Lulusan SMK Mesti Diprioritaskan Dapat Pekerjaan
D'on, Padang- Lulusan SMK harus diprioritaskan untuk medapatkan pekerjaan, karena lulusan SMK sudah memiliki keahlian dibidangnya masing-masing. Pemerintah harus dapat membantu lulusan SMK untuk dapat masuk ke pasaran kerja, sehingga ilmu keahlian yang dimiliki dapat terpakai untuk dunia usaha dan industri hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumatra Barat, Nasrul Abit usai membuka Job Matching 2016 di SMK 1 Padang, Rabu (12/10).
Ia menambahkan, seluruh siswa SMK memang khusus untuk masuk ke pasar kerja, oleh karena itu, semua anak lulusan SMK mesti dapat berbahasa inggris. "Jika kita bisa bahasa inggris tidak akan kalah dengan tenaga kerja asing," tutur Wagub.
Tambahnya, karena kewenangan SMA/SMK berpindah ke Provinsi, sehingga menjadi tanggung jawab besar untuk memikirkan pengelolaan SMA/SMK kedepannya. Bagaimana lulusan SMA/SMK khusus SMK yang memiliki keahlian dapat terjun ke pasar kerja.
Selain itu, Wagub juga menyingung terkait tidak jalannya industri di Sumatra Barat, karena masyarakat Sumbar kebanyakan tidak mau menjadi pekerja disektor industri terutama pabrik. Sebab, lulusan SMK disiapkan untuk bekerja pada sektor industri, karena memiliki keahlian dibidang tersebut.
"Contohnya, kita menginginkan di Sumbar turunan dari sawit ada pabriknya disini. Tetapi untuk saat ini tidak bisa, dikarenakan pekerja kita untuk kerja khusus industri pabrik lebih banyak keluar daerah, seperti ke Jakarta, Batam, bahkan ke luar negeri," terangnya.
Wagub juga memaparkan, Sumatra Barat memang kekurangan Sumber Daya Alam (SDA), tapi jangan jadikan itu suatu halangan untuk maju, karena Sumbar memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap untuk bersaing secara nasional dan internasional. "Jadi kosentrasi kita mencetak SDM sebanyak-banyak dengan memiliki kualitas yang siap tempur didunia kerja," ulasnya.
Sambungnya, contoh saja Riau yang berpangku kepada minyak, saat minyak jatuh, pertumbuhannya menjadi 2 persen, Sumbar masih 5,41 persen. "Kita tahu SDA ini yang kurang, sehingga perlu diasah dari segi kemampuan SDM, sehingga dengan adanya Job Matching yang mempertemukan Alumni dan pelajar dengan beberapa perusahaan dapat membuka peluang mereka untuk bekerja di dunia industri, " tukasnya yang mengapersiasi adanya kegiatan Job Matching yang diisi oleh beberapa stand industri yang siap melakukan rekrutmen tenaga kerja.
Sementara itu, Walikota Padang H. Mahyeldi menyatakan, Job matching merupakan langkah baik untuk memajukan dunia industri di Sumbar dengan merekrut alumni maupun pelajar SMK yang siap terjun ke dunia industri.
"Pemko Padang akan terus mendorong kegiatan ini, karena telah merangkul dunia usaha, sehingga pihak SMK harus selalu bersinergi dengan pengusaha adanya jaminan siswa diterima pada dunia kerja," ungkap Mahyeldi.
Senada, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumatra Barat, Burhasman menyatakan, kedepanya yang diminta dunia industri untuk mendapatkan lulusan berkualitas akan terwujudnya dengan banyak Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Sumbar.
Kepala Sekolah SMK 1 Padang, Risman Jondedwi berharap dengan adanya Job Matching 2016 se- Sumatra Barat yang mempertemukan pengusaha dengan dikuti 60 industri yang siap melakukan rekrutmen untuk alumni dan pelajar SMK lebih 1200 orang untuk dapat terjun dan menjadi pekerja yang mumpuni ditingkat nasional maupun internasional. Sebab, SMK memiliki keahlian yang dibutuhkan perusahaan industri.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara SMK dengan perusahaan industri terkait dunia industri. (hms/mond)