Bangun 5.000 Pasar Rakyat, Presiden Jokowi: Jangan Sampai Kalah Dengan Mall
D'On, Boyolali (Jateng)- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengawali kegiatannya pada Senin (30/1) pagi ini dengan meresmikan Pasar Sambi, yang terletak di Desa Tempursari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, Presiden berharap jangan sampai pasar-pasar rakyat kita kalah dengan supermarket. Jangan sampai pasar-pasar rakyat kalah dengan mall, tidak boleh. “Tolong sesudah ini diresmikan betul-betul sareng-sareng dijaga, sareng-sareng dirawat kebersihan terutama, sehingga pembeli datang semakin banyak-semakin banyak-semakin banyak,” pesannya.
Biasanya yang namanya pasar tradisional, menurut Presiden, yang belum dibangun, kumuh. Hal ini terjadi dari Sabang sampai Merauke, biasanya kumuh, reget, becek, ngga ada tempat parkir. Beda dengan sekarang, ada tempat parkir, sehingga yang belanja pakai mobil bisa parkir, yang belanja pakai sepeda motor bisa parkir. “Itu memberikan kenyamanan,” ujarnya.
Presiden Jokowi menjelaskan, pemerintah membangun pasar dari Sabang sampai Merauke. Ditargetkan, dalam 5 tahun ini 5.000 pasar yang akan dibangun.
“Banyak sekali memang 5.000, itu banyak. Tapi itu target, kalau tidak nanti pasar rakyat akan kalah dengan pasar-pasar modern, mall, supermarket, hypermarket. Enggak mau, saya enggak mau, enggak mau,” tegas Presiden.
Presiden Jokowi mengingatkan, pasar tradisional kalau tidak dipelihara bersama-sama juga bisa kalah. Sekarang kan supermarket, minimarket, hypermarket pakai AC. Namun pasar tradisional, menurut Presiden, tidak perlu sebetulnya, tidak usah pakai AC. Ia yakin, asal rapi, asal bersih, konsumen/pembeli kalau datang disapa juga yang ramah, pakai senyum.
“Konsumen itu memang harus menjadi raja, konsumen di manapun,” tutur Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menitipkan pesan agar (penjual di pasar trasional) yang rapi bajunya, seperti saat ia datang meresmikan pasar tersebut. “Sekarang saya lihat rapi-rapi semua, cantik-cantik semua, karena pas saya mau datang. Saya titip itu saja, dirawat, dijaga, yang bersih,” tutur Presiden.
Usai memberikan sambutan, Presiden Jokowi menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian pasar sambi. Presiden pun secara simbolis menyerahkan celemek kepada 5 pedagang, diantaranya pedagang daging dan pedagang ayam.
“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim Pasar Sambi saya nyatakan dibuka dan diresmikan,” ujar Presiden seraya menggunting rangkaian bunga melati. Selanjutnya, Presiden melakukan peninjauan dan berdialog dengan pedagang.
Mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan ini Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Boyolali Seno Samodro. (stk)
Dalam sambutannya, Presiden berharap jangan sampai pasar-pasar rakyat kita kalah dengan supermarket. Jangan sampai pasar-pasar rakyat kalah dengan mall, tidak boleh. “Tolong sesudah ini diresmikan betul-betul sareng-sareng dijaga, sareng-sareng dirawat kebersihan terutama, sehingga pembeli datang semakin banyak-semakin banyak-semakin banyak,” pesannya.
Biasanya yang namanya pasar tradisional, menurut Presiden, yang belum dibangun, kumuh. Hal ini terjadi dari Sabang sampai Merauke, biasanya kumuh, reget, becek, ngga ada tempat parkir. Beda dengan sekarang, ada tempat parkir, sehingga yang belanja pakai mobil bisa parkir, yang belanja pakai sepeda motor bisa parkir. “Itu memberikan kenyamanan,” ujarnya.
Presiden Jokowi menjelaskan, pemerintah membangun pasar dari Sabang sampai Merauke. Ditargetkan, dalam 5 tahun ini 5.000 pasar yang akan dibangun.
“Banyak sekali memang 5.000, itu banyak. Tapi itu target, kalau tidak nanti pasar rakyat akan kalah dengan pasar-pasar modern, mall, supermarket, hypermarket. Enggak mau, saya enggak mau, enggak mau,” tegas Presiden.
Presiden Jokowi mengingatkan, pasar tradisional kalau tidak dipelihara bersama-sama juga bisa kalah. Sekarang kan supermarket, minimarket, hypermarket pakai AC. Namun pasar tradisional, menurut Presiden, tidak perlu sebetulnya, tidak usah pakai AC. Ia yakin, asal rapi, asal bersih, konsumen/pembeli kalau datang disapa juga yang ramah, pakai senyum.
“Konsumen itu memang harus menjadi raja, konsumen di manapun,” tutur Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menitipkan pesan agar (penjual di pasar trasional) yang rapi bajunya, seperti saat ia datang meresmikan pasar tersebut. “Sekarang saya lihat rapi-rapi semua, cantik-cantik semua, karena pas saya mau datang. Saya titip itu saja, dirawat, dijaga, yang bersih,” tutur Presiden.
Usai memberikan sambutan, Presiden Jokowi menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian pasar sambi. Presiden pun secara simbolis menyerahkan celemek kepada 5 pedagang, diantaranya pedagang daging dan pedagang ayam.
“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim Pasar Sambi saya nyatakan dibuka dan diresmikan,” ujar Presiden seraya menggunting rangkaian bunga melati. Selanjutnya, Presiden melakukan peninjauan dan berdialog dengan pedagang.
Mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan ini Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Boyolali Seno Samodro. (stk)