Pemprov Sumbar Bentang Karpet Merah Bagi Investor
Dirgantara ** Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan "Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memberikan peluang dan kemudahan kepada para investor yang ingin berinvestasi di Sumatera Barat, asalkan investor serius ingin membangun di Sumatera Barat”
Hal ini diucapkan oleh Irwan Prayitno saat rapat mengenai Kesiapan Pembangunan Jalan Toll Padang-Bukittinggi-Batas Riau di Istana Gubernuran (13/04/2016). Dalam rapat ini hadir investor yang ingin membangun jalan toll Padang-Bukittinggi-Batas Riau dari PT Pembangunan Infrastruktur Nusantara Tito.
Rapat ini dihadiri oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Sumatera Barat Masrul Zein, Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Permukiman (Prasjaltarkim) Sumatera Barat Suprapto. Kepala Dinas Kehutanan Sumatera Barat Hendri Octavia, Kepala Dishubkominfo Sumatera Barat Amran, Kepala Biro Administrasi Pembangunan dan Kerjasama Rantau Setda Sumatera Barat A. Yani, Perwakilan Bappeda dan Bapedalda Sumatera Barat.
Direktur PT Pembangunan Infrastruktur Nusantara Tito memaparkan bahwa akan membangun Koridor Ekonomi Sumatera Barat, dimana akan ada Jalan Toll Padang-Bukittinggi-Batas Riau dengan panjang jalan toll 450 Km, Bandara Internasional di Kota Payakumbuh, Pelabuhan dan Terminal Peti Kemas di Bengkalis, Kawasan Industri dan Kawasan Bisnis dan Pusat Riset, dengan estimasi biaya USD 12,5 M. wilayah yang akan dilalui koridor ekonomi yakni di Provinsi Sumatera Barat (Kab. Padang Pariaman, Kab. Tanah Datar, Kab. Agam, Kab. Lima Puluh Kota, Kota Padang, Kota Payakumbuh, Kota Padang Panjang dan Kota Bukittinggi) dan Provinsi Riau (kab. Kampar, Kab. Siak, Kab. Bengkalis, Kota Pekan Baru dan Kota Dumai).
Kepala Dinas Prasjaltarkim Suprapto mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan perlahan telah membangun jalan yang menghubungkan pelabuhan teluk bayur, dan bandara Internasional Minangkabau. Tujuannya adalah untuk mempermudah ekspor ke Eropa, Timur Tengah, India, dan Afrika. Untuk itu jalan tol yang perlu diselesaikan adalah jalan Padang menuju Bukittinggi atau Toll Duku-Sicincin.
Gubernur mengatakan rencana pembangunan infrastruktur di Sumatera Barat telah banyak dilakukan, namun karna keterbatasan anggaran pemerintah maka kami butuh investor yang bersedia membatu dalam pembangunan.
Untuk itu yang terpenting saat ini adalah apakah investor yang merupakan owner perusahaan memiliki dana untuk membantu pembangunan infrastruktur di Sumatera Barat.
“Jika ada, maka kita akan berikan semua kemudahan kepada para investor, baik dari perizinan, pembebasan lahan, dan studi Amdalnya akan kita segerakan. Jika ada pejabat yang mempersulit perizinan maka pejabat tersebut akan kita tindak.” Ucap Gubernur Sumatera Barat.
“Kita tidak pernah mempersulit Investor untuk masuk berinvestasi di Sumatera Barat, Karpet merah tersedia untuk Investor yang ingin berinvestasi di Sumatera Barat”, ucap Irwan Prayitno. Aldo
Hal ini diucapkan oleh Irwan Prayitno saat rapat mengenai Kesiapan Pembangunan Jalan Toll Padang-Bukittinggi-Batas Riau di Istana Gubernuran (13/04/2016). Dalam rapat ini hadir investor yang ingin membangun jalan toll Padang-Bukittinggi-Batas Riau dari PT Pembangunan Infrastruktur Nusantara Tito.
Rapat ini dihadiri oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Sumatera Barat Masrul Zein, Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Permukiman (Prasjaltarkim) Sumatera Barat Suprapto. Kepala Dinas Kehutanan Sumatera Barat Hendri Octavia, Kepala Dishubkominfo Sumatera Barat Amran, Kepala Biro Administrasi Pembangunan dan Kerjasama Rantau Setda Sumatera Barat A. Yani, Perwakilan Bappeda dan Bapedalda Sumatera Barat.
Direktur PT Pembangunan Infrastruktur Nusantara Tito memaparkan bahwa akan membangun Koridor Ekonomi Sumatera Barat, dimana akan ada Jalan Toll Padang-Bukittinggi-Batas Riau dengan panjang jalan toll 450 Km, Bandara Internasional di Kota Payakumbuh, Pelabuhan dan Terminal Peti Kemas di Bengkalis, Kawasan Industri dan Kawasan Bisnis dan Pusat Riset, dengan estimasi biaya USD 12,5 M. wilayah yang akan dilalui koridor ekonomi yakni di Provinsi Sumatera Barat (Kab. Padang Pariaman, Kab. Tanah Datar, Kab. Agam, Kab. Lima Puluh Kota, Kota Padang, Kota Payakumbuh, Kota Padang Panjang dan Kota Bukittinggi) dan Provinsi Riau (kab. Kampar, Kab. Siak, Kab. Bengkalis, Kota Pekan Baru dan Kota Dumai).
Kepala Dinas Prasjaltarkim Suprapto mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan perlahan telah membangun jalan yang menghubungkan pelabuhan teluk bayur, dan bandara Internasional Minangkabau. Tujuannya adalah untuk mempermudah ekspor ke Eropa, Timur Tengah, India, dan Afrika. Untuk itu jalan tol yang perlu diselesaikan adalah jalan Padang menuju Bukittinggi atau Toll Duku-Sicincin.
Gubernur mengatakan rencana pembangunan infrastruktur di Sumatera Barat telah banyak dilakukan, namun karna keterbatasan anggaran pemerintah maka kami butuh investor yang bersedia membatu dalam pembangunan.
Untuk itu yang terpenting saat ini adalah apakah investor yang merupakan owner perusahaan memiliki dana untuk membantu pembangunan infrastruktur di Sumatera Barat.
“Jika ada, maka kita akan berikan semua kemudahan kepada para investor, baik dari perizinan, pembebasan lahan, dan studi Amdalnya akan kita segerakan. Jika ada pejabat yang mempersulit perizinan maka pejabat tersebut akan kita tindak.” Ucap Gubernur Sumatera Barat.
“Kita tidak pernah mempersulit Investor untuk masuk berinvestasi di Sumatera Barat, Karpet merah tersedia untuk Investor yang ingin berinvestasi di Sumatera Barat”, ucap Irwan Prayitno. Aldo