Kesal Jalannya Belum Dirabat Beton, Warga Temui Zulhardi Z Latif
D'On, Padang- Kekesalan warga Surau Cengkeh RT 02/03, Kelurahan Korong gadang, Kecamatan Kuranji, Padang memuncak. Pasalnya anggran unutk jalan Surau Cangkeh sudah masuk pokok pikiran anggota dewan, namun tak kunjung dirabat beton.
"Sebagai warga jelas kami kesal. Anggarannya sudah masuk pokok pikiran (pokir, red) anggota DPRD Kota Padang, Buya Zulhardi Zakaria Latif, namun sampai saat ini jalan tersebut tak kunjung dirabat beton Pemerintah Kota Padang," cakap Zamri Yahya, salah seorang tokoh pemuda setempat, Rabu, 2 November 2016.
"Sebagai warga jelas kami kesal. Anggarannya sudah masuk pokok pikiran (pokir, red) anggota DPRD Kota Padang, Buya Zulhardi Zakaria Latif, namun sampai saat ini jalan tersebut tak kunjung dirabat beton Pemerintah Kota Padang," cakap Zamri Yahya, salah seorang tokoh pemuda setempat, Rabu, 2 November 2016.
Sebagai warga Surau Cangkeh ia menemui langsung Zulhardi Z Latif ke DPRD Padang, menanyakan persoalan tersebut. Ia tak ingin warga hanya sekedar diberi harapan, namun pelaksanaan rabat beton tak kunjung dilakukan.
"Kami tanya lagi ke Buya Zulhardi, katanya sudah dianggarkan melalui dana aspirasi atau pokok pikiran anggota dewan sebesar Rp200 juta untuk rabat beton jalan tersebut. Tadi dia pun menchek langsung ke staf fraksinya," ungkap Wakil Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX, Kecamatan Kuranji ini.
Anggota DPRD Kota Padang Zulhardi Zakaria Latif ketika dikonfirmasi media ini mengaku kalau rabat beton jalan Surau Cangkeh RT. 02/RW. 03 Kelurahan Koronggadang Kecamatan Kuranji sudah masuk ke dalam anggaran pokok pikiran dirinya selaku anggota dewan.
Ketua Komisi III Helmi Moesim ketika dikonfirmasi berjanji akan memfasilitasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Kota Padang. Menurutnya, jalan rabat beton tersebut, kalau memang sudah dianggarkan mestinya dilakukan pengerjaannya.
"Besok saya ada hearing dengan Dinas Pekerjaan Umum. Saya akan tanyakan kepada mereka, kenapa belum juga dilaksanakan rabat beton jalan tersebut," ungkap Helmi Moesim. (mond)