Walikota Padang Ingatkan Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan
Dirgantara ~ Walikota Padang, H. Mahyeldi mengajak jamaah untuk tidak meninggalkan sepuluh malam terakhir Ramadhan. “Jangan lupakan sepuluh malam terakhir Ramadhan,” ucap Mahyeldi saat menjadi khatib shalat Jumat pada program Jumat Keliling yang digelar Pemerintah Kota Padang di Masjid Nurussa’adah di Lubuk Bagaluang, Jumat (10/6).
Perlu diingat pada sepuluh malam terakhir cukup banyak yang didapat. Salah satunya yakni malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar merupakan malam terbaik dari seribu bulan.
“Jika dihitung, seribu bulan itu sama dengan 84 tahun. Saat ini sangat jarang yang berusia 84 tahun. Artinya malam itu hanya hadir sekali seumur hidup, jadi kenapa kita melalai-lalaikan diri,” ucap Walikota dalam ceramahnya.
Selain itu, Walikota mengatakan bahwa saat bulan puasa, Nabi Muhammad SAW memanfaatkan waktunya dengan beribadah. Alquran dibaca hingga bisa khatam sampai tiga kali dalam sehari. Sekarang coba tanya diri kita sendiri, sudah pernahkah kita menamatkan Alquran?” sebutnya di depan jamaah.
Usai melaksanakan shalat Jumat, Walikota kemudian mendengarkan aspirasi warga melalui yang ditanyakan Dasrizal. Lelaki separuh baya ini menyebut bahwa dua sekolah yang berada di Lubuk Bagaluang kondisinya tidak layak lagi. Dua sekolah itu yakni SD 02 dan MIN Pampangan. “Keduanya dekat dengan jalan, apakah bisa dipindahkan Pak Wali?” tanyanya.
Walikota menjawab bahwa sekolah tersebut bisa saja dipindahkan. Apalagi tak jauh dari sekolah tersebut terdapat lahan kosong milik PSDA Provinsi Sumatera Barat seluas 1.500 meter. “Untuk itu kita minta izin dulu ke pihak terkait,” tutur Walikota.
Usai berdialog dengan warga, Walikota Padang menyerahkan dana bantuan kepada pengurus masjid tersebut. Sebanyak Rp 10 juta disumbangkan untuk pembangunan masjid. Nampak hadir dalam Jumat Keliling itu diantaranya, Kepala Dispernakbunhut, Dian Fakri, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Yunisman, Kepala Satpol PP, Firdaus Ilyas, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Fatriarman, Dirut PDAM, Muswendri Evites, Kabag Kesra, Al Amin, serta Kabag Humas dan Protokol, Mursalim. (Charlie / Adi Syaflian)
Perlu diingat pada sepuluh malam terakhir cukup banyak yang didapat. Salah satunya yakni malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar merupakan malam terbaik dari seribu bulan.
“Jika dihitung, seribu bulan itu sama dengan 84 tahun. Saat ini sangat jarang yang berusia 84 tahun. Artinya malam itu hanya hadir sekali seumur hidup, jadi kenapa kita melalai-lalaikan diri,” ucap Walikota dalam ceramahnya.
Selain itu, Walikota mengatakan bahwa saat bulan puasa, Nabi Muhammad SAW memanfaatkan waktunya dengan beribadah. Alquran dibaca hingga bisa khatam sampai tiga kali dalam sehari. Sekarang coba tanya diri kita sendiri, sudah pernahkah kita menamatkan Alquran?” sebutnya di depan jamaah.
Usai melaksanakan shalat Jumat, Walikota kemudian mendengarkan aspirasi warga melalui yang ditanyakan Dasrizal. Lelaki separuh baya ini menyebut bahwa dua sekolah yang berada di Lubuk Bagaluang kondisinya tidak layak lagi. Dua sekolah itu yakni SD 02 dan MIN Pampangan. “Keduanya dekat dengan jalan, apakah bisa dipindahkan Pak Wali?” tanyanya.
Walikota menjawab bahwa sekolah tersebut bisa saja dipindahkan. Apalagi tak jauh dari sekolah tersebut terdapat lahan kosong milik PSDA Provinsi Sumatera Barat seluas 1.500 meter. “Untuk itu kita minta izin dulu ke pihak terkait,” tutur Walikota.
Usai berdialog dengan warga, Walikota Padang menyerahkan dana bantuan kepada pengurus masjid tersebut. Sebanyak Rp 10 juta disumbangkan untuk pembangunan masjid. Nampak hadir dalam Jumat Keliling itu diantaranya, Kepala Dispernakbunhut, Dian Fakri, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Yunisman, Kepala Satpol PP, Firdaus Ilyas, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Fatriarman, Dirut PDAM, Muswendri Evites, Kabag Kesra, Al Amin, serta Kabag Humas dan Protokol, Mursalim. (Charlie / Adi Syaflian)