175 Prajurit TNI Konga XX-N Misi Pasukan Perdamaian tiba di Kongo
D'On, Kongo (Afrika)- Setelah menempuh perjalanan route Jakarta-Kongo/Afrika dengan Pesawat UN, sebanyak 175 Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Konga XX-N/Monusco (Mission de L’Organisation des Nations Unies pour La Stabilisation en Republique Democratique du Congo) dibawah pimpinan Mayor Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos. selaku Komandan Satgas (Dansatgas), tiba di Republik Demokratik Kongo, Minggu (29/1/2017).
Dalam perjalanan menuju ke Republik Demokratik Kongo, 175 Prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco terlebih dahulu melakukan transit di Bandara Internasional Enteebe-Uganda, dan terbang menuju tiga lokasi misi yang berbeda, yaitu 6 (enam) personel di Bunia, 86 personel di Beni Tactical Operational Base (TOB), dan 83 personel di Dungu Company Operasional Base (COB).
Dansatgas Kizi TNI Mayor Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos., dalam pengarahannya kepada seluruh anggota Konga XX-N/Monusco menyampaikan bahwa, tantangan kedepan masih banyak untuk Kontingen Garuda di Kongo. “Keberadaan Indonesia diakui oleh aparatur misi Monusco disini, masyarakat lokalpun menyatakan rasa bangga terhadap Kontingen Indonesia. Ini merupakan langkah awal yang cukup berat untuk mempertahankan citra Indonesia yang telah ditanamkan di sini,” ucapnya.
Lebih lanjut Mayor Czi Nur Alam Sucipto mengatakan bahwa, setiap personel harus melakukan secara cermat dan detail termasuk hal-hal yang menyangkut masalah tehnis di lapangan, baik dari unsur staf Komando Kompi, Tim Kesehatan, Peleton Bantuan maupun Peleton Alat Berat. “Kepada seluruh personel Satgas agar segera menyesuaikan diri dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, sehingga tidak ada kevakuman kegiatan setelah purnatugas Kompi Zeni TNI Konga XX-M kepada Konga XX-N,” ujarnya.
“Dengan kekompakan para anggota sekalian, koordinasi yang baik ke dalam maupun ke luar, perencanaan yang baik dalam setiap Mission Task, dan disiplin, Insya Allah kita bisa mempertahankan, bahkan meningkatkan kredibilitas kerja Indonesia Engineering Company,” kata Dansatgas Kizi TNI Mayor Czi Nur Alam Sucipto mengakhiri pengarahannya.
Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco yang beranggotakan 175 Prajurit TNI dari ketiga angkatan (150 personel TNI AD, 19 personel TNI AL dan 6 personel TNI AU) sebagian besar dari Yonzikon 11 dan Yonzikon 12 yang berdomisili di Jakarta dan Palembang, akan melaksanakan tugas selama satu tahun di Kongo. Satgas ini dipimpin oleh Mayor Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos sebagai Komandan Satgas abituren Akademi Militer 2000, saat ini menjabat sebagai Komandan Batalyon Zeni Konstruksi 11/DW, di Matraman, Jakarta Timur.
Sementara itu, sebelum tiba di Republik Demokratik Kongo, Prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco beberapa waktu lalu dilepas keberangkatannya oleh Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Brigjen TNI Achmad Marzuki di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Komandan PMPP TNI menekankan kepada seluruh anggota Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco untuk selalu menjaga nama baik bangsa dan negara yang selama ini memiliki citra yang baik di dunia Internasional. “Jaga nama baik TNI, bangsa dan negara selama bertugas serta laksanakan tugas secara profesional dan proporsional sesuai koridor yang telah ditentukan oleh PBB,” ucapnya.
“Agar seluruh prajurit untuk tidak melakukan pelanggaran seperti tindakan ilegal yang masih banyak ditemukan akhir-akhir ini, sehingga dapat mengakibatkan nama Bangsa Indonesia menjadi buruk di mata Internasional,” pungkasnya.(puspen)
Dalam perjalanan menuju ke Republik Demokratik Kongo, 175 Prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco terlebih dahulu melakukan transit di Bandara Internasional Enteebe-Uganda, dan terbang menuju tiga lokasi misi yang berbeda, yaitu 6 (enam) personel di Bunia, 86 personel di Beni Tactical Operational Base (TOB), dan 83 personel di Dungu Company Operasional Base (COB).
Dansatgas Kizi TNI Mayor Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos., dalam pengarahannya kepada seluruh anggota Konga XX-N/Monusco menyampaikan bahwa, tantangan kedepan masih banyak untuk Kontingen Garuda di Kongo. “Keberadaan Indonesia diakui oleh aparatur misi Monusco disini, masyarakat lokalpun menyatakan rasa bangga terhadap Kontingen Indonesia. Ini merupakan langkah awal yang cukup berat untuk mempertahankan citra Indonesia yang telah ditanamkan di sini,” ucapnya.
Lebih lanjut Mayor Czi Nur Alam Sucipto mengatakan bahwa, setiap personel harus melakukan secara cermat dan detail termasuk hal-hal yang menyangkut masalah tehnis di lapangan, baik dari unsur staf Komando Kompi, Tim Kesehatan, Peleton Bantuan maupun Peleton Alat Berat. “Kepada seluruh personel Satgas agar segera menyesuaikan diri dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, sehingga tidak ada kevakuman kegiatan setelah purnatugas Kompi Zeni TNI Konga XX-M kepada Konga XX-N,” ujarnya.
“Dengan kekompakan para anggota sekalian, koordinasi yang baik ke dalam maupun ke luar, perencanaan yang baik dalam setiap Mission Task, dan disiplin, Insya Allah kita bisa mempertahankan, bahkan meningkatkan kredibilitas kerja Indonesia Engineering Company,” kata Dansatgas Kizi TNI Mayor Czi Nur Alam Sucipto mengakhiri pengarahannya.
Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco yang beranggotakan 175 Prajurit TNI dari ketiga angkatan (150 personel TNI AD, 19 personel TNI AL dan 6 personel TNI AU) sebagian besar dari Yonzikon 11 dan Yonzikon 12 yang berdomisili di Jakarta dan Palembang, akan melaksanakan tugas selama satu tahun di Kongo. Satgas ini dipimpin oleh Mayor Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos sebagai Komandan Satgas abituren Akademi Militer 2000, saat ini menjabat sebagai Komandan Batalyon Zeni Konstruksi 11/DW, di Matraman, Jakarta Timur.
Sementara itu, sebelum tiba di Republik Demokratik Kongo, Prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco beberapa waktu lalu dilepas keberangkatannya oleh Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Brigjen TNI Achmad Marzuki di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Komandan PMPP TNI menekankan kepada seluruh anggota Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco untuk selalu menjaga nama baik bangsa dan negara yang selama ini memiliki citra yang baik di dunia Internasional. “Jaga nama baik TNI, bangsa dan negara selama bertugas serta laksanakan tugas secara profesional dan proporsional sesuai koridor yang telah ditentukan oleh PBB,” ucapnya.
“Agar seluruh prajurit untuk tidak melakukan pelanggaran seperti tindakan ilegal yang masih banyak ditemukan akhir-akhir ini, sehingga dapat mengakibatkan nama Bangsa Indonesia menjadi buruk di mata Internasional,” pungkasnya.(puspen)