Dian: DPRD Padang Terus Lakukan Pengawasan Terkait Harga Kebutuhan Bahan Pokok
D'On, Padang- Harga kebutuhan bahan pokok di Kota Padang masih belum stabil, ini dikarenakan kurangnya pengawasan pemerintah Kota Padang dalam menjaga kestabilas harga kebutuhan bahan pokok. Ini yang dinayatakan anggota DPRD Padang, Dian Angraini dari fraksi Nasdem.
Ia pun mengapresiasi keputusan Pemko Padang yang membatalkan harga, namun ia juga menyesalkan keputusan Pemko Padang yang tidak detail menyebutkan harga kebutuhan pokok yang mana yang telah dibatalkan.
"Meskipun ada pengumuman membatalkan kenaikan harga, kami berharap harga ini benar - benar yang berhubungan dengan tiga tuntutan rakyat yakni Sandang, Pangan, Papan. Namun secara garis besarharga untuk kebutuhan pokok masih saja merangkak naik," ujarnya, saat dihubungi via ponsel, (26/1) siang ini.
Harga yang terus merangsek naik seperti beras dari Rp17 ribu sagantang artian 6 tekong atau 1.5 liter menjadi 26 ribu. Cabe merah dari Rp 20 ribu hari ini dan sudah berlanjut sebulan naik menjadi Rp45 ribu. Ayam potong Rp21 ribu 1 kg menjadi Rp 35 ribu, termasuk sayur kangkung dari Rp 4 ribu satu ikat menjadi Rp 6 ribu begitu juga harga Sembako lainnya seperti harga daging yang masih tinggi.
Sama diketahui sebagaian besar komoditi kebutuhan bahan pokok berasal dari Bukittinggi, Solok, begitu juga halnya komoditi beras. Nah kenapa kenaikan harga yang sangat luar biasa tidak bisa dibendung oleh pemerintah, apakah ada permainan dibalik semua ini, itu kita juga tidak tahu, harusnya instansi terkait bisa mengatasi hal itu," ungkapnya.
Ia berharap ada solusi terbaik bagi masyarakat dari Pemko, Pemkab dan Pemprov harusnya terkait tingginya harga bahan pokok dipasaran.
Saat ini kita sudah ada Perda Ketahan Pangan, yang seharusnya OPD terkait dalam hal ini yakni Dinas Pangan dan Dinas Perdagangan bisa melakukan pengawasan untuk kenaikan harga pangan ini. Juga tidak terlepas pengawasan dari anggota DPRD yang merupakan mitra OPD bersangkutan.
“Kami selaku anggota dewan terus melakukan pengawasan atas kinerja mitra terutama teman sejawat Pemko Padang agar bahan kebutuhan pokok tetap stabil dipasaran,” tutupnya. (Mond)
Ia pun mengapresiasi keputusan Pemko Padang yang membatalkan harga, namun ia juga menyesalkan keputusan Pemko Padang yang tidak detail menyebutkan harga kebutuhan pokok yang mana yang telah dibatalkan.
"Meskipun ada pengumuman membatalkan kenaikan harga, kami berharap harga ini benar - benar yang berhubungan dengan tiga tuntutan rakyat yakni Sandang, Pangan, Papan. Namun secara garis besarharga untuk kebutuhan pokok masih saja merangkak naik," ujarnya, saat dihubungi via ponsel, (26/1) siang ini.
Harga yang terus merangsek naik seperti beras dari Rp17 ribu sagantang artian 6 tekong atau 1.5 liter menjadi 26 ribu. Cabe merah dari Rp 20 ribu hari ini dan sudah berlanjut sebulan naik menjadi Rp45 ribu. Ayam potong Rp21 ribu 1 kg menjadi Rp 35 ribu, termasuk sayur kangkung dari Rp 4 ribu satu ikat menjadi Rp 6 ribu begitu juga harga Sembako lainnya seperti harga daging yang masih tinggi.
Sama diketahui sebagaian besar komoditi kebutuhan bahan pokok berasal dari Bukittinggi, Solok, begitu juga halnya komoditi beras. Nah kenapa kenaikan harga yang sangat luar biasa tidak bisa dibendung oleh pemerintah, apakah ada permainan dibalik semua ini, itu kita juga tidak tahu, harusnya instansi terkait bisa mengatasi hal itu," ungkapnya.
Ia berharap ada solusi terbaik bagi masyarakat dari Pemko, Pemkab dan Pemprov harusnya terkait tingginya harga bahan pokok dipasaran.
Saat ini kita sudah ada Perda Ketahan Pangan, yang seharusnya OPD terkait dalam hal ini yakni Dinas Pangan dan Dinas Perdagangan bisa melakukan pengawasan untuk kenaikan harga pangan ini. Juga tidak terlepas pengawasan dari anggota DPRD yang merupakan mitra OPD bersangkutan.
“Kami selaku anggota dewan terus melakukan pengawasan atas kinerja mitra terutama teman sejawat Pemko Padang agar bahan kebutuhan pokok tetap stabil dipasaran,” tutupnya. (Mond)