Agustus 2016, Inflasi Padang 0,84 Persen
D'on, PADANG - Inflasi di Kota Padang pada Agustus 2016 masing-masing sebesar 0,84 persen. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan indeks pada enam kelompok pengeluaran.
"Kita mengalami inflasi sebesar 0,84 persen," terang Kepala Bagian Perekonomian Setdako Padang Edi Dharma, baru-baru ini.
Menurutnya, kelompok pengeluaran itu antara lain kelompok bahan makanan yang mengalami inflasi sebesar 1,88 persen. Kemudian kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,32 persen. Selanjutnya kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,48 persen.
Tidak itu saja, Edi Dharma juga menyebut bahwa peningkatan indeks terjadi pada kelompok sandang sebesar 0,14 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,71 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 5,00 persen.
"Sementara kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi," tukasnya.
Sedangkan untuk laju inflasi tahun kalender Kota Padang sampai Agustus 2016 yakni sebesar 2,60 persen. Laju inflasi year on year (yoy) Agustus 2016 terhadap Agustus 2015 sebesar 3,95 persen.
Edi Dharma menuturkan, dari 23 kota IHK di Sumatera, sebanyak 15 kota mengalami inflasi. Sedangkan delapan kota lainnya mengalami deflasi. "Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,93 persen dan inflasi terendah terjadi di Dumai sebesar 0,05 persen," imbuhnya.
Edi juga menyebut deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 0,58 persen dan terendah di Bandar Lampung sebesar 0,11 persen. "Kota Padang menduduki posisi kedua di Sumatera, dan keempat dari seluruh kota yang mengalami inflasi secara nasional," sebutnya.(Charlie)
"Kita mengalami inflasi sebesar 0,84 persen," terang Kepala Bagian Perekonomian Setdako Padang Edi Dharma, baru-baru ini.
Menurutnya, kelompok pengeluaran itu antara lain kelompok bahan makanan yang mengalami inflasi sebesar 1,88 persen. Kemudian kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,32 persen. Selanjutnya kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,48 persen.
Tidak itu saja, Edi Dharma juga menyebut bahwa peningkatan indeks terjadi pada kelompok sandang sebesar 0,14 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,71 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 5,00 persen.
"Sementara kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi," tukasnya.
Sedangkan untuk laju inflasi tahun kalender Kota Padang sampai Agustus 2016 yakni sebesar 2,60 persen. Laju inflasi year on year (yoy) Agustus 2016 terhadap Agustus 2015 sebesar 3,95 persen.
Edi Dharma menuturkan, dari 23 kota IHK di Sumatera, sebanyak 15 kota mengalami inflasi. Sedangkan delapan kota lainnya mengalami deflasi. "Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,93 persen dan inflasi terendah terjadi di Dumai sebesar 0,05 persen," imbuhnya.
Edi juga menyebut deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 0,58 persen dan terendah di Bandar Lampung sebesar 0,11 persen. "Kota Padang menduduki posisi kedua di Sumatera, dan keempat dari seluruh kota yang mengalami inflasi secara nasional," sebutnya.(Charlie)