Komisi IV DPRD Padang, Sesalkan Siswa SD Terjaring Razia Pol PP
D'On, Padang- Satpol PP kembali menjaring puluhan siswa dari pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Dasar (SD). Puluhan siswa ini terjaring razia pada saat jam pelajaran sekolah sedang berlangsung. Mereka diberi pembinaan oleh Satua Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang agar tidak cabut lagi di jam-jam sekolah.
Dikatakan Plt Kasatpol PP Kota Padang Eddy Asri, puluhan siswa yang diamankan berasal dari pelajar tingkat SMA, SMP. Selain itu Satpol PP juga berhasil mengamankan salah seorang murid Sekolah Dasar (SD). Selaku Plt Kasatpol PP Eddy Asri sangat menyesalkan ada seorang murid SD yang terjaring saat asik bermain di warnet.
Berikut siswa sekolah yang telah diamankan Satpol PP. Siswa SMPN 18 sebanyak empat orang, SMP Perti satu orang, SMP Muhammadyah sebanyak sembilan orang, SMKN 1 Padang satu orang, SMK Kosgoro empat orang, SMKN 9 satu orang, SMAN 16 satu orang, dan satu orang murid SDN 10 Padang.
Satpol PP Kota Padang sebagai penegak Peraturan Daerah (Perda) dan mendukung penuh program Wali Kota Padang di bidang pendidikan, melakukan pembinaan dan memanggil orang tua dan pihak sekolah. Sementara murid SD yang berhasil diamankan diantar langsung ke rumah orang tuanya ke Balai Baru menggunakan mobil patroli.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang yang membidangi urusan kesejahteraan rakyat, Surya Jufri mengatakan bahwa persoalan siswa tawuran, cabut di jam sekolah, terlibat narkoba, dan main di warnet merupakan persoalan yang harus diperhatikan oleh semua masyarakat. Untuk itu Ketua Komis IV ini meminta Satpol PP membentuk tim khusus dan peran guru Bimbingan Konseling (BK) lebih ditingkatkan.
“Menghadapi persoalan ini Satpol PP harus membentuk tim sosialisasi ke sekolah-sekolah di Kota Padang. Satpol PP harus aktif mensosialisasikan Perda mengenai ketertiban umum, dampak narkoba, pengaruh internet, dan melakukan pembinaan kepada siswa yang cabut. Selain itu juga dibutuhkan peran aktif guru BK dan orang tua murid,” katanya, Kamis, 10 November 2016. (fwp)