Peringatan HKG PKK Ke 44
Dirgantara ** Ratusan ibu-ibu
PKK merayakan Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-44 tingkat provinsi
Sumatera Barat tahun 2016 di Auditorium Gubernuran, Kamis (28/4). Acara
ini dihadiri oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Syafrizal Ucok
mewakili Bapak Gubernur Sumatera Barat, Ibu Wartawati Nasrul abit dan
Ibu Anita Ali Asmar, serta Ibu-ibu yang terdiri dari istri-istri
kepala daerah, sesepuh dan mantan pengurus Tim Penggerak PKK, ibu ketua
organisasi wanita, dan ibu-ibu pengurus tim penggerak PKK provinsi
Sumatera Barat. TP PKK dikenal sebagai organisasi yang mampu
mengorganisir diri, keluarga serta masyarakat. PKK sebagai unsure
pembangunan bangs memiliki misi mulia dalam mendukung peningkatan
kualitas hidup keluarga dengan mengutamakan Sumber Daya Manusia sejak
dalam kandungan hingga tumbuh kembang dan lanjut usia. PKK aktif yang
ada di Sumatera Barat saat ini berjumlah 1.338, dengan menunjukkan
dharma baktinya memberikan manfaat bagi masyarakat.
Dalam sejarah singkat PKK yang disampaikan oleh Ibu Wartawati Nasrul Abit, PKK merupakan gerakan pembangunan masyarakat bermula dari seminar home economic di Bogor tahun 1957 yang menghasilkan rumusan 10 segi kehidupan keluarga hingga sekitar tahun 1967 kehidupan sebagian masyarakat Jawa Tengah sangat menyedihkan, khususnya di daerah Dieng Kabupaten Wonosobo diantara mereka banyak yang menderita Honger Odeem (HO) yang menyentuh hati ibu Istriati Moenadi sebagai istri Gubernur Jawa Tengah ia merasa bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakatnya dan berinisiatif membentuk PKK di Jawa Tengah dari tingkat provinsi sampai tingkat desa dan kelurahan dengan susunan pengurus terdiri dari istri pimpinan daerah, tokoh masyarakat, perempuan dan laki-laki untuk melaksanakan 10 segi pokok PKK secara intensif dan setelah beberapa perubahan pada tahun 2010 diselenggarakan Rakernas VII PKK yang dipimpin oleh ketua umum TP PKK ibu Hj. Vita Gamawan Fauzi, SH yang menghasilkan rumusan antara lain penyesuaian dan penetapan Hari Kesatuan Gerak PKK dari tanggal 27 Desember menjadi tanggal 4 Maret. Pada tahun 2013 diterbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 1 tahun 2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga yang antara lain mengatur bahwa sambutan Dewan penyantun menjadi Pembina sehingga Menteri dalam Negeri menjadi Ketua Pembina TP PKK Pusat, Gubernur Ketua Pembina TP PKK Provinsi sampai dengan Kepla Daerah/Lurah sebagai ketua Pembina di wilayahnya masing-masing.
Dalam sejarah singkat PKK yang disampaikan oleh Ibu Wartawati Nasrul Abit, PKK merupakan gerakan pembangunan masyarakat bermula dari seminar home economic di Bogor tahun 1957 yang menghasilkan rumusan 10 segi kehidupan keluarga hingga sekitar tahun 1967 kehidupan sebagian masyarakat Jawa Tengah sangat menyedihkan, khususnya di daerah Dieng Kabupaten Wonosobo diantara mereka banyak yang menderita Honger Odeem (HO) yang menyentuh hati ibu Istriati Moenadi sebagai istri Gubernur Jawa Tengah ia merasa bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakatnya dan berinisiatif membentuk PKK di Jawa Tengah dari tingkat provinsi sampai tingkat desa dan kelurahan dengan susunan pengurus terdiri dari istri pimpinan daerah, tokoh masyarakat, perempuan dan laki-laki untuk melaksanakan 10 segi pokok PKK secara intensif dan setelah beberapa perubahan pada tahun 2010 diselenggarakan Rakernas VII PKK yang dipimpin oleh ketua umum TP PKK ibu Hj. Vita Gamawan Fauzi, SH yang menghasilkan rumusan antara lain penyesuaian dan penetapan Hari Kesatuan Gerak PKK dari tanggal 27 Desember menjadi tanggal 4 Maret. Pada tahun 2013 diterbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 1 tahun 2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga yang antara lain mengatur bahwa sambutan Dewan penyantun menjadi Pembina sehingga Menteri dalam Negeri menjadi Ketua Pembina TP PKK Pusat, Gubernur Ketua Pembina TP PKK Provinsi sampai dengan Kepla Daerah/Lurah sebagai ketua Pembina di wilayahnya masing-masing.
PKK
dekat dengan masyarakat sehingga Tim penggerak PKK dan seluruh kadernya
mengerti dan memahami persoalan terkait kesejahteraan keluarga daerah.
Oleh sebab itu Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat ini menghimbau agar
pengurus PKK selalu membangun kedekatan dengan masyarakat sehingga tahu
apa yang mejadi masalah dalam bidang kesejahteraan keluarga di daerah
kita dan dapat mendorong program PKK dapat bermanfaat untuk
kesejahteraan keluarga. Dalam peringatan HKG ini diberikannya tanda
penghargaan ADHI BHAKTI MADYA PKK bagi pengurus TP-PKK yang telah
mengabdi 15 tahun yaitu Ny. Tin Turi Jatmi anggota Tp PKK dari
Kabupaten Tanah Datar, Ny. Openawati anggota TP PKK Kota Payakumbuh, Ny.
Analisa Yunanto Masri anggota TP PKK Kabupaten Sijunjung, Ny Vita Indra
Catri, SP dari Kabupaten Agam, dan Ny.Fatmawati,SH dari anggota
Provinsi Sumatera Barat.
“segenap
jajaran TP PKK harus membuktikan kinerjanya dan memperkuat peran
kelompok Dasawisma yang merupakan ujung tombak gerakan PKK” jelas Nevi
Irwan Prayitno selaku Ketua Umum TP PKK Provinsi Sumatera Barat.
Dengan
memperingati hari kesatuan gerak PKK ini kita jadikan momentum
melakukan evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan selama setahun ini
sehingga dapat dirumuskan strategi dan langkah tindak lanjut sebagai
rencana kerja TP PKK. Dalam momentum ini diiringi dengan peringatan hari
Kartini serta pelantikan ketua Dekranasda dari 13 Daerah Kabupaten/Kota
hasil pemilihan kepala daerah tahun 2015 lalu. Zrd