Kota Tertata, Padang Terima Penghargaan
Dirgantara ** Berhasil
menata kota dalam waktu terbilang cepat, Kota Padang menerima
penghargaan. Kota Padang yang dipimpin pasangan Walikota Padang H.
Mahyeldi Dt Marajo dan Wakil Walikota Emzalmi ini meraih penghargaan
Government Award 2016 dari Sindo Weekly. Walikota Padang menjemput
langsung penghargaan tersebut ke Jakarta, Selasa (12/4).
Bertempat di Ballroom Puri Agung, Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta,
Walikota Padang menerima penghargaan tersebut dari Menteri Perencanaan
dan Pembangunan Nasional, Sofyan Djalil. Dari sekian banyak kategori
penghargaan, hanya Kota Padang yang mendapat penghargaan untuk kategori
Tata Kota / Tata Wilayah terbaik.
Padang menerima penghargaan
ini karena kian hari Kota Padang semakin terbebas dari kesemrawutan.
Pantai dan jalan-jalan dibersihkan dari bangunan liar. Hebatnya, usaha
merapikan kota itu berlangsung damai dan tanpa keributan.
Walikota Padang, H. Mahyeldi Dt Marajo usai menerima penghargaan
menyebut bahwa penataan Kota Padang sudah bergerak ke arah yang lebih
baik. Penataan itu terdapat di sejumlah titik, seperti Pantai Padang,
jalur By Pass, Pasar Raya dan lainnya.
“Penataan Padang yang
kita rencanakan berjalan cepat,” ungkap Walikota yang saat menerima
penghargaan didampingi Kepala Dinas Pasar Kota Padang, Hendrizal, Kepala
Satpol PP, Firdaus Ilyas dan Kabag Humas Protokol, Mursalim.
Disampaikan Walikota, rencana penataan di sejumlah kawasan itu awalnya
diestimasi memakan waktu lama. Namun berkat komunikasi yang intens,
sinergi dengan Forkopimda, diberikannya kepastian kepada warga, termasuk
kerja cepat tanpa berlambat-lambat dari Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD), akhirnya hanya memakan waktu terbilang singkat.
“Penertiban berlangsung damai dan tanpa keributan. Warga membongkar
sendiri bangunannya. Karena kita menegaskan bahwa masyarakat bukanlah
lawan, akan tetapi saudara kita, dan kita berhak memberikan jaminan masa
depan kepada masyarakat,” terang Mahyeldi.
Walikota menyebut
diraihnya penghargaan ini merupakan apresiasi kepada warga Kota Padang
dan jajaran kerjanya. Warga telah ikut bahu membahu demi pembangunan
Kota Padang ke arah lebih baik. “Penghargaan ini akan memotivasi kita
untuk lebih baik lagi. Terimakasih kepada masyarakat Kota Padang dan
jajaran kerja yang telah bekerja ekstra dalam menata kota,” sebut
Mahyeldi.
Dalam penyerahan penghargaan pada malam itu, Menteri
Bappenas, Sofyan Djalil berharap pemberian award tersebut mampu menjadi
contoh. "Diharap nanti bisa menjadi example ataupun model, sehingga
semakin banyak bupati atau walikota yang berprestasi dan bapak/ibu akan
menjadi warga yang terhormat di pandangan bangsa kita," katanya.
Malam itu, sebanyak 17 Kabupaten, 15 Kota, 12 Provinsi dan 5 Kepala
Daerah menerima penghargaan. Sofyan Djalil berharap, daerah lain yang
belum menerima penghargaan bisa bersaing secara sehat agar memajukan
daerah pimpinannya masing-masing.
Sofyan mengaku sangat bahagia
dalam pemberian penghargaan yang dilaksanakan pada malam tersebut. Hal
ini menurutnya tak pernah terbayangkan. “Kecuali tidak adanya sistem
demokratis yang kita adopsi hari ini. Dengan demokrasi terjadi ide bagus
dari berbagai daerah bisa tampil yang ditentukan dari Government
Award," ucapnya.
Hemat Sofyan, dengan sistem demokrasi yang
dianut Indonesia, pemimpin daerah yang menyandang award tersebut pasti
bisa dilantik kembali.
"Dari berbagai daerah kalau bagus bisa
dipilih kembali apabila berprestasi. Segala kesempatan terbuka, ini
kesempatan untuk kita bersaing, membuat kebajikan. Semoga bermanfaat
dalam rangka membantu bangsa dan rakyat Indonesia untuk menjadi bangsa
yang lebih maju dan dibanggakan," tandasnya.
Ketua DPD RI, Irman
Gusman menyebut bahwa dengan penghargaan ini akan memacu daerah lain
untuk bekerja lebih baik. “Kita harapkan daerah lain akan termotivasi,”
sebutnya dalam pidato singkatnya pada malam itu.
Penghargaan ini
merupakan pemberian apresiasi kepada daerah-daerah yang berhasil
mencatat prestasi istimewa dalam menjalankan otonomi di daerahnya.
Proses penjurian daerah-daerah terbaik ini dilaksanakan sejak September
2015.
Penjurian dilaksanakan melalui sejumlah tahapan seperti
lewat riset dan dokumentasi, mengunjungi daerah-daerah calon penerima
penghargaan, melalui pengamatan dan wawancara dengan masyarakat.
Termasuk wawancara dengan tokoh masyarakat, akademisi, serta dengan
kepala daerah setempat.(Charlie / Faisal / Mursalim)