Breaking News

Menlu: Kunjungan Presiden Jokowi ke Iran Fokus Pada Kerjasama Bidang Migas

D'On, Taheran (Iran)- Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini tengah berada di Teheran, Iran, dijadwalkan akan bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi negeri itu pada Rabu (14/12) ini.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi kepada wartawan di Teheran, Selasa (13/12) pukul 19.30 malam waktu setempat mengatakan, Presiden Jokowi dijadwalkan bertemu dengan Presiden Hassan Rouhani. Selain itu, juga akan bertemu dengan Ketua Parlemen Iran Ali Larijani dan Pemimpin Tertinggi atau Supreme Leader Iran Ayatollah Seyed Ali Khameinei.

“Acara terakhir pertemuan dengan masyarakat (Indonesia) sebelum kembali ke tanah air besok malam,” kata Retno, di Teheran, Selasa (13/12) malam.

Menurut Menlu, Iran dan Indonesia memiliki potensi kerja sama ekonomi yang sangat pesat terutama di bidang energi dan migas. Potensi ini merupakan peluang yang sangat besar setelah dapat diselesaikannya joint comprehensive plan of action pada bulan Juli 2015 lalu.

Di bidang migas, menurut Menlu, sudah dilakukan pembicaraan kerja sama pada tahun lalu. “Jadi kunjungan Presiden bersama menteri lainnya adalah dalam rangka mengkongkretkan kerja sama di bidang migas. Di bidang migas inilah yang akan menjadi prioritas kerja sama dengan Iran,” tutur Retno.

Terkait kerja sama bidang ekonomi, diungkapkan Menlu, pada Kamis (15/12) akan dilakukan pertemuan antara CEO Iran dengan CEO Indonesia yang dihadiri para menteri di bidang ekonomi yaitu Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri ESDM Ignasius Jonan, dan Kepala BKPM Thomas Lembong.

Ditambahkan Menlu, dalam kunjungan Presiden Jokowi ke Iran ini juga akan dilakukan penandatanganan sejumlah perjanjian kerja sama, yaitu Nota Kesepahaman di bidang mutual legal assistance, Nota Kesepahaman di bidang ekstradisi; dan Nota Kesepahaman di bidang listrik dan energi terbarukan.

Timbal Balik

Menteri ESDM Ignasius Jonan yang tiba lebih dulu di Teheran, telah melakukan pertemuan dengan Mapna dan NIOC (pertamina Iran) untuk membahas kerja sama di bidang energi dan migas yang akan dilakukan.

Diungkapkan Ignasius Jonan, kerja sama Pertamina dengan NIOC merupakan timbal balik pengelolaan wilayah kerja Pertamina di Iran.

“Impor minyak mentah atau LPG akan dibicarakan besok (dan) kerja sama teknis di bidang gas turbin antara Mapna dengan PLN. Di samping itu ada kemungkinan dibuka counter trade (barter) Indonesia-Iran,” kata Jonan seraya menambahkan, detilnya akan disampaikan setelah pertemuan antar CEO Indonesia- CEO Iran. (BPS/UN/ES)