Pameran Persenjataan Perang
Dirgantara ** Cukup banyak agenda kegiatan yang dilaksanakan dalam Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2016 di Padang. Salah satunya yakni ekspos persenjataan perang di pameran yang diadakan pada Western Pacific Naval Symposium (WPNS) ke 15 di Grand Inna Muara Hotel, 14-15 April 2016.
Salah satu stand pameran di lantai satu hotel tersebut menghadirkan beragam bentuk senjata perang. Mulai dari pistol hingga senjata laras panjang dengan berbagai model dan bentuk. Senjata ini bahkan diperbolehkan untuk dipegang oleh para pengunjung pameran.
“Baru kali ini saya pegang senjata. Selama ini hanya bisa dilihat di televisi saja,” ungkap Adi, seorang pengunjung pameran.
Tidak hanya Adi. Seorang pengunjung lain, Siska mengaku senang dengan dipamerkannya senjata perang dalam pameran tersebut. Menurutnya, hal ini akan menambah pengetahuan masyarakat tentang senjata perang yang selama ini hanya bisa dilihat tanpa dapat disentuh.
“Sayangnya pameran hanya dua hari saja,” sebut Siska.
Walikota Padang, H. Mahyeldi Dt Marajo menyebut bahwa penampilan atau ekspos tentang persenjataan tersebut cukup positif dan akan menjadi studi bagi generasi muda. Mahyeldi mengatakan ekspos persenjataan menjadi bahan perbandingan dan melihat kualitas persenjataan milik Indonesia.
"Pameran ini perlu diikuti mahasiswa maupun siswa sekolah sehingga menambah wawasan dan ilmu pengetahuan,” ungkapnya.
Walikota menilai, teknologi persenjataan Indonesia tidak kalah dengan negara lain. Ini terbukti dalam pembukaan MNEK 2016 kemarin. Senjata yang diproduksi PT PINDAD tak kalah dengan senjata milik negara lain.
“Penampilan tentara kita juga tak kalah dengan negara lain,” tukas Mahyeldi.(Charlie / Mursalim)
Salah satu stand pameran di lantai satu hotel tersebut menghadirkan beragam bentuk senjata perang. Mulai dari pistol hingga senjata laras panjang dengan berbagai model dan bentuk. Senjata ini bahkan diperbolehkan untuk dipegang oleh para pengunjung pameran.
“Baru kali ini saya pegang senjata. Selama ini hanya bisa dilihat di televisi saja,” ungkap Adi, seorang pengunjung pameran.
Tidak hanya Adi. Seorang pengunjung lain, Siska mengaku senang dengan dipamerkannya senjata perang dalam pameran tersebut. Menurutnya, hal ini akan menambah pengetahuan masyarakat tentang senjata perang yang selama ini hanya bisa dilihat tanpa dapat disentuh.
“Sayangnya pameran hanya dua hari saja,” sebut Siska.
Walikota Padang, H. Mahyeldi Dt Marajo menyebut bahwa penampilan atau ekspos tentang persenjataan tersebut cukup positif dan akan menjadi studi bagi generasi muda. Mahyeldi mengatakan ekspos persenjataan menjadi bahan perbandingan dan melihat kualitas persenjataan milik Indonesia.
"Pameran ini perlu diikuti mahasiswa maupun siswa sekolah sehingga menambah wawasan dan ilmu pengetahuan,” ungkapnya.
Walikota menilai, teknologi persenjataan Indonesia tidak kalah dengan negara lain. Ini terbukti dalam pembukaan MNEK 2016 kemarin. Senjata yang diproduksi PT PINDAD tak kalah dengan senjata milik negara lain.
“Penampilan tentara kita juga tak kalah dengan negara lain,” tukas Mahyeldi.(Charlie / Mursalim)