota, Randang layak dan tepat dijadikan menu bagi kapal. Sebab, Randang merupakan masakan tanpa bahan pengawet yang mampu tahan selama berbulan-bulan.
“Daya tahan Randang yang cukup lama akan layak dan tepat bagi kebutuhan di kapal,” kata Walikota saat dimintai komentarnya, Kamis (14/4).
Walikota mengatakan, meski Randang bisa tahan cukup lama, akan tetapi gizi masakan tersebut justru tidak berkurang. Mahyeldi berharap, seluruh kapal yang ada baik di Indonesia maupun negara lain menjadikan Randang sebagai menu di kapalnya.
"Hal ini buah dari Lomba Marandang di MNEK 2016 yang kita selenggarakan,” tutur Walikota.
Seperti diketahui, pada “Lomba Marandang Ikan Tuna” yang diadakan di Pantai Cimpago, Rabu (13/4) lalu itu diikuti 36 negara. Para juru masak kapal perang memasak Randang di atas kuali dan tungku. Frank, juru masak asal Amerika Serikat mengaku kalau dirinya sebelumnya sudah mengenal Randang.
Namun Frank belum pernah memasak masakan yang satu itu. “Saya sangat menikmati sekali masakannya,” ungkapnya.
Juru masak asal Jepang, K. Katahira menyebut bahwa Randang merupakan masakan yang terbilang unik. Menggunakan santan kelapa dan harus diaduk agar masaknya merata. “Cukup enak, tetapi pedas,” sebutnya saat dimintai pendapatnya.(Charlie / Mursalim)
Nampaknya, usai memasak Randang, para juru masak kapal perang tersebut jatuh hati dengan masakan yang satu itu. Rasanya yang lezat membuat juru masak salah satu kapal perang memasukkan Randang menjadi menu wajib di kapalnya.
Hal ini dikatakan, Dibble, juru masak kapal perang Australia usai merandang (memasak Randang), Rabu (13/4) di Pantai Cimpago, Padang.
“Masakan yang lezat sekali,” katanya usai memasak Randang.
Dibble menyebut bahwa Randang akan dijadikan menu wajib di kapalnya. Sebab, selain rasanya yang lezat, Randang juga tahan lama.
Hal ini mendapat perhatian khusus dari Walikota Padang, H. Mahyeldi Dt Marajo. Menurut Walikota, Randang layak dan tepat dijadikan menu bagi kapal. Sebab, Randang merupakan masakan tanpa bahan pengawet yang mampu tahan selama berbulan-bulan.
“Daya tahan Randang yang cukup lama akan layak dan tepat bagi kebutuhan di kapal,” kata Walikota saat dimintai komentarnya, Kamis (14/4).
Walikota mengatakan, meski Randang bisa tahan cukup lama, akan tetapi gizi masakan tersebut justru tidak berkurang. Mahyeldi berharap, seluruh kapal yang ada baik di Indonesia maupun negara lain menjadikan Randang sebagai menu di kapalnya.
"Hal ini buah dari Lomba Marandang di MNEK 2016 yang kita selenggarakan,” tutur Walikota.
Seperti diketahui, pada “Lomba Marandang Ikan Tuna” yang diadakan di Pantai Cimpago, Rabu (13/4) lalu itu diikuti 36 negara. Para juru masak kapal perang memasak Randang di atas kuali dan tungku. Frank, juru masak asal Amerika Serikat mengaku kalau dirinya sebelumnya sudah mengenal Randang.
Namun Frank belum pernah memasak masakan yang satu itu. “Saya sangat menikmati sekali masakannya,” ungkapnya.
Juru masak asal Jepang, K. Katahira menyebut bahwa Randang merupakan masakan yang terbilang unik. Menggunakan santan kelapa dan harus diaduk agar masaknya merata. “Cukup enak, tetapi pedas,” sebutnya saat dimintai pendapatnya.(Charlie / Mursalim)