Rumah Bagindo Aziz Chan Akan Dijadikan Museum
Dirgantara ~ Nama Bagindo Aziz Chan, siapa yang tak kenal dengan nama walikota kedua kota Padang ini. pahlawan kota Padang ini rela meregang nyawa demi mempertahankan kota Padang dari tangan kompeni Belanda.
Maka dari itu memperingati 69 tahun gugurnya Bagindo Aziz Chan, Pemko Padang berencana akan menjadikan rumah kediaman Walikota Padang kedua ini dijadikan sebagai museum. Rumah yang berlokasi di kawasan Alang Laweh Koto, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang Sumatera Barat ini akan diwacanakan menjadi sebuah museum untuk mengenang perlawanan sang walikota yang mengantikan kompatriot sebelumnya Abubakar Jaar, terhadap tentara Belanda
Beliau dilantik sebagai Walikota kedua Padang pada tanggal 15 Agustus 1946, menggantikan Mr. Abubakar Jaar. Dalam usia 36 tahun tergolong muda, ia menghembuskan napas terakhirnya dalam mempertahankan kedaulatan kota Padang dari tangan penjajah.
“Pemko berencana menjadikan kediaman Wali Kota Padang kedua itu sebagai Museum Sejarah tokoh pahlawan Nasional dari Kota Padang demi memperingati beliau,” ujar Wawako.
Dikatakan, rumah Bagindo Aziz Chan memiliki sejarah yang tinggi dan sudah lama akan direnovasi. Untuk anggaran renovasi rumah kediaman Bagindo Aziz Chan berasal dari APBD Kota Padang melalui Dinas Pariwisata. Rumah kediaman Bagindo Aziz Chan tersebut akan dijadikan sebagai aset budaya sekaligus museum dan objek wisata.
Selain wacana membuat museum, peringatan 69 tahun Bagindo Aziz Chan juga diisi dengan kegiatan napak tilas yang sedang berjalan dan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Bahagia Bukittinggi.
Dikatakan Wawako, kegiatan mengenang jasa Bagindo Aziz Chan sang inspirator itu sangat penting. Namun, yang paling lebih penting lagi adalah mempraktekkan jiwa dan semangat juangnya bagi semua, terutama generasi muda penerus bangsa.“Dengan sejarah dan berkat perjuangan beliau yang gigih tersebut, kita berharap menjadi pendorong serta motivasi untuk meningkatkan partisipasi dalam membangun Kota Padang,” ujarnya.
Emzalmi berharap, segala kegiatan yang dilakukan demi memperingati gugurnya pahlawan nasional asal Minangkabau itu dapat memajukan Kota Padang yang juga dikenal sebagai kota berbasis perjuangan. (Mond)
Maka dari itu memperingati 69 tahun gugurnya Bagindo Aziz Chan, Pemko Padang berencana akan menjadikan rumah kediaman Walikota Padang kedua ini dijadikan sebagai museum. Rumah yang berlokasi di kawasan Alang Laweh Koto, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang Sumatera Barat ini akan diwacanakan menjadi sebuah museum untuk mengenang perlawanan sang walikota yang mengantikan kompatriot sebelumnya Abubakar Jaar, terhadap tentara Belanda
Beliau dilantik sebagai Walikota kedua Padang pada tanggal 15 Agustus 1946, menggantikan Mr. Abubakar Jaar. Dalam usia 36 tahun tergolong muda, ia menghembuskan napas terakhirnya dalam mempertahankan kedaulatan kota Padang dari tangan penjajah.
“Pemko berencana menjadikan kediaman Wali Kota Padang kedua itu sebagai Museum Sejarah tokoh pahlawan Nasional dari Kota Padang demi memperingati beliau,” ujar Wawako.
Dikatakan, rumah Bagindo Aziz Chan memiliki sejarah yang tinggi dan sudah lama akan direnovasi. Untuk anggaran renovasi rumah kediaman Bagindo Aziz Chan berasal dari APBD Kota Padang melalui Dinas Pariwisata. Rumah kediaman Bagindo Aziz Chan tersebut akan dijadikan sebagai aset budaya sekaligus museum dan objek wisata.
Selain wacana membuat museum, peringatan 69 tahun Bagindo Aziz Chan juga diisi dengan kegiatan napak tilas yang sedang berjalan dan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Bahagia Bukittinggi.
Dikatakan Wawako, kegiatan mengenang jasa Bagindo Aziz Chan sang inspirator itu sangat penting. Namun, yang paling lebih penting lagi adalah mempraktekkan jiwa dan semangat juangnya bagi semua, terutama generasi muda penerus bangsa.“Dengan sejarah dan berkat perjuangan beliau yang gigih tersebut, kita berharap menjadi pendorong serta motivasi untuk meningkatkan partisipasi dalam membangun Kota Padang,” ujarnya.
Emzalmi berharap, segala kegiatan yang dilakukan demi memperingati gugurnya pahlawan nasional asal Minangkabau itu dapat memajukan Kota Padang yang juga dikenal sebagai kota berbasis perjuangan. (Mond)