58 Gerobak Sudah di Kapal Kuliner, Kawasan Bundaran Air Mancur Akan Bebas PKL
D'On, Padang- Sebanyak 58 gerobak bantuan bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di seputaran Bundaran Air Mancur dan depan Toko Bata akhirnya dinaikkan ke atas Kapal Kuliner yang dibangun di jalan Hiligoo, Senin (14/11).
Gerobak yang sebelumnya didaratkan di Kantor Dinas Pasar ini kali ini diangkut petugas Dinas Pasar yang dibantu oleh puluhan anggota Sat Pol PP. Setelah dinaikkan, gerobak tersebut langsung ditata dan dirapikan sebagus mungkin, sehingga terlihat layak ditempati dan tinggal menunggu waktu untuk beroperasi.
Kepala Dinas Pasar Kota Padang, Endrizal melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Pasar, Arliswandi menjelaskan, Dinas Pasar akan terus melakukan pembenahan dan penataan bagi seluruh kawasan Pasar Raya Padang demi menjadikannya pusat perdagangan utama yang kondusif dan representatif di kota ini. Diakuinya, dalam penataan bagi PKL pihaknya tanpa melakukan penggusuran, namun lebih memberikan solusi terbaik seperti pembuatan Kapal Kuliner guna memindahkan PKL ke atas kapal tersebut.
“58 gerobak ini bersumber dari bantuan donatur. Baznas Kota Padang membantu sebanyak 34 gerobak dan 24 gerobak lagi dari PT Sarana Sumatera Barat Ventura (SSBV). Kita tentu sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan ini,” ucapnya.
Dia melanjutkan, adapun untuk pedagang yang akan menempati 58 gerobak tersebut akan diloting oleh pihaknya. Sehingga setelah itu, seluruh gerobak lama pedagang yang ada di sekeliling bundaran air mancur dan depan toko Bata harus dikosongkan karena harus steril dari pedagang. Sementara, sesuai perjanjian dan komitmen bersama, gerobak yang ada di atas kapal tidak dibenarkan turun dari kapal. Apabila pedagang melanggar maka haknya akan hilang dan dikenakan sanksi tidak dibenarkan lagi berjualan di kawasan pasar raya.
“Semoga, dengan disediakan gerobak serta tempat berjualan yang kondusif bagi pedagang ini dapat menambah omset jual beli mereka dari sebelumnya. Dimana semua PKL tersebut semuanya rata-rata menjual makanan dan minuman," imbuhnya.
Lebih lanjut tambahnya lagi, Dengan penataan gerobak ini, jalur dua di kawasan tersebut juga dibagi. Yakni jalan Bundo Kandung nantinya akan dilewati angkutan umum tambang Air Tawar dan Lubuk Buaya. Sementara jalur ke jalan Hiligoo akan dilewati oleh angkutan umum tambang Jati, Siteba, Aur Duri dan Teluk Bayur.
"Mudah-mudahan, dengan upaya ini akan mengurai kemacetan yang selama ini terjadi di kawasan tersebut,” tukasnya.
penyerahan gerobak kepada pedagang diperkirakan akan resmi dilakukan pada 18 November nanti dengan dilaunching Walikota Padang. Pada lauching tersebut para donatur akan menyerahkan secara resmi gerobak bantuan ke Pemko Padang melalui Dinas Pasar.
"Dalam upaya ini kita akui memang tidak seluruhnya pedagang bisa terakomodir, namun jika ada yang belum terakomodir kita akan mencarikan solusi selanjutnya. Terkait keamanan bagi pedagang dan gerobak tersebut, nanti akan dibentuk tim pengelola oleh Dinas Pasar yang melibatkan segenap komponen perwakilan pedagang," tukuknya.
Sementara itu Neneng (50) pedagang yang semula berjualan di depan Toko Bata mengungkapkan, dengan dipindahkan ke kapal kuliner mengaku senang karena mendapat sebuah gerobak baru yang bagus ditambah lokasi berjualan yang lebih nyaman.
"Kita akan coba dulu berjualan di atas kapal kuliner ini. Kita tentu berharap omset jual beli akan lebih tinggi nantinya,” harap janda beranak tiga tersebut. (hms)
Gerobak yang sebelumnya didaratkan di Kantor Dinas Pasar ini kali ini diangkut petugas Dinas Pasar yang dibantu oleh puluhan anggota Sat Pol PP. Setelah dinaikkan, gerobak tersebut langsung ditata dan dirapikan sebagus mungkin, sehingga terlihat layak ditempati dan tinggal menunggu waktu untuk beroperasi.
Kepala Dinas Pasar Kota Padang, Endrizal melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Pasar, Arliswandi menjelaskan, Dinas Pasar akan terus melakukan pembenahan dan penataan bagi seluruh kawasan Pasar Raya Padang demi menjadikannya pusat perdagangan utama yang kondusif dan representatif di kota ini. Diakuinya, dalam penataan bagi PKL pihaknya tanpa melakukan penggusuran, namun lebih memberikan solusi terbaik seperti pembuatan Kapal Kuliner guna memindahkan PKL ke atas kapal tersebut.
“58 gerobak ini bersumber dari bantuan donatur. Baznas Kota Padang membantu sebanyak 34 gerobak dan 24 gerobak lagi dari PT Sarana Sumatera Barat Ventura (SSBV). Kita tentu sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan ini,” ucapnya.
Dia melanjutkan, adapun untuk pedagang yang akan menempati 58 gerobak tersebut akan diloting oleh pihaknya. Sehingga setelah itu, seluruh gerobak lama pedagang yang ada di sekeliling bundaran air mancur dan depan toko Bata harus dikosongkan karena harus steril dari pedagang. Sementara, sesuai perjanjian dan komitmen bersama, gerobak yang ada di atas kapal tidak dibenarkan turun dari kapal. Apabila pedagang melanggar maka haknya akan hilang dan dikenakan sanksi tidak dibenarkan lagi berjualan di kawasan pasar raya.
“Semoga, dengan disediakan gerobak serta tempat berjualan yang kondusif bagi pedagang ini dapat menambah omset jual beli mereka dari sebelumnya. Dimana semua PKL tersebut semuanya rata-rata menjual makanan dan minuman," imbuhnya.
Lebih lanjut tambahnya lagi, Dengan penataan gerobak ini, jalur dua di kawasan tersebut juga dibagi. Yakni jalan Bundo Kandung nantinya akan dilewati angkutan umum tambang Air Tawar dan Lubuk Buaya. Sementara jalur ke jalan Hiligoo akan dilewati oleh angkutan umum tambang Jati, Siteba, Aur Duri dan Teluk Bayur.
"Mudah-mudahan, dengan upaya ini akan mengurai kemacetan yang selama ini terjadi di kawasan tersebut,” tukasnya.
penyerahan gerobak kepada pedagang diperkirakan akan resmi dilakukan pada 18 November nanti dengan dilaunching Walikota Padang. Pada lauching tersebut para donatur akan menyerahkan secara resmi gerobak bantuan ke Pemko Padang melalui Dinas Pasar.
"Dalam upaya ini kita akui memang tidak seluruhnya pedagang bisa terakomodir, namun jika ada yang belum terakomodir kita akan mencarikan solusi selanjutnya. Terkait keamanan bagi pedagang dan gerobak tersebut, nanti akan dibentuk tim pengelola oleh Dinas Pasar yang melibatkan segenap komponen perwakilan pedagang," tukuknya.
Sementara itu Neneng (50) pedagang yang semula berjualan di depan Toko Bata mengungkapkan, dengan dipindahkan ke kapal kuliner mengaku senang karena mendapat sebuah gerobak baru yang bagus ditambah lokasi berjualan yang lebih nyaman.
"Kita akan coba dulu berjualan di atas kapal kuliner ini. Kita tentu berharap omset jual beli akan lebih tinggi nantinya,” harap janda beranak tiga tersebut. (hms)